Sabtu, 31 Desember 2011

PEKERJAAN YANG BAIK ADALAH JALAN MENUJU KEBAHAGIAAN, JANGAN MENCELA ANGIN



HASANAH ISLAM : PEKERJAAN YANG BAIK ADALAH JALAN MENUJU KEBAHAGIAAN



Ketika membicarakan nikmat Allah yang ada padanya, Ibnu Abbas berkata: diriku ada tiga keistimewaan:

1. tidaklah hujan turun kemuka bumi, kecuali aku akan memuji Allah dan bergembira dengannya, meski akau sendiri tidak punya kambing dan unta.

2. Tidaklah aku mendengar seorang hakim yang berlaku adil, kecuali aku akan senatiasa mendoakannya kepada Allah.

3. Tidaklah aku mengetahui satu ayat saja dari kitab Allah, kecua;li aku inginkan orang lain juga mengetahui apa yang aku ketahui.


*[berbagi Ilmu]*


HASANAH ISLAM : JANGAN MENCELA ANGIN

Angin adalah salah satu anugrah dari Allah, kalau tidak ada angin trus kita mau bernafas pakai apa?

dari Abi Hurairah r.a. berkata: saya mendengar Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam seraya bersabda: Angin itu dari rahmat Allah, kedatangan angin dengan membawa rahmat, kedatangan angin dengan membawa siksa, maka ketika kamu melihat angin, maka jangan di cela dan mintalah kepada allah atas kebaikan angin, dan mintalah kepada allah untuk dijaga dari kejelekan angin. HR.  Abu Dawud.

By R. Sholihiin hal. 316

Angin kebutuhan pokok kita, maka hormatilah setiap makhluk Allah.

*[berbagi Ilmu]*


Yaa Allah Jauhkan lah kami dari Angin yang tidak bermanfaat bagi kami
dan bagi semua makhluk-Mu Yaa Allah,
berikanlah kesabaran
dan kekuatan untuk mencapai Ridlo-Mu Yaa Allah. i
stajib du'a ana Yaa Allah.

Rabu, 28 Desember 2011

KERJA KERAS

''''''''''''''''''''''''........................''''''''''''''''''''''''''
sesungguhnya ada seseorang yang diangkat derajatnya di surga, tanpa tahu menahu alasan diangkatnya. ia pun bertanya tanya "mengapa bisa begini?
dijawablah:
itu adalah berkat permohonan ampun dari anakmu untukmu. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah . Shohihul jami' Hadis no. 1617





nikmat Allah kepada hamba begitu besar
Namun yang terbesar adalah anak-anak yang sholih.

darimana mendapatkan anak yang soleh?
tentunya dengan cara yang extra keras.

jadi anak- anak adalah nikmat dan anugrah yang sangat besar jika mereka benar-benar sholih. dan sebaliknya hanya menjadi bencana dan petaka jika mereka bejat.
semoga Allah memberi kita keselamatan dan terhindar dari petaka anak-anak yang tidak sholih ini.


aamiin aamiin aamiin

Selasa, 27 Desember 2011

S A B A R


  SABAR

Allah Swt. Berfirman :

“Sabarlah engkau (ya Muhammad), tiada Ke sabaran itu kecuali dengan pertolongan Allah swt.” (QS. An-  Naml: 127)
Dari Aisyah r.a. diceritakan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda :

“Sabar yang sempurna adalah pada pukulan(saat menghadapi cobaan) yang pertama.”
            Dari Anas bin Malik dikatakan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda, “Sabar yang sempurna adalah pada pukulan (saat menghadapi cobaan) yang pertama.” Sabar terbagi menjadi dua, yaitu sabar yang berkaitan dengan usaha hamba dan sabar yang tidak berkaitan dengan usaha. Sabar yang berkaitan dengan usaha terbagi menjadi dua, yaitu sabar tehadap apa yang diperintah oleh Allah dan sabar terhadap apa yang dilarang-Nya. Sedang sabar yang tidak berkaitan dengan usaha adalah sabar terhadap penderitaan yang terkait dengan hukum karena mendapatkan kesulitan.
      Junaid mengatakan, “perjalanan dari dunia menuju akhirat adalah mudah dan menyenangkan bagi orang yang beriman; putusnya hubungan makhluk di sisi Allah Swt. Adalah berat; perjalanan dari diri sendiri (jiwa) menuju Allah Swt. Adalah sangat berat; dan sabar kepada Allah Swt. Tentu akan lebih berat.” Dia ditanya tentang sabar, lalu dijawab, “Menelan kepahitan tanpa bermasam muka.”
      Menurut Ali bin Abu Thalib, sabar merupakan bagian dari iman sebagaimana tempat kepala merupakan bagian dari tubuh. Menurut Abul Qasim, yang dimaksud firman Allah Swt. “Sabarlah engkau (ya Muhammad)”adalah pondasi ibadah, sedang yang dimaksud firman Allah Swt.”Tiada kesabaranmu kecuali dengan pertolongan Allah Swt” (QS. An-Naml: 127) adalah ubudiyah (penghambaan, bersifat ibadah). Barang siapa naik dari satu derajat untuk-Mu menuju satu derajat yang lain karena pertolongan-Mu, maka dia pindah dari derajat kaidah menuju derajat ubudiyah. Rasulullah Saw. Bersabda:

“Hanya dengan perto longan-Mu saya dapat hidup dan mati.”  
Abu Sulaiman pernah ditanya tentang sabar. Dia menjawab demi Allah, kami tidak bersabar terhadap apa yang kami cintai, maka bagaimana kami besabar pada apa yang kami benci?”
Menurut Dzu Nun Al-Mishri, yang dimaksud sabar adalah menjauhi hal-hal yang bertentangan, bersikap tenang ketika menelan pahitnya cobaan., dan menampakkan sikap kaya dengan menyembunyikan kefakiran dimedan penghidupan. Menurut Ibnu Atha’ yang dimaksud sabar adalah tertimpa cobaan dengan tetap berprilaku baik. Menurut satu pendapat, yang dimaksud sabar adalah orang yang sangat sabar, yaitu orang yang mengembalikan pada dirinya sendiri terhadap sesuatu yang dibenci  ketika menghadapi serangan. Menurut sebagian ulama, yang dimaksud sabar ialah tertimpa cobaan dengan tetap bersikap baik dalam per gaulan sebagaimana dalam keadaan sehat ( selamat ) Dia juga berpendapat, sebaik-baik pembalasan akan melebi hinya. Allah Swt. Berfirman:

“Kami balas orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan.”
         (QS. An-Naml: 96)
Menurut Amr bin Utsman, yang dimaksud sabar adalah tetap bersama Allah Swt. Dan menerima cobaan-Nya dengan lapang dada dan senang hati. Men urut Ibrahim al-Khawwash, yang dimaksud sabar adalah konsisten terhadap hukum-hukum al-Qur`an dan As-Sunnah. Menurut yahya, kesa baran orang-orang yang cinta kepada Allah Swt. Lebih kuat daripada kesabaran orang-ora ng yang zuhud. “Alangkah mengagumkan bagaiamana mereka bersabar ?” Hal ini diungkapkan ulama dalam syair :

Sabar akan menghiasi dengan kein dahan
            Di seluruh tanah air
Sabar tidak akan menghiasi dengan kein dahan
Kecuali hanya tertuju kepada-Mu

Menurut Ruwaim, yang dimaksud sabar adalah meninggalkan keluhan. Me nurut Dzun Nun al-Mishri, yang dimaksud sabar adalah memohon pertolongan ke pada Allah Swt.
Saya telah mendengar Ustadz  Abu Ali ad-Daqaq mengatakan, “sabar seperti nama-Nya. Telah bersyair ke padaku Syaikh Abu Abdi rrahman, telah bersyair ke padaku Abu Bakar ar-Razi, dan telah bersyair kepadaku Ibnu Atha` pada dirinya sendiri :

Saya akan ber sabar agar engkau rela
Saya lenyapkan rasa keluh kesah
Agar engkaupun juga rela
Saya merasa cukup
Apabila sabarku
Telah melenya pkan diriku

Menurut Abdullah bin Khafif, sabar terbagi menjadi tiga, yaitu orang yang menerima sabar, orang yang sabar, dan orang yang sangat sabar. Menurut Ali bin Abu Thalib, sabar ibarat binatang kendaraan yang tidak pernah jatuh tersungkur.
Ali bin Abdullah al-Bashri mengatakan bahwa seorang laki-laki berhenti di depan Syibli seraya be rtanya,“sabar yang bagai mana yang lebih kuat (hebat)di atas orang-orang yang sabar ?”
“Sabar di dalam Allah
 Swt.”
“Bukan?!”
“Sabar untuk Allah.”
“Bukan?!”
“Sabar bersama
 Allah.”
“Bukan?!”
“Jadi sabar yang
 bagaimana?” Syibli
 balik
 bertanya.
“Sabar
menghindarkan diri
 dari
 Allah
 Swt.” Setelah itu
 Syibli berteriak yang
 ruh
 (nafas) nya hampir
 saja lenyap.
Menurut Abu Muh ammad al-Jariri, yang dimaksud sabar adalah tidak memisahkan antara kenik matan dan ujian dengan pemi kiran yang tenang, sedang yang dimaksud penerimaan sabar adalah tenang meng hadapi cobaan dengan menda patkan beratnya ujian. Seba gian ulama mengatakan :
Saya bersabar
Tetapi saya belum
 Mengetahui
Keinginan-Mu atas sabarku
Saya sembunyikan dari-Mu
Apa-apa yang terkait denganku
Dari tempat sabar
Karena takut hati nuraniku
Mengeluh pada kerinduanku
Terhadap air mataku
Secara rahasia
Sehingga ia tetap mengalir
Dan saya pun tidak mengetahui

Saya telah mendengar Ustadz Abu Ali ad-Daqaq mengatakan, “orang-orang yang sabar telah beruntung disebabkan susahnya orang-orang yang tahu, karena mereka telah memperoleh perlindungan dari Allah Swt.”
Allah Swt, berfirman :

“Sesungguhnya Allah Swt, bersama orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Anfal: 46)
Yang dimaksud arti firman Allah Swt.:

“Sabarlah, menya barkan dirilah, dan berjagalah kamu sekalian.”
(QS. Ali Imran: 200)
Maksudnya adalah sabar tanpa menyabarkan diri, dan menyabarkan diri tanpa menjaga diri.
Menurut satu pen dapat, yang dimaksud ayat itu adalah sabarlah dengan diri kalian untuk taat kepada Allah Swt, sabarlah dengan hati kalian untuk menerima cobaan-Nya, dan sabarlah dengan tabir hati kalian untuk rindu kepada-Nya. Sedang menurut ulama yang lain, yang dimaksud ayat itu adalah sabarlah kalian karena Allah Swt. Sabarlah kalian dengan-Nya, dan sabarlah kalian bersama-Nya.
Menurut satu pen dapat, Allah Swt menurunkan wahyu kepada Nabi Dawud a.s : “ Berbudi pekertilah dengan budi pekerti-Ku. Sesungguhnya sebagian dari budi pakerti-Ku adalah sangat sabar”. Dalam ungkapan yang lain dise butkan, “Telanlah kesabaran apabila Allah Swt memati kanmu, maka Dia akan mematikanmu dengan mati syahid. Apabila Allah Swt menghidupkanmu, maka Dia akan menghidupkanmu den gan kemuliaan.”
Menurut sebagian ulama, sabar karena Allah adalah kelelahan, sabar den gan Allah adalah ketetapan, sabar dihadapan Allah adalah cobaan, sabar bersama Allah adalah pemenuhan, dan sabar menghindar dari Allah adalah kehanyutan. Ulama meng gambarkan hal ini sebagai berikut :

Sabar menghindarkan diri dari-Mu akibatnya tercela
Sedang sabar dalam segala hal akibatnya terpuji
Bagaimana sabar dari orang yang tinggal di sampingku dengan menempati
kanan dari yang kiri
apabila orang yang bersenda gurau
dengan segala sesuatu
maka saya telah melihat kecintaan
yang bersenda gurau dengan orang lain

Menurut sebagian yang lain, sabar mencari adalah tanda keberhasilan, sedangkan sabar menerima ujian adalah tanda kebaha giaan. Menurut yang lain, yang dimaksud menyabarkan diri adalah sabar diatas sabar sehingga dapat mencakup sabar di dalam sabar dan melemahkan sabar dari sabar, sebagaimana diungkapkan dalam syair berikut ini :

Orang yang sabarnya
 Sabar
Akan dimintai
 Pertolongan
Oleh orang yang
 sangat sabar
sehingga orang yang
 cinta
menyebutnya dengan
 sabarnya sabar

Menurut satu cerita, suatu saat perjalanan Syibli dicegat di tengah jalan maras tani. Sekelompok orang datang kepadanya.
“Siapa kalian?”
 Tanya Syibli.
Para kekasihmu
 yang sedang
 berziarah
 kepadamu.”

Kemudian dia melem parkan batu kepada mereka sehingga mereka lari. Dia mengatakan kepada mereka, “Wahai orang-orang pem bohong, jika kalian kekasih ku, maka tentu engkau akan sabar menerima cobaanku.”
Di dalam sebagian hadis disebutkan, dengan pen jagaan mata-Ku (Allah), orang - orang yang sabar sebenarnya tidak sabar untuk-Ku. Allah Swt, berfirman :

“Sabarlah engkau (ya Muhammad)(menerima) hukum Tuhanmu. Sesung guhnya engkau dalam penjagaan mata kami.”
              (QS. Ath-Thur: 48)
Sebagian ulama mengatakan, “Saya berada di Makkah. Saya melihat orang fakir mengelilingi Baitullah. Dia mengeluarkan ruq`ah (jimat atau bungkusan yang bertulisan) dari sakunya. Dia melihat ruq`ah itu lantas pergi. Besok harinya dia me ngerjakan sebagaimana ke marin. Beberapa hari saya memperhatikannya. Dia se lalu mengerjakan hal itu setiap hari untuk kepentingan dirinya sendiri.Suatu hari dia berkeliling dan melihat ruq`ahnya,sedikit demi sedikit dia menjauh lantas terjatuh dan meninggal dunia. Ruq`ah itu saya keluarkan dari sakunya. Ternyata di dalam ruq`ah itu berisi tulisan firman Allah Swt :

“Sabarlah engkau (ya Muhammad)(menerima) hukum Tuhanmu. Sesung guhnya engkau dalam penjagaan mata kami.”
  (QS. Ath-Thur: 48)
Sebagian ulama lain mengatakan, “saya memasuki Negara India. Saya melihat seorang laki-laki meng gunakan satu mata. Orang-orang memberikan nama, `fulan yang sangat sabar`. Saya bertanya kepada mereka tentang keadaannya. Lantas dijawab bahwa dia menginjak masa awal remaja ketika teman-teman-Nya hendak bepergian dia keluar dari tempat tinggalnya. Salah satu dari kedua matanya mele lehkan air mata, sedang mata yang lain tidak menangis. Dia mengatakan kepada matanya yang tidak melelehkan air mata,`Kenapa engkau tidak melelehkan air mata atas perpisahan temanku? Saya tentu akan mengharapkanmu untuk melihat dunia.`Dia memejamkan matanya sela ma dua tahun tanpa pernah membukanya”.
Menurut satu pen dapat, yang dimaksud firman Allah Swt.”Bersabarlah en kau (ya Muhammad) dengan sabar yang baik”.(QS. Al-Mi`raj: 5) adalah sabar yang betul agar orang yang tertimpa musibah di tengah-tengah masyarakat tidak dapat diketahui. Umar bin Khaththab pernah menga takan,”Seandainya sabar dan syukur diibaratkan dua unta, maka saya tidak akan peduli mana diantara keduanya yang harus saya tunggangi.”
Dalam satu ungkapan, Ibnu Syibrimah apabila men dapatkan cobaan, dia menga takan, “sekarang berawan, besok ia akan hilang’. Di dalam hadis disebutkan bahwa nabi Muhammad Saw, pernah ditanya tentang iman, beliau menjawab:

“Sabar dan toleransi”.
Sariy pernah ditanya tentang sabar, ketika ia hendak menjawab, kakinya dirayap oleh kala yang me nyengat berulang-ulang. Dia tetap diam tanpa bergerak. Dia ditanya, “Kenapa kala itu tidak kau jauhkan dari kaki mu? “Dia menjawab, “saya malu kepada Allah Swt. Mem bicarakan sabar karena saya belum mampu bersabar”.
Dalam sebagian hadis disebutkan bahwa orang-orang fakir yang sangat sabar adalah tamu-tamu Swt dihari kiamat. Dalam satu cerita, Allah Swt, menurunkan wahyu kepada sebagian para nabi-Nya: “Cobaan-Ku telah kuturunkan kepada hamba-Ku  lantas dia berdo`a kepa da-Ku, tetapi aku tidak men gabulkannya, kemudian dia mengeluh kepada-Ku. Aku berfirman kepadanya, “Wahai hamba-Ku, bagai mana aku dapat mengasi hanimu dengan memberikan sesuatu sehingga Aku dapat kasihan kepadamu”.
Arti firman Allah Swt:

“Kami jadiakan mereka iman (orang-orang yang diikuti) yang memberikan petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar”.  (QS. Al-Anbiya`:73)
Ayat itu kata Ibnu Uyainah, adalah ketika mereka menjadi-kan pemim pin dalam satu urusan, maka kami jadikan mereka sebagai pemimpin.
 Saya telah mende ngar Ustadz Abu Ali ad-Daqaq mengatakan, “Yang dimaksud pembatasan sabar adalah tidak merintangi takdir. Apabila menam pakkan cobaan tanpa cara mengeluh (mengadu), maka hal itu bukan berarti menia dakan sabar”. Allah Swt, berfirman tentang cerita Nabi Ayyub :

 “Sesungguhnya kami mendapati Ayyub seorang yang sabar. Dia sebaik-baik hamba”. (QS. Al-Ahzab: 52)
Ayat itu ditopang dengan firman-Nya yang lain seperti perkataan Nabi Ayyub:

“Kemelaratan telah menimpa diriku”. (QS. Al-Anbiya`: 83)
Saya juga telah mendengar dia mengatakan, “Dari ungkapan ini dapat ditafsirkan bahwa maksud firman Allah Swt, adalah: Kemlaratan telah menimpa diriku agar engkau (Ayyub) memberikan kesenangan kepada umat yang lemah”. Menurut sebagian ulama, ayat itu berbunyi: “sungguh kami mendapatkan Ayyub seorang yang sabar”. Karena semua kondisi Ayyub tidak dapat disamakan dengan sabar. Sebaliknya, sebagian kondisi Ayyub telah menda patkan kenikmatan musibah. Dalam keadaan menerima kenikmatan, dia tidak diklasi fikasikan seorang yang sabar. Oleh karena itu, Allah Swt, tidak berfirman, “Orang yang sangat sabar”.
Saya telah mendengar Ustadz Abu Ali ad-Daqaq mengatakan,”Hakikat sabar adalah menghindarkan diri dari cobaan dan menerima apa-apa yang telah menim panya seperti Nabi Ayyub a.s. Dia tetap mengatakan di Akhir cobaannya, “Keme laratan telah menimpa diriku. Sedang engkau lebih pengasih dari segala yang pengasih” (QS. Al-Anbiya`: 83).
Dia menjaga etika berbicara dengan menga takan, “sedang engkau lebih pengasih dari segala yang pengasih”. Ia tidak menga takan, “Kasihanilah diriku”.
Perlu diketahui bahwa sabar terbagi menjadi dua, yaitu kesabaran orang yang beribadah dan kesabaran orang yang cinta. Sebaik-baik sabar orang yang beribadah adalah terjaga dan sebaik-baik sabar orang yang cinta adalah tertinggal. Dalam pengertian ini ulama menga takan:
Adalah keinginan
 sabar dari salah satu
 praduga-praduga
 bohong

saya telah mendengar Ustadz Abu Ali ad-Daqaq mengatakan, “Nabi Ya`kub a.s. telah mengoptimalkan perjanjian sabar dengan dirinya sendiri. Dia menga takan, “sabar yang baik artinya saya telah mendapatkan sabar yang baik”. Namun ketika dia tidak mendapatkannya, dia balik mengatakan :



“Aduh duka citaku mengenang Yusuf”. (QS. Yusuf: 84).

Sabtu, 24 Desember 2011

Misteri Natal


By Herbert W. Armstrong
 
Asal-usul Natal


Natal berasal dari Gereja Katolik Roma, dan gereja itu mendapatkannya dari kepercayaan pagan (kafir) Politeisme, lalu dari manakah agama kafir itu mendapatkan ajaran itu? Dimana, kapan, dan bagaimana bentuk asli ajaran itu?

Bila kita telusuri mulai dari ayat-ayat Bible (Alkitab) sampai pada sejarah kepercayaan bangsa Babilonia kuno, niscaya akan ditemukan bahwa ajaran itu berasal dari kepercayaan berhala yang dianut oleh masyarakat Babilonia di bawah raja Nimrod (Namrud - di masa inilah nabi Ibrahim lahir). Jelasnya, akar kepercayaan ini tumbuh setelah terjadi banjir besar di masa nabi Nuh.

Nimrod, cucu Ham, anak nabi Nuh, adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia. Sejak itulah terdapat dasar-dasar pemerintahan dan negara, dan sistem ekonomi dengan cara bersaing untuk meraih keuntungan. Nimrod inilah mendirikan menara Babel, membangun kota Babilonia, Nineweh dan kota-kota lainnya. Dia pula yang pertama membangun kerajan di dunia. Nama "Nimrod" dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata "Marad" yang artinya "dia membangkang atau murtad" (Karena bahasa Ibrani serumpun dengan bahasa Arab, silahkan anda membandingkan kata "Marad" dengan kata Arab "Ridda" atau "murtad". Pen)

Dari catatan-catatan kuno, kita mengetahui perjalanan Nimrod ini, yang mengawali pemurtadan terhadap Tuhan dan menjadi biang manusia pembangkang di dunia sampai saat ini. Jumlah kejahatannya amat banyak, diantaranya, dia mengawini ibu kandungnya sendiri yang bernama Semiramis. Setelah Nimrod meninggal dunia, ibu yang merangkap sebagai istri tersebut menyebarkan ajaran bahwa Roh Nimrod tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Dia membuktikan ajarannya dengan adanya pohon Evergreen yang tumbuh dari sebatang kayu yang mati, yang ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru bagi Nimrod yang sudah mati. Untuk mengenang hari kelahirannya, Nimrod selalu hadir di pohon evergreen ini dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. 25 Desember itulah hari kelahiran Nimrod. Dan inilah asal usul pohon Natal.

Melalui pengaruh dan pemujaannya kepada Nimrod, Semiramis dianggap sebagai "Ratu Langit" oleh rakyat Babilonia. Dengan berbagai julukan, akhirnya Nimrod dipuja sebagai "Anak Suci dari Sorga". Melalui perjalanan sejarah dan pergantian generasi dari masa ke masa, dari satu bangsa ke bangsa lainnya, penyembahan berhala versi Babilonia ini berubah menjadi Mesiah Palsu yang berupa dewa Baal, anak dewa Matahari. Dalam sistem kepercayaan Babilonia ini, "Ibu dan anak" (Semiramis dan Nimrod yang lahir kembali) menjadi obyek penyembahan. Ajaran penyembahan kepada ibu dan anak ini menyebar luas sampai di luar Babilonia dengan bentuk dan nama yang berbeda-beda, sesuai dengan bahasa negara-negara yang ditempatinya. Di Mesir dewa-dewi itu bernama Isis dan Osiris. Di Asia bernama Cybele dan Deoius. Dalam agama Pagan Roma disebut Fortuna dan Yupiter. Bahkan di Yunani, China, Jepang, Tibet bisa ditemukan adat pemujaan terhadap dewi Madonna, jauh sebelum Yesus lahir!

Sampai pada abad ke-4 dan ke-5 Masehi, ketika dunia pagan (penyembah banyak dewa) Romawi menerima agama baru yang disebut "Kristen," dengan membawa adat dan kepercayaan pagan mereka yang lama. Akibatnya kepercayaan kepada Dewi Madonna, Ibu dan Anak juga menjadi populer, terutama di waktu hari Natal. Di setiap musim Natal kita selalu mendengar lagu-lagu atau hymne: "Silent Night" atau "Holy Night" yang sangat akrab dengan tema pemujaan terhadap Ibu dan Anak.

Kita yang sejak lahir diwarnai oleh alam budaya Babilonia, telah diajarkan untuk mengagungkan dan memuliakan semua tradisi yang berasal dari jaman jahiliyah kuno itu. Kita tidak pernah bertanya untuk mengetahui dari manakah asal usul adat seperti itu - Apakah ia berasal dari ajaran Bible (Alkitab), ataukah ia berasal dari kepercayaan penyembah berhala yang sesat?

Kita terperangah seakan-akan tidak mau menerima kebenaran ini, karena seluruh dunia terlanjur telah melakukannya. Lebih aneh lagi, sebagian besar meremehkan dan mencemooh kebenaran ini. Namun Tuhan telah berfirman kepada para utusannya yang setia:

"Katakan dengan lantang, dan jangan menghiraukan penghinaan mereka! Kumandangkan suaramu seperti terompet! Dan tunjukkan di depan umatKu tentang kesesatan mereka!" Memang kenyataan ini sungguh sangat mengejutkan bagi mereka, meskipun ini adalah fakta sejarah dan berdasarkan kebenaran dari Bibel (Alkitab).

Natal adalah acara ritual yang berasal dari masa Babilonia kuno yang belum mengenal agama yang benar. Tradisi ini diwariskan puluhan abad yang lampau sampai kepada kita.

Di Mesir, ia dipercayai bahwa Dewi Isis (Dewi Langit) melahirkan anaknya yang tunggal pada tanggal 25 Desember. Hampir semua orang-orang penyembah berhala (paganis) di dunia waktu itu, merayakan ulang tahun (Natal) anak dewi Isis ini jauh sebelum kelahiran Yesus.

Dengan demikian, sudah jelas bagi kita bahwa 25 Desember itu bukanlah hari kelahiran Yesus Kristus. Para murid Yesus dan orang-orang Kristen abad pertama tidak pernah menyelenggarakan Natal, meskipun hanya sekali. Tidak ada ajaran atau pun perintah perayaan Natal di dalam Bibel. Sekali lagi, perayaan Natal atau Christmas itu adalah ulang tahun anak dewa yang dianut oleh para paganis, dan bukan dari ajaran Kristen. Percaya atau tidak, terserah anda!

Upacara ini berasal dari cara-cara pemujaan yang dikenal dengan "Chaldean Mysteries" (Misteri Kaldea) berasal dari ajaran Semiramis, isteri Nimrod. Kemudian adat ini dilestarikan oleh para penyembah berhala secara turun-temurun hingga sekarang dengan wajah baru yang disebut Kristen.


swaramuslim.net

Kamis, 22 Desember 2011

SEPULUH PERKARA TERBAIK

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

SEPULUH PERKARA TERBAIK

Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhahu;

1. Ilmu adalah sebaik-baik warisan


2. Etika/moral itu sebaik-baik pekerjaan


3. Takwa itu sebaik2 bekal


4. Ibadah adalah sebaik2 perdagangan


5. Amal shalih adalah sebaik2 penuntun (menuju surga)


6. Perangai terpuji adalah sebaik2 teman (di dunia dan akhirat)


7. Sikap lembah manah (alhilmu) adalah sebaik2 penolong


8. Qonaah adalah sebaik2 kekayaan


9. Taufiq adalah sebaik pertolongan


10. KEMATIAN itu sebaik2 pendidik menuju perangai terpuji.


by Nashaikhul Ibad


Semoga ada manfaat dan bisa melaksanakan walaupun hanya satu.


Selamat sore-malam-pagi saudaraku semuanya. . . ?

NASIHAT 27 dari KITAB TAURAT

Bismillahirrahmanirrahiim

Semoga ada manfaatnya

Wahab bin Munabbih berkata;
1. Barang siapa berbekal di dunia, maka pada hari Qiamat akan menjadi kekasih Allah.
2. Barang siapa yang meninggalkan marah, maka akan menjadi tetangga Allah.
3. Barang siapa meninggalkan cinta kehidupan dunia, maka pada hari kiamat dia akan menjadi orang yang Aman. 
4. Barang siapa meninggalkan sifat dengki, maka pada hari kiamat dia menjadi orang yang terpuji di hadapan pemimpin para makhluk.
5. Barang siapa yang meninggalkan berlebihan, maka dia menjadi orang yang senang beserta orang yang berbuat kebaikam.
6. Barang siapa yang tidak menyukai jabatan, maka pada hari kiamat dia akan menjadi orang mulia disisi Maha Raja lagi Maha perkasa.
7. Barang siapa yang meninggalkan permusuhan di dunia, maka di hari kiamat termasuk golongan orang-orang yang beruntung.
 
8. Barangsiapa yang meninggalkan sifat kikir di dunia, maka dia menjadi terkenal di depan para pemimpin makhluk.
9. Barangsiapa yang meninggalkan kesenenangan didunia, maka pada hari kiamat dia menjadi orang yang berbahagia.
10. Barangsiapa meninggalkan yang haram, maka padahari kiamat ia menjadi tetangga para nabi.
11. Barang siapa yang tidak melihat pada yang haram di dunia, maka pada hari kiamat Allah menggembirakan matanya di dalam surga. Barangsiapa yang meninggalkan kekayaan di dunia dan memilih kefakiran, maka pada hari kiamat Allah membangkitkan dia beserta para wali dan para nabi.
12. Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan orang lain didunia, maka Allah memenuhi kebutuhannya di dunia dan akhirat.
13. Barangsiapa yang ingin dihibur di kuburnya, maka hendaklah bangun di malam yang gelap dan hendaklah salat sunnah, walaupun hanya satu rakaat.
14. Barangsiapa yang ingin berada dalam naungan Allah, maka jadilah orang yang zuhud.
15. Barangsiapa yang ingin dihisab dengan mudah, maka jadilah orang yang menasihati diri sendiri dan saudara-saudaranya.
16. Barangsiapa yang ingin di kunjungi malaikat, maka jadilah orang yang wira'i.
17. Barangsiapa yang ingin tinggal didalam keluasan surga, maka jadilah orang yang berdzikir kepada Allah pada waktu malam dan siang.
18. lupa (maaf) kapan2 tak cari kitabnya
19. lupa (maaf) kapan2 tak cari kitabnya
20. Barang siapa yang ingin menjadi faqih (orang yang paham tentang agama Allah) maka jadilah orang khusuk.
21. Barangsiapa ingin menjadi orang bijaksana, maka jadilah orang alim.
22. Barangsiapa yang ingin menjadi orang yang selamat dari manusia, maka janganlah membicarakan seseorang diantara mereka, kecuali pembicaraan yang baik dan ambillah pelajaran dari apa dan untuk apa dirinya diciptakan.
23. Barangsiapa yang ingin mulia di dunia dan akhirat, maka hendaklah memilih akhirat atas dunia.
24. Barangsiapa yang mengharapkan surga firdaus dan surga Na'im yang tidak rusak, maka janganlah menyia-nyiakan usia dengan membuat kesusahan di dunia.
25. Barangsiapa yang ingin surga dan akhirat, maka hendaklah menjadi orang yang murah hati, karena sesungguhnya orang yang murah hati dekat ke surga dan jauh ke neraka.
26. Barangsiapa yang ingin diterangi hatinya oleh Allah dengan cahaya yang sempurna, maka hendaknya dia bertafakur dan mengambil pelajaran (ibarat).
27. Barangsiapa yang ingin mempunyai badan yang sabar, lisan yang dzikir, dan hati yang khusuk, maka hendaklah ia banyak beristighfar (memohon ampunan) bagi orang mukmin, baik laki-laki maupun perempuan dan muslim laki-laki maupun perempuan.

Semoga diantara 27 NASIHAT INI, KITA DAPAT MENJALANINYA.

[Nashaikhul 'Ibad]

الحمد لله رب العالمين

اللهم صل على سيدنا محمد

والسلام عليكم والرحمة والبركة