Ketika membicarakan nikmat Allah yang ada padanya, Ibnu Abbas berkata: diriku ada tiga keistimewaan:
1. tidaklah hujan turun kemuka bumi, kecuali aku akan memuji Allah dan bergembira dengannya, meski akau sendiri tidak punya kambing dan unta.
2. Tidaklah aku mendengar seorang hakim yang berlaku adil, kecuali aku akan senatiasa mendoakannya kepada Allah.
3. Tidaklah aku mengetahui satu ayat saja dari kitab Allah, kecua;li aku inginkan orang lain juga mengetahui apa yang aku ketahui.
*[berbagi Ilmu]*
HASANAH ISLAM : JANGAN MENCELA ANGIN
Angin adalah salah satu anugrah dari Allah, kalau tidak ada angin trus kita mau bernafas pakai apa?
dari Abi Hurairah r.a. berkata: saya mendengar Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam seraya bersabda: Angin itu dari rahmat Allah, kedatangan angin dengan membawa rahmat, kedatangan angin dengan membawa siksa, maka ketika kamu melihat angin, maka jangan di cela dan mintalah kepada allah atas kebaikan angin, dan mintalah kepada allah untuk dijaga dari kejelekan angin. HR. Abu Dawud.
By R. Sholihiin hal. 316
Angin kebutuhan pokok kita, maka hormatilah setiap makhluk Allah.
*[berbagi Ilmu]*
Yaa Allah Jauhkan lah kami dari Angin yang tidak bermanfaat bagi kami
dan bagi semua makhluk-Mu Yaa Allah,
berikanlah kesabaran
dan kekuatan untuk mencapai Ridlo-Mu Yaa Allah. i
stajib du'a ana Yaa Allah.
''''''''''''''''''''''''........................''''''''''''''''''''''''''
sesungguhnya ada seseorang yang diangkat derajatnya di surga, tanpa tahu menahu alasan diangkatnya. ia pun bertanya tanya "mengapa bisa begini?
dijawablah:
itu adalah berkat permohonan ampun dari anakmu untukmu. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah . Shohihul jami' Hadis no. 1617
nikmat Allah kepada hamba begitu besar Namun yang terbesar adalah anak-anak yang sholih.
darimana mendapatkan anak yang soleh? tentunya dengan cara yang extra keras.
jadi anak- anak adalah nikmat dan anugrah yang sangat besar jika mereka benar-benar sholih. dan sebaliknya hanya menjadi bencana dan petaka jika mereka bejat. semoga Allah memberi kita keselamatan dan terhindar dari petaka anak-anak yang tidak sholih ini.
“Sabarlah engkau (ya Muhammad), tiada Ke sabaran
itu kecuali dengan pertolongan Allah swt.” (QS. An-Naml: 127)
Dari Aisyah r.a. diceritakan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda :
“Sabar yang sempurna adalah pada
pukulan(saat menghadapi cobaan) yang pertama.”
Dari Anas bin Malik
dikatakan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda, “Sabar
yang sempurna adalah pada pukulan (saat menghadapi cobaan) yang pertama.” Sabar
terbagi menjadi dua, yaitu sabar yang berkaitan dengan usaha hamba dan sabar
yang tidak berkaitan dengan usaha. Sabar yang berkaitan dengan usaha terbagi
menjadi dua, yaitu sabar tehadap apa yang diperintah oleh Allah dan sabar
terhadap apa yang dilarang-Nya. Sedang sabar yang tidak berkaitan dengan usaha
adalah sabar terhadap penderitaan yang terkait dengan hukum karena mendapatkan
kesulitan.
Junaid mengatakan,
“perjalanan dari dunia menuju akhirat adalah mudah dan menyenangkan bagi orang
yang beriman; putusnya hubungan makhluk di sisi Allah Swt. Adalah berat;
perjalanan dari diri sendiri (jiwa) menuju Allah Swt. Adalah sangat berat; dan
sabar kepada Allah Swt. Tentu akan lebih berat.” Dia ditanya tentang sabar,
lalu dijawab, “Menelan kepahitan tanpa bermasam muka.”
Menurut Ali bin Abu Thalib,
sabar merupakan bagian dari iman sebagaimana tempat kepala merupakan bagian
dari tubuh. Menurut Abul Qasim, yang dimaksud firman Allah Swt. “Sabarlah engkau (ya Muhammad)”adalah
pondasi ibadah, sedang yang dimaksud firman Allah Swt.”Tiada kesabaranmu kecuali dengan pertolongan Allah Swt” (QS. An-Naml: 127) adalah ubudiyah (penghambaan, bersifat ibadah).
Barang siapa naik dari satu derajat untuk-Mu menuju satu derajat yang lain
karena pertolongan-Mu, maka dia pindah dari derajat kaidah menuju derajat ubudiyah. Rasulullah Saw. Bersabda:
“Hanya dengan perto longan-Mu saya dapat
hidup dan mati.”
Abu Sulaiman pernah ditanya tentang sabar. Dia menjawab demi Allah,
kami tidak bersabar terhadap apa yang kami cintai, maka bagaimana kami besabar
pada apa yang kami benci?”
Menurut Dzu Nun Al-Mishri, yang dimaksud sabar adalah menjauhi hal-hal
yang bertentangan, bersikap tenang ketika menelan pahitnya cobaan., dan
menampakkan sikap kaya dengan menyembunyikan kefakiran dimedan penghidupan.
Menurut Ibnu Atha’ yang dimaksud sabar adalah tertimpa cobaan dengan tetap
berprilaku baik. Menurut satu pendapat, yang dimaksud sabar adalah orang yang
sangat sabar, yaitu orang yang mengembalikan pada dirinya sendiri terhadap
sesuatu yang dibenciketika menghadapi
serangan. Menurut sebagian ulama, yang dimaksud sabar ialah tertimpa cobaan
dengan tetap bersikap baik dalam per gaulan sebagaimana dalam keadaan sehat (
selamat ) Dia juga berpendapat, sebaik-baik pembalasan akan melebi hinya. Allah
Swt. Berfirman:
“Kami balas orang-orang yang sabar dengan
pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan.”
(QS. An-Naml: 96)
Menurut Amr bin Utsman, yang dimaksud sabar adalah tetap bersama Allah
Swt. Dan menerima cobaan-Nya dengan lapang dada dan senang hati. Men urut
Ibrahim al-Khawwash, yang dimaksud sabar adalah konsisten terhadap hukum-hukum
al-Qur`an dan As-Sunnah. Menurut yahya, kesa baran orang-orang yang cinta
kepada Allah Swt. Lebih kuat daripada kesabaran orang-ora ng yang zuhud.
“Alangkah mengagumkan bagaiamana mereka bersabar ?” Hal ini diungkapkan ulama
dalam syair :
Sabar akan menghiasi dengan kein dahan
Di seluruh tanah air
Sabar tidak akan menghiasi dengan
kein dahan
Kecuali hanya tertuju kepada-Mu
Menurut Ruwaim, yang dimaksud sabar adalah meninggalkan keluhan. Me nurut
Dzun Nun al-Mishri, yang dimaksud sabar adalah memohon pertolongan ke pada
Allah Swt.
Saya telah mendengar UstadzAbu
Ali ad-Daqaq mengatakan, “sabar seperti nama-Nya. Telah bersyair ke padaku
Syaikh Abu Abdi rrahman, telah bersyair ke padaku Abu Bakar ar-Razi, dan telah
bersyair kepadaku Ibnu Atha` pada dirinya sendiri :
Saya akan ber sabar agar engkau
rela
Saya lenyapkan rasa keluh kesah
Agar engkaupun juga rela
Saya merasa cukup
Apabila sabarku
Telah melenya pkan diriku
Menurut Abdullah bin Khafif, sabar terbagi menjadi tiga, yaitu orang
yang menerima sabar, orang yang sabar, dan orang yang sangat sabar. Menurut Ali
bin Abu Thalib, sabar ibarat binatang kendaraan yang tidak pernah jatuh
tersungkur.
Ali bin Abdullah al-Bashri mengatakan bahwa seorang laki-laki berhenti
di depan Syibli seraya be rtanya,“sabar yang bagai mana yang lebih kuat (hebat)di
atas orang-orang yang sabar ?”
“Sabar di dalam Allah
Swt.”
“Bukan?!”
“Sabar untuk Allah.”
“Bukan?!”
“Sabar bersama
Allah.”
“Bukan?!”
“Jadi sabar yang
bagaimana?” Syibli
balik
bertanya.
“Sabar
menghindarkan diri
dari
Allah
Swt.” Setelah itu
Syibli berteriak yang
ruh
(nafas) nya hampir
saja lenyap.
Menurut Abu Muh ammad al-Jariri, yang dimaksud sabar adalah tidak
memisahkan antara kenik matan dan ujian dengan pemi kiran yang tenang, sedang
yang dimaksud penerimaan sabar adalah tenang meng hadapi cobaan dengan menda patkan
beratnya ujian. Seba gian ulama mengatakan :
Saya bersabar
Tetapi saya belum
Mengetahui
Keinginan-Mu atas sabarku
Saya sembunyikan dari-Mu
Apa-apa yang terkait denganku
Dari tempat sabar
Karena takut hati nuraniku
Mengeluh pada kerinduanku
Terhadap air mataku
Secara rahasia
Sehingga ia tetap mengalir
Dan saya pun tidak mengetahui
Saya telah mendengar Ustadz Abu Ali ad-Daqaq mengatakan, “orang-orang
yang sabar telah beruntung disebabkan susahnya orang-orang yang tahu, karena
mereka telah memperoleh perlindungan dari Allah Swt.”
Allah Swt, berfirman :
“Sesungguhnya Allah Swt, bersama orang-orang
yang sabar.”
(QS. Al-Anfal: 46)
Yang dimaksud arti firman Allah Swt.:
“Sabarlah, menya barkan dirilah, dan
berjagalah kamu sekalian.”
(QS. Ali Imran: 200)
Maksudnya adalah sabar tanpa menyabarkan diri, dan menyabarkan diri
tanpa menjaga diri.
Menurut satu pen dapat, yang dimaksud ayat itu adalah sabarlah dengan
diri kalian untuk taat kepada Allah Swt, sabarlah dengan hati kalian untuk
menerima cobaan-Nya, dan sabarlah dengan tabir hati kalian untuk rindu
kepada-Nya. Sedang menurut ulama yang lain, yang dimaksud ayat itu adalah
sabarlah kalian karena Allah Swt. Sabarlah kalian dengan-Nya, dan sabarlah
kalian bersama-Nya.
Menurut satu pen dapat, Allah Swt menurunkan wahyu kepada Nabi Dawud
a.s : “ Berbudi pekertilah dengan budi
pekerti-Ku. Sesungguhnya sebagian dari budi pakerti-Ku adalah sangat sabar”. Dalam
ungkapan yang lain dise butkan, “Telanlah kesabaran apabila Allah Swt memati kanmu,
maka Dia akan mematikanmu dengan mati syahid. Apabila Allah Swt menghidupkanmu,
maka Dia akan menghidupkanmu den gan kemuliaan.”
Menurut sebagian ulama, sabar karena Allah adalah kelelahan, sabar den gan
Allah adalah ketetapan, sabar dihadapan Allah adalah cobaan, sabar bersama
Allah adalah pemenuhan, dan sabar menghindar dari Allah adalah kehanyutan.
Ulama meng gambarkan hal ini sebagai berikut :
Sabar menghindarkan diri dari-Mu akibatnya
tercela
Sedang sabar dalam segala hal akibatnya
terpuji
Bagaimana sabar dari orang yang tinggal di
sampingku dengan menempati
kanan dari yang kiri
apabila orang yang bersenda gurau
dengan segala sesuatu
maka saya telah melihat kecintaan
yang bersenda gurau dengan orang lain
Menurut sebagian yang lain, sabar mencari adalah tanda keberhasilan,
sedangkan sabar menerima ujian adalah tanda kebaha giaan. Menurut yang lain,
yang dimaksud menyabarkan diri adalah sabar diatas sabar sehingga dapat
mencakup sabar di dalam sabar dan melemahkan sabar dari sabar, sebagaimana
diungkapkan dalam syair berikut ini :
Orang yang sabarnya
Sabar
Akan dimintai
Pertolongan
Oleh orang yang
sangat sabar
sehingga orang yang
cinta
menyebutnya dengan
sabarnya sabar
Menurut satu cerita, suatu saat perjalanan Syibli dicegat di tengah
jalan maras tani. Sekelompok orang
datang kepadanya.
“Siapa kalian?”
Tanya Syibli.
“Para kekasihmu
yang sedang
berziarah
kepadamu.”
Kemudian dia melem parkan batu kepada mereka sehingga mereka lari. Dia
mengatakan kepada mereka, “Wahai orang-orang pem bohong, jika kalian kekasih
ku, maka tentu engkau akan sabar menerima cobaanku.”
Di dalam sebagian hadis disebutkan, dengan pen jagaan mata-Ku (Allah),
orang - orang yang sabar sebenarnya tidak sabar untuk-Ku. Allah Swt, berfirman
:
“Sabarlah engkau (ya Muhammad)(menerima)
hukum Tuhanmu. Sesung guhnya engkau dalam penjagaan mata kami.”
(QS. Ath-Thur: 48)
Sebagian ulama mengatakan, “Saya berada di Makkah. Saya melihat orang
fakir mengelilingi Baitullah. Dia mengeluarkan ruq`ah (jimat atau bungkusan yang bertulisan) dari sakunya. Dia
melihat ruq`ah itu lantas pergi.
Besok harinya dia me ngerjakan sebagaimana ke marin. Beberapa hari saya
memperhatikannya. Dia se lalu mengerjakan hal itu setiap hari untuk kepentingan
dirinya sendiri.Suatu hari dia berkeliling dan melihat ruq`ahnya,sedikit demi sedikit dia menjauh lantas terjatuh dan
meninggal dunia. Ruq`ah itu saya keluarkan dari sakunya. Ternyata di dalam ruq`ah itu berisi tulisan firman Allah
Swt :
“Sabarlah engkau (ya Muhammad)(menerima)
hukum Tuhanmu. Sesung guhnya engkau dalam penjagaan mata kami.”
(QS. Ath-Thur: 48)
Sebagian ulama lain mengatakan, “saya memasuki Negara India. Saya melihat seorang
laki-laki meng gunakan satu mata. Orang-orang memberikan nama, `fulan yang sangat sabar`. Saya bertanya
kepada mereka tentang keadaannya. Lantas dijawab bahwa dia menginjak masa awal
remaja ketika teman-teman-Nya hendak bepergian dia keluar dari tempat tinggalnya.
Salah satu dari kedua matanya mele lehkan air mata, sedang mata yang lain tidak
menangis. Dia mengatakan kepada matanya yang tidak melelehkan air mata,`Kenapa
engkau tidak melelehkan air mata atas perpisahan temanku? Saya tentu akan
mengharapkanmu untuk melihat dunia.`Dia memejamkan matanya sela ma dua tahun
tanpa pernah membukanya”.
Menurut satu pen dapat, yang dimaksud firman Allah Swt.”Bersabarlah en kau (ya Muhammad) dengan
sabar yang baik”.(QS. Al-Mi`raj: 5) adalah
sabar yang betul agar orang yang tertimpa musibah di tengah-tengah masyarakat
tidak dapat diketahui. Umar bin Khaththab pernah menga takan,”Seandainya sabar
dan syukur diibaratkan dua unta, maka saya tidak akan peduli mana diantara
keduanya yang harus saya tunggangi.”
Dalam satu ungkapan, Ibnu Syibrimah apabila men dapatkan cobaan, dia
menga takan, “sekarang berawan, besok ia akan hilang’. Di dalam hadis
disebutkan bahwa nabi Muhammad Saw, pernah ditanya tentang iman, beliau
menjawab:
“Sabar dan toleransi”.
Sariy pernah ditanya tentang sabar, ketika ia hendak menjawab, kakinya
dirayap oleh kala yang me nyengat berulang-ulang. Dia tetap diam tanpa
bergerak. Dia ditanya, “Kenapa kala itu tidak kau jauhkan dari kaki mu? “Dia
menjawab, “saya malu kepada Allah Swt. Mem bicarakan sabar karena saya belum
mampu bersabar”.
Dalam sebagian hadis disebutkan bahwa orang-orang fakir yang sangat
sabar adalah tamu-tamu Swt dihari kiamat. Dalam satu cerita, Allah Swt,
menurunkan wahyu kepada sebagian para nabi-Nya: “Cobaan-Ku telah kuturunkan kepada hamba-Ku lantas dia berdo`a kepa da-Ku, tetapi aku
tidak men gabulkannya, kemudian dia mengeluh kepada-Ku. Aku berfirman
kepadanya, “Wahai hamba-Ku, bagai mana aku dapat mengasi hanimu dengan
memberikan sesuatu sehingga Aku dapat kasihan kepadamu”.
Arti firman
Allah Swt:
“Kami jadiakan mereka iman (orang-orang yang
diikuti) yang memberikan petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar”.(QS.
Al-Anbiya`:73)
Ayat itu kata Ibnu Uyainah, adalah ketika mereka menjadi-kan pemim pin
dalam satu urusan, maka kami jadikan mereka sebagai pemimpin.
Saya telah mende ngar Ustadz Abu
Ali ad-Daqaq mengatakan, “Yang dimaksud pembatasan sabar adalah tidak
merintangi takdir. Apabila menam pakkan cobaan tanpa cara mengeluh (mengadu),
maka hal itu bukan berarti menia dakan sabar”. Allah Swt, berfirman tentang
cerita Nabi Ayyub :
“Sesungguhnya
kami mendapati Ayyub seorang yang sabar. Dia sebaik-baik hamba”. (QS. Al-Ahzab: 52)
Ayat itu ditopang dengan firman-Nya yang lain seperti perkataan Nabi
Ayyub:
“Kemelaratan telah menimpa diriku”. (QS. Al-Anbiya`: 83)
Saya juga telah mendengar dia mengatakan, “Dari ungkapan ini dapat
ditafsirkan bahwa maksud firman Allah Swt, adalah: Kemlaratan telah menimpa diriku agar engkau (Ayyub) memberikan
kesenangan kepada umat yang lemah”. Menurut sebagian ulama, ayat itu
berbunyi: “sungguh kami mendapatkan Ayyub
seorang yang sabar”. Karena semua kondisi Ayyub tidak dapat disamakan
dengan sabar. Sebaliknya, sebagian kondisi Ayyub telah menda patkan kenikmatan
musibah. Dalam keadaan menerima kenikmatan, dia tidak diklasi fikasikan seorang
yang sabar. Oleh karena itu, Allah Swt, tidak berfirman, “Orang yang sangat sabar”.
Saya telah mendengar Ustadz Abu Ali ad-Daqaq mengatakan,”Hakikat sabar
adalah menghindarkan diri dari cobaan dan menerima apa-apa yang telah menim panya
seperti Nabi Ayyub a.s. Dia tetap mengatakan di Akhir cobaannya, “Keme laratan telah menimpa diriku. Sedang
engkau lebih pengasih dari segala yang pengasih” (QS. Al-Anbiya`: 83).
Dia menjaga etika berbicara dengan menga takan, “sedang engkau lebih pengasih dari segala yang pengasih”. Ia tidak
menga takan, “Kasihanilah diriku”.
Perlu diketahui bahwa sabar terbagi menjadi dua, yaitu kesabaran orang
yang beribadah dan kesabaran orang yang cinta. Sebaik-baik sabar orang yang
beribadah adalah terjaga dan sebaik-baik sabar orang yang cinta adalah
tertinggal. Dalam pengertian ini ulama menga takan:
Adalah keinginan
sabar dari salah satu
praduga-praduga
bohong
saya telah mendengar Ustadz Abu Ali ad-Daqaq mengatakan, “Nabi Ya`kub
a.s. telah mengoptimalkan perjanjian sabar dengan dirinya sendiri. Dia menga takan,
“sabar yang baik artinya saya telah mendapatkan sabar yang baik”. Namun ketika
dia tidak mendapatkannya, dia balik mengatakan :
Natal berasal dari Gereja Katolik Roma, dan gereja itu
mendapatkannya dari kepercayaan pagan (kafir) Politeisme, lalu dari manakah
agama kafir itu mendapatkan ajaran itu? Dimana, kapan, dan bagaimana bentuk
asli ajaran itu?
Bila kita telusuri mulai dari ayat-ayat Bible (Alkitab) sampai pada sejarah
kepercayaan bangsa Babilonia kuno, niscaya akan ditemukan bahwa ajaran itu
berasal dari kepercayaan berhala yang dianut oleh masyarakat Babilonia di bawah
raja Nimrod (Namrud - di masa inilah nabi Ibrahim lahir). Jelasnya, akar
kepercayaan ini tumbuh setelah terjadi banjir besar di masa nabi Nuh.
Nimrod, cucu Ham, anak nabi Nuh, adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat
Babilonia. Sejak itulah terdapat dasar-dasar pemerintahan dan negara, dan
sistem ekonomi dengan cara bersaing untuk meraih keuntungan. Nimrod inilah
mendirikan menara Babel, membangun kota Babilonia, Nineweh dan kota-kota
lainnya. Dia pula yang pertama membangun kerajan di dunia. Nama
"Nimrod" dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata
"Marad" yang artinya "dia membangkang atau murtad" (Karena
bahasa Ibrani serumpun dengan bahasa Arab, silahkan anda membandingkan kata
"Marad" dengan kata Arab "Ridda" atau "murtad".
Pen)
Dari catatan-catatan kuno, kita mengetahui perjalanan Nimrod ini, yang
mengawali pemurtadan terhadap Tuhan dan menjadi biang manusia pembangkang di
dunia sampai saat ini. Jumlah kejahatannya amat banyak, diantaranya, dia
mengawini ibu kandungnya sendiri yang bernama Semiramis. Setelah Nimrod
meninggal dunia, ibu yang merangkap sebagai istri tersebut menyebarkan ajaran
bahwa Roh Nimrod tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Dia
membuktikan ajarannya dengan adanya pohon Evergreen yang tumbuh dari sebatang
kayu yang mati, yang ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru
bagi Nimrod yang sudah mati. Untuk mengenang hari kelahirannya, Nimrod selalu
hadir di pohon evergreen ini dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di
ranting-ranting pohon itu. 25 Desember itulah hari kelahiran Nimrod. Dan inilah
asal usul pohon Natal.
Melalui pengaruh dan pemujaannya kepada Nimrod, Semiramis dianggap sebagai
"Ratu Langit" oleh rakyat Babilonia. Dengan berbagai julukan,
akhirnya Nimrod dipuja sebagai "Anak Suci dari Sorga". Melalui
perjalanan sejarah dan pergantian generasi dari masa ke masa, dari satu bangsa
ke bangsa lainnya, penyembahan berhala versi Babilonia ini berubah menjadi
Mesiah Palsu yang berupa dewa Baal, anak dewa Matahari. Dalam sistem
kepercayaan Babilonia ini, "Ibu dan anak" (Semiramis dan Nimrod yang
lahir kembali) menjadi obyek penyembahan. Ajaran penyembahan kepada ibu dan
anak ini menyebar luas sampai di luar Babilonia dengan bentuk dan nama yang
berbeda-beda, sesuai dengan bahasa negara-negara yang ditempatinya. Di Mesir
dewa-dewi itu bernama Isis dan Osiris. Di Asia bernama Cybele dan Deoius. Dalam
agama Pagan Roma disebut Fortuna dan Yupiter. Bahkan di Yunani, China, Jepang,
Tibet bisa ditemukan adat pemujaan terhadap dewi Madonna, jauh sebelum Yesus
lahir!
Sampai pada abad ke-4 dan ke-5 Masehi, ketika dunia pagan (penyembah banyak
dewa) Romawi menerima agama baru yang disebut "Kristen," dengan
membawa adat dan kepercayaan pagan mereka yang lama. Akibatnya kepercayaan
kepada Dewi Madonna, Ibu dan Anak juga menjadi populer, terutama di waktu hari
Natal. Di setiap musim Natal kita selalu mendengar lagu-lagu atau hymne:
"Silent Night" atau "Holy Night" yang sangat akrab dengan
tema pemujaan terhadap Ibu dan Anak.
Kita yang sejak lahir diwarnai oleh alam budaya Babilonia, telah diajarkan
untuk mengagungkan dan memuliakan semua tradisi yang berasal dari jaman
jahiliyah kuno itu. Kita tidak pernah bertanya untuk mengetahui dari manakah
asal usul adat seperti itu - Apakah ia berasal dari ajaran Bible (Alkitab),
ataukah ia berasal dari kepercayaan penyembah berhala yang sesat?
Kita terperangah seakan-akan tidak mau menerima kebenaran ini, karena seluruh
dunia terlanjur telah melakukannya. Lebih aneh lagi, sebagian besar meremehkan
dan mencemooh kebenaran ini. Namun Tuhan telah berfirman kepada para utusannya
yang setia:
"Katakan dengan lantang, dan jangan menghiraukan penghinaan mereka!
Kumandangkan suaramu seperti terompet! Dan tunjukkan di depan umatKu tentang
kesesatan mereka!" Memang kenyataan ini sungguh sangat mengejutkan bagi
mereka, meskipun ini adalah fakta sejarah dan berdasarkan kebenaran dari Bibel
(Alkitab).
Natal adalah acara ritual yang berasal dari masa Babilonia kuno yang belum
mengenal agama yang benar. Tradisi ini diwariskan puluhan abad yang lampau
sampai kepada kita.
Di Mesir, ia dipercayai bahwa Dewi Isis (Dewi Langit) melahirkan anaknya yang
tunggal pada tanggal 25 Desember. Hampir semua orang-orang penyembah berhala
(paganis) di dunia waktu itu, merayakan ulang tahun (Natal) anak dewi Isis ini
jauh sebelum kelahiran Yesus.
Dengan demikian, sudah jelas bagi kita bahwa 25 Desember itu bukanlah hari
kelahiran Yesus Kristus. Para murid Yesus dan orang-orang Kristen abad pertama
tidak pernah menyelenggarakan Natal, meskipun hanya sekali. Tidak ada ajaran
atau pun perintah perayaan Natal di dalam Bibel. Sekali lagi, perayaan Natal
atau Christmas itu adalah ulang tahun anak dewa yang dianut oleh para paganis,
dan bukan dari ajaran Kristen. Percaya atau tidak, terserah anda!
Upacara ini berasal dari cara-cara pemujaan yang dikenal dengan "Chaldean
Mysteries" (Misteri Kaldea) berasal dari ajaran Semiramis, isteri Nimrod.
Kemudian adat ini dilestarikan oleh para penyembah berhala secara turun-temurun
hingga sekarang dengan wajah baru yang disebut Kristen.
1. Barang siapa berbekal di dunia, maka pada hari Qiamat akan menjadi kekasih Allah.
2. Barang siapa yang meninggalkan marah, maka akan menjadi tetangga Allah.
3. Barang siapa meninggalkan cinta kehidupan dunia, maka pada hari kiamat dia akan menjadi orang yang Aman.
4. Barang siapa meninggalkan
sifat dengki, maka pada hari kiamat dia menjadi orang yang terpuji di
hadapan pemimpin para makhluk. 5. Barang siapa yang meninggalkan berlebihan, maka dia menjadi orang yang senang beserta orang yang berbuat kebaikam.
6. Barang siapa yang tidak
menyukai jabatan, maka pada hari kiamat dia akan menjadi orang mulia
disisi Maha Raja lagi Maha perkasa. 7. Barang siapa yang meninggalkan permusuhan di dunia, maka di hari kiamat termasuk golongan orang-orang yang beruntung.
8. Barangsiapa yang meninggalkan sifat kikir di dunia, maka dia menjadi terkenal di depan para pemimpin makhluk. 9. Barangsiapa yang meninggalkan kesenenangan didunia, maka pada hari kiamat dia menjadi orang yang berbahagia. 10. Barangsiapa meninggalkan yang haram, maka padahari kiamat ia menjadi tetangga para nabi.
11. Barang siapa yang tidak
melihat pada yang haram di dunia, maka pada hari kiamat Allah
menggembirakan matanya di dalam surga. Barangsiapa yang meninggalkan
kekayaan di dunia dan memilih kefakiran, maka pada hari kiamat Allah
membangkitkan dia beserta para wali dan para nabi.
12. Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan orang lain didunia, maka Allah memenuhi kebutuhannya di dunia dan akhirat.
13. Barangsiapa yang ingin dihibur di kuburnya, maka hendaklah bangun
di malam yang gelap dan hendaklah salat sunnah, walaupun hanya satu
rakaat. 14. Barangsiapa yang ingin berada dalam naungan Allah, maka jadilah orang yang zuhud.
15. Barangsiapa yang ingin dihisab dengan mudah, maka jadilah orang yang menasihati diri sendiri dan saudara-saudaranya. 16. Barangsiapa yang ingin di kunjungi malaikat, maka jadilah orang yang wira'i.
17. Barangsiapa yang ingin tinggal didalam keluasan surga, maka
jadilah orang yang berdzikir kepada Allah pada waktu malam dan siang.
18. lupa (maaf) kapan2 tak cari kitabnya
19. lupa (maaf) kapan2 tak cari kitabnya
20. Barang siapa yang ingin menjadi faqih (orang yang paham tentang agama Allah) maka jadilah orang khusuk. 21. Barangsiapa ingin menjadi orang bijaksana, maka jadilah orang alim.
22. Barangsiapa yang ingin menjadi orang yang selamat dari manusia,
maka janganlah membicarakan seseorang diantara mereka, kecuali
pembicaraan yang baik dan ambillah pelajaran dari apa dan untuk apa
dirinya diciptakan.
23. Barangsiapa yang ingin mulia di dunia dan akhirat, maka hendaklah memilih akhirat atas dunia.
24. Barangsiapa yang mengharapkan surga firdaus dan surga Na'im yang
tidak rusak, maka janganlah menyia-nyiakan usia dengan membuat kesusahan
di dunia. 25. Barangsiapa yang ingin surga dan akhirat, maka
hendaklah menjadi orang yang murah hati, karena sesungguhnya orang yang
murah hati dekat ke surga dan jauh ke neraka.
26. Barangsiapa yang ingin
diterangi hatinya oleh Allah dengan cahaya yang sempurna, maka hendaknya
dia bertafakur dan mengambil pelajaran (ibarat).
27. Barangsiapa yang ingin
mempunyai badan yang sabar, lisan yang dzikir, dan hati yang khusuk,
maka hendaklah ia banyak beristighfar (memohon ampunan) bagi orang
mukmin, baik laki-laki maupun perempuan dan muslim laki-laki maupun
perempuan.
Semoga diantara 27 NASIHAT INI, KITA DAPAT MENJALANINYA.