Selasa, 03 Juli 2018

Belgia vs Jepang

PEMAIN PENGGANTI
Siapa sangka, Jepang akan memberikan perlawanan sengit atas Belgia di pertandingan tadi malam. Saking sengitnya, sampai-sampai Belgia harus dikagetkan dengan dua gol cepat yang dicetak Jepang hanya dalam waktu 7 menit selepas turun minum, seakan mereka baru saja kerasukan arwah ghoib dari Kojiro Hyuga dan Captain Tsubasa pada saat break istirahat. Gendeng! 

Untungnya, Belgia gak nyerah gitu aja.
Disaat banyak pihak meremehkan mental para pemain Belgia di Piala Dunia, tapi hal tersebut dipatahkan setelah mereka mampu comeback dan membungkam Jepang dengan skor tipis 3-2. Congrats!
Pertanyaannya, apa yang membuat Belgia berhasil comeback menang lawan Jepang? Apa rahasia dibalik kemenangan Belgia tadi nalam? Yuk kita bedah... hehe
Kalau Anda nonton pertandingannya, Anda akan temukan bahwa permainan Jepang sungguh ngotot dan cepat. Para pemain Jepang yang berawak mungil mampu berlari dengan cepat dan merepotkan pertahanan Belgia. Hal tersebut dapat dibuktikkan dengan dua gol yang bersarang ke gawang Thibaut Courtois di menit 48 dan 52.
Para pendukung Belgia Saya yakin udah mulai deg-degan ketika melihat skor ini...
Untungnya, pelatih Belgia gak tinggal diam. Delapan menit setelah kebobolan dua gol, Roberto Martinez langsung berinisiatif memasukkan dua pemain sekaligus, yakni Marrouane Fellaini dan Nacer Chadli.
Ya, disadari atau tidak, permainan Belgia mulai berubah setelah sang pelatih melakukan rotasi pemain. Gilanya lagi, salah satu pemain yang dirotasi adalah pemain hebat seperti Dries Mertens. Uwow! 
Sekadar informasi, Mertens adalah striker paling produktif milik Napoli dan menjadi salah satu top skor di Liga Italia. Bayangkan aja, tahun 2016-2017 behasil cetak 26 gol, selisih 1 gol dengan Edin Dzeko dari As Roma. Walaupun memang, di tahun 2017-2018, Mertens tak seproduktif sebelumnya. Ia hanya berhasil mencatatkan 18 gol selisih 11 gol dengan top skorer tahun kemarin, yakni Ciro Immobile (Lazio). Uhuk!
Coba perhatikan baik-baik...
Pelatih Belgia berani merotasi pemain yang sebenarnya bagi mereka ada harapan untuk cetak gol lewat Mertens. Tapi, ia justru milih menggantikannya dengan yang lain. Begitupun dengan Carrasco, pemain yang selalu menjadi tim utama Belgia di Piala Dunia ditarik keluar dan digantikan pemain lain.
Dan benar, rotasi pemain ini berhasil.
Bayangkan saja, dua pemain yang dimasukkan oleh Roberto Martinez ini keduanya berhasil mencetak gol.
Fellaini di menit 74 lewat sundulan, sementara Chadli di menit 94 (detik-detik terakhir pertandingan usai) lewat serangan balik yang mematikan. Ciamik!
Apa hikmahnya buat kita, pengusaha?
Intinya, untuk mengubah hasil, seringkali kita harus melakukan pergantian pemain.
Misalkan saat ini kita mengalami kondisi sulit di perusahaan, dimana papan skor neraca, cashflow, dan laba-rugi menunjukkan hasil yang menyakitkan.
Omset turun, bahkan anjlok...
Profit kecil, bahkan minus...
Cash dikit, bahkan injek mulu...
...dan penderitaan lainnya.
Bisa jadi, itu adalah pertanda bahwa saatnya kita melakukan rotasi pemain. Ya, pergantian orang.
Kalau memang selama ini tim kita gak perform, ya ganti aja.
Kalau memang selama ini marketingnya gak capai target mulu, ya pecat aja.
Kalau memang selama ini mereka kerjanya gak bener, ya keluarin aja.
...dan sejenisnya. Mutasilah, demosilah, terserah. Sakarepmu!
Kejam memang, tapi itulah konsekwensi dari bisnis. Bisnis memang harus pake hati, tapi ingat, Anda pun harus hati-hati.
Hati-hati... Kalau Anda melihara orang-orang yang under perform dan gak ngasilin, mereka cuma jadi cost killer buat perusahaan Anda. Awas! Gak produktif! Menuh-menuhin kantor doang, gak ngefek ke sales... PLAK! 
Makanya, coba cek satu per satu perfoma tim Anda, apakah mereka kerja di atas standar yang diharapkan?
Ancurkah? Burukkah? Biasakah? Baguskah? Atau excellentlah?
Milikilah tim yang hanya bekerja di atas performa, minimal bagus. Jangan biarkan tim Anda kerja cuma biasa-biasa aja, apalagi buruk dan ancur-ancuran. Kebangetan....
Cobalah lakukan pergantian pemain...
Bisa berawal dari rotasi, atau mutasi, alias pindah posisi. Kalau udah dimutasi tapi tetap gak perform juga, ya demosi, alias pecat. You're fired! ‼
Dan ingat, saat melakukan pergantian pemain, gak peduli dia dulunya kerjanya bagus, tapi kalau keberadaan dia sekarang menghambat pertumbuhan tim dan perusahaan, ya hajar aja! Artinya dia tetap under perform. Gak boleh dibiarin.
Kenapa kita mesti melakukan pergantian pemain di perusahaan kita?
Pertama, NAFAS BARU.
Ya, mungkin pemain (orang) lama udah capek disuruh ngejar omset terus. Setidaknya adanya pemain baru akan memberikan nafas segar dan semangat yang baru dalam menumbuhkan perusahaan. Ini pula yang dirasakan Belgia saat pertandingan melawan Jepang, kehadiran Fellaini dan Chadli memberikan semangat dan energi baru untuk pemain-pemain lain.
Kedua, HARAPAN BARU.
Ya, masuknya pemain (orang) baru akan memberikan harapan baru buat perusahaan. Siapa tahu, adanya dia malah memberikan perubahan signifikan hingga 180 derajat dari sebelumnya. Tentu, ke arah lebih baik, bukan sebaliknya. Ini pula yang dirasakan Belgia saat pertandingan melawan Jepang, keberadaan Fellaini dan Chadli berhasil memberikan harapan baru. Buktinya, meski sempat tertinggal 2 gol, namun Belgia akhirnya mampu membalikkan keadaan lewat gol yang dicetak oleh Vertonghen, Fellaini, dan Chadli. Gokilnya, dua pemain pengganti sama-sama berhasil mencetak gol. Gilanya lagi, gol kemenangan mereka dicetak di detik-detik akhir sebelum peluit panjang dibunyikan.
Ketiga, STRATEGI BARU.
Ya, saat pelatih mengintruksikan pemain (orang) baru, biasanya terjadi perubahan strategi yang diharapkan berdampak pada perubahan hasil akhir. Kalau awalnya rugi, ya gimana caranya harus untung. Profit maksimal! Jangan sampai kebalik, pas dimasukkan orang baru, yang awalnya ngasilin, eh malah boncos! Artinya, salah orang, atau salah strategi.
Ini pula yang dirasakan Belgia saat pertandingan melawan Jepang, dengan memasukkan pemain yang tinggi menjulang seperti Fellaini dengan tinggi badan 1,94 meter, serta memasukkan pemain yang memiliki kecepatan menyisir lapangan sebelah kiri seperti Chadli, Belgia berhasil mengubah strategi dengan memperbanyak umpan-umpang lambung jarak jauh. Terbukti, dua goal dicetak lewat sundulan kepala. Ceplosss! Strateginya benar-benar berhasil.
Pertanyaannya, siapa pemain yang layak Anda ganti di perusahaan? Siapa dari mereka yang selalu under perform dan menjadi rantai terlemah?
Sudahlah, jangan dipelihara, pecat saja! Hahaha 藍藍藍 kejam.
Demikian analisa ngawur dari Saya. Jika ada manfaat dan ilmu yang bisa diambil, itu semata-mata hasil cocokologi Saya atas pertandingan Belgia vs Jepang tadi malam. Hihihi.
Silakan dishare, kalau bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda untuk menambah silaturahim.