REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Peringatan bagi orangtua yang gemar memberikan anak-anaknya makanan cepat saji. Para peneliti melaporkan makanan cepat saji mengandung asam tingkat tinggi dan lemak trans yang bisa mempengaruhi sistem imun.
Kandungan itu membuat makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko asma berat, eksim, dan mata berair pada anak-anak. Risiko itu akan ditanggung anak-anak yang makan makanan cepat saji beberapa kali dalam satu pekan.
Para peneliti mempelajari lebih dari 500 ribu anak di lebih dari 50 negara yang memiliki pola makan buruk, terutama karena makanan cepat saji seperti burger.
Penelitian tersebut menunjukkan anak-anak di awal remaja yang makan tiga atau lebih porsi makanan cepat saji dalam sepekan, memiliki peningkatan risiko asma parah 39 persen. Sementara, anak-anak usia enam dan tujuh tahun, memiliki peningkatan risiko 27 persen.
Peneliti juga menekankan makan buah yang kaya antioksidan dan senyawa lainnya dapat melindungi penyakit. Makan tiga atau lebih porsi buah dalam sepekan terbukti mengurangi risiko asma dan eksim antara 11-14 persen.
Dalam beberapa kasus, makanan tertentu seperti susu, telur, ikan, kerang, produk ragi, kacang dapat menimbulkan gejala asma. Penderita asma juga tidak direkomendasikan untuk diet khusus.
"Bukti itu menunjukkan vitamin dan antioksidan yang ditemukan dalam buah dan sayuran segar memiliki efek mengurangi asma," kata peneliti Malayka Rahman dari lembaga Asthma Inggris seperti dikutip PressTV, Senin (21/1).
Makanan diet yang sehat dan seimbang, termasuk lima porsi buah atau sayuran setiap hari, ikan lenih dari dua kali seminggu, dan makanan seperti buncis dan kacang polong lebih dari sekali dalam sepekan, akan bermanfaat bagi penderita asma.
Kandungan itu membuat makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko asma berat, eksim, dan mata berair pada anak-anak. Risiko itu akan ditanggung anak-anak yang makan makanan cepat saji beberapa kali dalam satu pekan.
Para peneliti mempelajari lebih dari 500 ribu anak di lebih dari 50 negara yang memiliki pola makan buruk, terutama karena makanan cepat saji seperti burger.
Penelitian tersebut menunjukkan anak-anak di awal remaja yang makan tiga atau lebih porsi makanan cepat saji dalam sepekan, memiliki peningkatan risiko asma parah 39 persen. Sementara, anak-anak usia enam dan tujuh tahun, memiliki peningkatan risiko 27 persen.
Peneliti juga menekankan makan buah yang kaya antioksidan dan senyawa lainnya dapat melindungi penyakit. Makan tiga atau lebih porsi buah dalam sepekan terbukti mengurangi risiko asma dan eksim antara 11-14 persen.
Dalam beberapa kasus, makanan tertentu seperti susu, telur, ikan, kerang, produk ragi, kacang dapat menimbulkan gejala asma. Penderita asma juga tidak direkomendasikan untuk diet khusus.
"Bukti itu menunjukkan vitamin dan antioksidan yang ditemukan dalam buah dan sayuran segar memiliki efek mengurangi asma," kata peneliti Malayka Rahman dari lembaga Asthma Inggris seperti dikutip PressTV, Senin (21/1).
Makanan diet yang sehat dan seimbang, termasuk lima porsi buah atau sayuran setiap hari, ikan lenih dari dua kali seminggu, dan makanan seperti buncis dan kacang polong lebih dari sekali dalam sepekan, akan bermanfaat bagi penderita asma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda untuk menambah silaturahim.