Rabu, 23 Januari 2013

PERUMPAMAAN KEPASTIAN TERJADINYA KEBANGKITAN

بسم الله الرحمن الرحيم
 السّلا م عليکم ورحمةالله وبرکة

Alhamdulillaah…..
Segala Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam. Tuhan Yang Maha Rahman. Maha Rahim...
Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah, Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam, Keluarganya, beserta sahabat sahabatnya.



Sahabat fillah....
Hari kebangkitan, dibangkitkannya manusia dari kubur, seperti halnya Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Allah membangkitkan semua manusia seperti menciptakan dan membangkitkan satu jiwa manusia. Hal ini sangatlah mudah bagi Allah.

Seluruh manusia ini akan berbeda-beda keadaanya waktu dibangkitkannya nanti, perbedaan itu amat besar dan mencolok sekali dan ini adalah mengingat amalan-amalan yang mereka lakukan di dunia sekarang ini. Maka barang siapa yang benar kepercayaannya dan baik pula amal perbuatannya, juga suci jiwa dan hatinya, maka itulah yang tersempurna tubuh dan ruhnya. Sebaliknya barang siapa yang buruk amal perbuatannya dan salah atau rusak kepercayaannya, maka itulah orany yang tidak sempurna keadaan tubuh dan ruhnya.

>>Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan Rahmat-Nya(hujan), hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau kesuatu daerah yang tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu, Maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan, seperti itulah kami

membangkitkan orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. 7:57 (Al A’raaf:57)
>>Dan Allah, Dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakan awan, maka Kami halau awan itu ke suatu negri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.

>>Dan Kami menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur). (43:11 Az Zukhruf:11)

>>Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha melihat. (31:28 Luqman:28)
Maksudnya: menciptakan manusia dan membangkitkan mereka lagi pada hari kiamat adalah amat mudah bagi Allah SWT.

Rhoma Irama :
Hari berbangkit, hari yang pasti kan datang kawan,
Dihari itu semua amal diperlihatkan,
Hari Berbangkit, hari yang teramat mendebarkan,
Dihari itu pahala dan dosa diperhitung kan,
Celaka, celakan bagi siapa yag suka meng ingkarinya,
Celaka, celakan bagi siapa yag suka berbuat dosa,
Dihari itu hiruk pikuk memecahkantelinga, Semua menuasia gundah resah dgn urusannya, Dihari itu sang ibu lari dan anaknya, Tak seorangpun yang dapat menolong sesamanya.

Cukup sudah Tuhan memperingatkan tentang hari peradilan, takkan luput seteguk perbuatan semua diperhitungkan,
Mengapakah tidak kau persiapkan bekal hari yang mencekam, tiap nafas hanya kau pergunakan Cuma untuk keduniaan,
Selagi masih ada kesempatan taobatlah dan beriman, Bila nyawa sudah dikerongkongan tertolak penyesalan,

Dihari itu tak berharga harta dan jabatan, Dan tak berlaku segala macam bentuk tebusan, Dihari itu banyak wajah yang tertunduk hina, kecut dan getar karena diri berlumuran Dosa,
Celaka, celakan bagi siapa yag suka meng ingkarinya,
Celaka, celakan bagi siapa yag suka berbuat dosa

Ya Allah, bangunkanlah agamaku yang menjadi pegangan segala urusanku,
Bangunkanlah duniaku yang menjadi tempat penghidupanku ( pencaharianku),
Bangunkanlah Akhirat yang menjadi tempat pulang bagiku,
Jadikanlah hidupku menjadi tambahanku untuk segala Amal kebaikan,
Dan jadikanlah kematianku untuk beristirahat dari kejahatan
(HR, Muslim dan Abu Huroiroh )

Sklumit catatan ttg perumpaam kepastian terjadinya hari kebangkitan dlm Al-quran,maaf atas segala kekurangan, bila ada yang salah/ kliru dalam pemulisannya tambahan atas berbaginya, Semoga bermanfaat
Barakallahu fiikum wa Jazakumullah Khairan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda untuk menambah silaturahim.