- KAFAN
Kain
yang dibuat untuk mengkafani mayit adalah: kain yang diperbolehkan dipakai
sewaktu hidup, maka haram bagi laki-laki atau
khunsta dikafani dengan memakai
kain sutera kecuali mayit laki-laki atau khunsta yang masih kecil, mayit yang
hanya mempunyai kain sutera dan mayit syahid yang mengenakan kain sutera.
Dalam
mengkafani mayit ada empat metode:
- Cukup
- Sederhana
- Sempurna
- Sangat sempurna
Dalam
kajian kursus ini, disini penulis hanya akan menerangkan yang sempurna dan
sangat sempurna. Karena untuk meringkas keterangan dan praktiknya.
1. Cara yang sempurna
a. Bila mayit laki-laki maka ada 2 cara:
i.
Cara
pertama:
Ø
Dua
lembar kain
Ø
Satu
lembar sarung (kain yang memanjang mulai pusar sampai bawah lutut)
Ø
Satu
lembar baju kurung (kain yang memanjang mulai leher sampai telapak kaki)
Ø
Satu
lembar sorban (kain yang di ikatkan dikepala)
ii.
Cara
kedua:
Ø
Tiga
lembar kain yang sama panjangnya
Ø
Satu
lembar baju kurung
Ø
Satu
lembar sorban
b. Bila mayit perempuan, maka
gunakan tiga lembar kain yang sama ukurannya dan setiap lembar bisa meneutupi
seluruh anggota tubuh mayit.
2. Cara Yang Sangat
Sempurna (Utama)
a. Bila mayit laki-laki maka
gunakan tiga lembar kain yang sama ukurannya dan setiap lembar bisa meneutupi
seluruh anggota tubuh mayit.
b. Bila mayit perempuan maka:
§
Dua
lembar kain
§
Satu
lembar baju kurung
§
Satu
lembar sarung
§
Satu
lembar kerudung (kain yang diikatkan kepala)
- METODE MENGKAFANI MAYIT
Cara praktis
untuk mengkafani mayit sebagai berikut:
1. Sebelum mayit selesai dimandikan,
siapkan kain kafan yang terdiri dari: dua lembar kain kafan yang sama
ukurannya, sarung, baju kurung serta sorban (laki-laki) dan kerudung (pr),
sedangkan caranya sebagai berikut:
a. Siapkan / hamparkan kain
yang akan dibuat tali pengikat sesuai dengan yang dibutuhkan (di kepala,
tangan, pinggang, lutut dan kaki) ditempat yang akan dihamparkan kain kafan.
b. Hamparkan (dijeber) dua
lembar kain yang sama panjangnya dengan membentangkan keempat sudutnya.
c. Hamparkan kain yang akan
dibuat baju kurung di atas dua lapis kain, letakkan pada posisinya
masing-masing.
d. Hamparkan kain yang akan
dibuat sorban (lk) dan kerudung (pr) di tempat meletakkan kepala mayit.
e. Hamparkan kain yang akan
dibuat sarung di atas kain yang akan dibuat baju kurung sekiranya persisi pada
tempatnya.
f.
Hamparkan
kain yang akan dibuat pengikat pantatnya (kain yang dibelah kedua ujungnya
seperti ikatannya perempuan Mustahadhah atau mirip bentuknya dengan swimpak).
2. Olesi dengan minyak wangi
pada setiap lembarnya (selain mayit yang ihrom).
3. Angkat mayit dari tempat
mandinya secara pelan-pelan dalam keadaan ditutupi.
4. Terlentangkan mayit yang
sudah dilap dengan handuk di atas kafan yang telah disiapkan
5. Olesi tubuhnya dengan
minyak wangi
6. Sedekapkan kedua tangannya
atau luruskan
7. Tutuplah tiap-tiap lubang
tembusan mayit dengan kapas yang sudah diberi minyak wangi dan juga semua
anggota sujudnya serta sela-sela jarinya.
8. Ikatlah pantatnya dengan
sehelai kain yang ujungnya dibelah dua.
9. Bungkuslah mayit dengan
kain-kain yang telah disiapkan di bawahnya dengan urutan sebagai berikut:
a. Lipatlah kain kafan yang
dibuat sarungnya dari arah kiri mayit kearah kanan kemudian dari kanan kekiri
b. Lipatlah kain kafan yang
dibuat sorban dan kerudung
c. Lipatlah kain kafan yang
dibuat baju kurung mulai dari arah kiri mayit kearah kanan kemudian dari arah
kanan mayit kekiri
d. Lipatlah kain kafan yang
satu dari arah kiri kekanan dan dari kanan kekiri
e. Lipatlah kain kafan yang
terahir (kain yang paling bawah / luar) dari arah kiri kekanan mayit dan dari
kanan kekiri
catatan: Dua lapisan terakhir bisa
dilipat sekaligus.
f.
Ikatlah
kedua ujung kain kafan dan bagian-bagian yang dibutuhkan agar waktu diangkat
tidak lepas
Catatan:
Ø
Sunnah
pocongan kepala lebih panjang dari yang ujung kaki
Ø
Untuk
mayit perempuan ditambah ikatan dibagian dada
Ø
Tali
pengikat berlaku bagi mayit yang bukan muhrim, jika muhrim maka tidak boleh
diikat serta kepalanya terbuka (lk) dan wajahnya (pr)
g. Mayit diletakkan di
keranda, bagi yang memasukkan sunnah membaca:
بِسْمِ اللهِ وَعَلَى سُنَّةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda untuk menambah silaturahim.