Rumah kelahiran Nabi diroboh? |
Ziarah ke
tempat-tempat bersejarah seperti tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW,
rumah yang pernah dihuni Rasulullah SAW bersama Siti Khadijah, makam
Rasulullah SAW atau tempat-tempat yang disinggahi Nabi SAW adalah salah
satu bukti nyata kecintaan seorang insan terhadap Rasulullah SAW.
Peninggalan sejarah Islam itu menjadi bukti dan saksi bisu bagaimana
perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabat dalam menyebarkan agama
Islam. Dari sinilah awal mula Islam tersebar ke seluruh pelosok negeri.
Sayangnya peninggalan dan bukti sejarah
Rasulullah SAW perlahan-lahan mulai hilang tak berbekas. Jika kita umat
Islam berkunjung ke Mamlakah, Arab Saudi, lalu menanyakan dimana rumah
tempat Nabi Muhammad SAW dulu dilahirkan atau kamarnya, maka jangan
harap dapat menemukannya. Rezim Arab Saudi sudah lama menghancurkan
tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW yang kini menjadi perpustakaan umum
“Maktabah Makkah al-Mukarramah”. Sementara rumah yang didiami Rasulullah
SAW bersama Sayyidah Khadijah RA yang berada di dekat pintu Babussalam
Masjidil Haram sekarang sudah tidak ada bekasnya sama sekali.
Meski begitu, umat Islam dari segala
penjuru dunia saat ini masih senantiasa mengunjungi tempat kelahiran
Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi perpustakaan. Tujuannya satu, yakni
sebagai ungkapan rasa kerinduan kepada Rasulullah SAW.
Kini, kondisi tempat kelahiran Nabi
Muhammad SAW yang berukuran 10×18 meter tidak terawat dan sangat
memprihatinkan. Tempat itu menjadi tempat terkumuh di Makkah diantara
gedung-gedung yang mewah. Untuk masuk ke tempat itu pun tidak mudah
karena para penjaga selalu mengingatkan agar para pengunjung cukup
melihat dari pintu saja dan tidak boleh berlama-lama. Pada musim haji,
tempat itu pun tertutup rapat dan dilarang keras untuk dimasuki padahal
banyak jama’ah haji yang ingin sekali melihat tempat kelahiran Nabi
Muhammad SAW. Jangankan masuk ke dalam, mendekati saja sudah diusir.
Add captionTempat Kelahiran Nabi Dibongkar jadi Perpustakaan |
Ada kisah menarik terkait tempat
kelahiran nabi yang dinukik dari kitab A’lamul-Hijaz oleh M. Ali
Magribi, cetakan pertama 1401H/1981M yang diterbitkan oleh Idarah
Annasyr Bi-Syarikah Tuhamah, Silsilah al-Kitab Assaudi. Dikisahkan bahwa
ada seorang murid sebelum melakukan ibadah haji, ia mengunjungi Syekh
Muhammad Utsman Abduh Al-Burhani untuk meminta do’a restu beliau. Syekh
Muhammad Utsman Abduh Al-Burhani berpesan kepadanya agar ketika ia
sampai di Makkah, ia mendatangi tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW untuk
melakukan shalat sunnah.
Ketika sang murid itu telah sampai pada
tempat yang dimaksudkan oleh Syekh Muhammad Utsman Abduh Al-Burhani, ia
kaget karena tempat itu telah menjadi stasiun bis/ terminal yang
tentunya dilalui banyak orang. Namun, karena taat pada perintah sang
maha guru, ia pun melakukan shalat sunnah di tempat itu.
Seketika, sebagian laskar Wahabi
menangkapnya dan membawanya ke kantor lembaga mereka. Sang murid pun
diinterogerasi dan ditanya oleh laskar Wahabi: “Mengapa shalat di tempat
umum itu”. Sang murid ini menjawab, “Karena di situ adalah tempat
kelahiran Rasulullah SAW.” Laskar Wahabi pun berkata, “Ini adalah
perbuatan Bid’ah, Nabi tidak pernah menyuruh untuk melakukan itu”. Sang
murid itu menjawab, “Betul, akan tetapi ketika Nabi SAW dalam perjalanan
Isra’ Mi’raj, Rasulullah SAW sempat melakukan shalat sunnah di tempat
kelahiran Nabi Isa AS. Bukankah lebih utama bagi kita sebagai ummat
Islam untuk mengikuti jejak Rasulullah SAW dan shalat di tempat
kelahiran beliau sebagai sebaik-baik Rasul..?!”. Laskar Wahabi diam dan
tak bisa berkata apa-apa lagi sehingga sang murid tersebut akhirnya
dibebaskan.
Berita ini pun tersebar luas dan membuat
para pecinta nabi mengikuti jejak murid Syekh Muhammad Utsman Abduh
Al-Burhani untuk mengambil berkah. Kabar ini didengar Syaikh Abbas
al-Qatthan yang menjabat sebagai gubernur Makkah saat itu. Ia pun
meminta izin kepada Raja Abdul Aziz untuk membangun perpustakaan pada
tahun 1370 H/ 1950 M. Ia sanggup menanggung semua biaya demi mencegah
para pecinta nabi mengambil berkah di tempat kelahiran Nabi Muhammad
SAW. Kerajaan Arab Saudi pun setuju dengan syarat wakaf ini tidak boleh
diperjualbelikan atau disewakan dan tidak boleh dihadiahkan kepada
siapapun atau tidak bisa ditukar/ dipinjamkan kepada siapapun.
Suatu hari Syaikh Abbas
al-Qatthan mengundang teman-temannya untuk menyaksikan perpustakaan yang
masih sedang dibangun. Tiba-tiba saja ia ditimpa serangan jantung. Ia
sangat berharap agar diberikan umur yang panjang untuk menyaksikan
perpustakaan yang sedang dibangunnya, agar berdiri kokoh menutupi jejak
kelahiran baginda Rasulullah SAW. Namun, pada keesokan harinya ia
meninggal dunia dan tidak bisa menyaksikan perpustakaan yang ia rintis.
Perpustakaan itu sengaja dibangun mengelilingi rumah Rasul SAW dengan
tujuan tidak bisa diakses oleh publik khususnya para pecinta Nabi
Muhammad SAW.
Tahun 2014 ini, umat Islam kembali
dikejutkan dengan kabar tidak menyenangkan. Rumah tempat kelahiran
Rasulullah SAW yang merupakan satu-satunya sisa peninggalan yang masih
ada di Kerajaan akan dibongkar. Kerajaan Arab Saudi yang bermadzhab
Wahabi berencana membongkar tempat kelahiran rumah Nabi Muhammad SAW
itu. Perusahaan milik keluarga Saudi, Grup Saudi Bin Laden telah
mengajukan proyek penghancuran tempat lahir Rasulullah SAW yang salah
satunya demi memuluskan pembangunan jalan bagi Imam Masjidil Haram dan
istana kerajaan Saudi. Demi jalan, mereka akan menghancurkan tempat
kelahiran Nabi yang sangat berarti bagi umat Islam.
Irfan Al-Alawi, pakar sejarah dan
direktur eksekutif Heritage Research Foundation menyatakan situs
bersejarah yang masih tersisa di kerajaan adalah tempat kelahiran Nabi
Muhammad SAW, situs itu paling penting bagi umat Islam. Sekarang ini
tempat itu terancam dibongkar. Perpustakaan kecil yang dulu dibangun
pada 1950-an pun ikut dalam daftar pembongkaran. Otoritas Arab Saudi
mengelak bahwa tempat itu bukanlah tempat kelahiran Nabi Muhamamd SAW
dan jika tidak dibongkar dikhawatirkan akan mendorong perbuatan syirik.
Alhasil situs-situs bersejarah umat Islam terancam punah dibawah komando rezim Saudi.
Lagi-lagi rezim Saudi dengan alasan
syirik dan takut disembah-sembah sehingga tempat itu harus
dihancurkan. Jika alasannya adalah khawatir kediaman Nabi disembah dan
menjadi ajang kesyirikan maka sungguh ini sangat tidak masuk akal. Benda
apapun bisa menimbulkan kesyirikan, tidak hanya rumah Nabi Muhammad
SAW. Mulai dari matahari, bintang, gunung, laut, sampai dengan hal-hal
kecil di sekitar rumah dan yang melekat dengan diri kita pun berpotensi
syirik. Sebagai contoh tengoklah Matahari yang jelas-jelas disembah,
kenapa tidak dihancurkan?
Hingga detik ini tidak ada bukti satupun
yang menyatakan bahwa para Ulama dan Umat Islam sejak generasi salaf
hingga sekarang ada yang menyembah rumah Nabi Muhammad SAW. Penghancuran
itu justru dilakukan setelah muncul aliran Wahhabi. Dalih syirik hanya
alasan Wahabi untuk menghilangkan jejak peninggalan Nabi Muhammad SAW,
peninggalan terpenting umat Islam. Bahkan lihatlah bagaimana umat Islam
di Masjidil Haram yang tidak pernah menyembah Ka’bah, meskipun sujud
menghadap Ka’bah (sebagai Kiblat). Mereka sujud dan berdo’a di depan
Ka’bah persis tapi tetap hakikatnya menyembah kepada Allah SWT bukan
Ka’bah.
Sungguh menyedihkan saat ini tempat
kelahiran Nabi terancam musnah, direncanakan akan diganti dengan komplek
modern yang bernilai miliyaran dollar Amerika Serikat. Jalan yang
memudahkan Imam dan istana kerajaan ke Masjidil Haram direncanakan
dibangun. Sebuah stasiun kereta juga akan dibangun di tempat itu untuk
mengangkut para jamaah haji atau sebuah perpustakaan baru untuk
menghormati Raja Abdul Aziz pendiri Rezim Saudi. Sebelumnya,
gedung-gedung pencakar langit, hotel-hotel dan pusat perbelanjaan mewah
sudah dan masih akan terus menghiasi Makkah dan Madinah. Jam
raksasa Abraj al-Bait sudah lama berdiri menjulang tinggi mengalahkan
Masjidil Haram dan gedung-gedung tinggi lainnya.
Pembangunan komersialisasi Makkah dan
Madinah terus berlanjut dan ini tidak lepas dari campur tangan dinasti
Saud, pendiri kerajaan Arab Saudi. Keluarga kerajaan Arab Saudi yang
dikenal sebagai penganut paham Wahabi telah berkuasa mulai abad ke-19.
Paham Wahabi ini adalah paham baru dalam Islam yang didirikan oleh
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Dari sinilah awal mula peninggalan
sejarah warisan Islam baik peninggalan Rasulullah SAW dan keluarganya,
serta para sahabat dihancurkan dengan dalih menimbulkan kesyirikan,
perluasan masjid, dan dalih-dalih lainnya.
Sekarang mari kita lihat fakta dan realita yang dilakukan pengikut Wahabi dan pecinta Muhammad bin Abdul Wahab
(pendiri Wahabi) di Arab Saudi. Di saat mereka getol membongkar sejarah
peninggalan Islam termasuk tempat lahir Nabi Muhammad SAW maka di saat
itu pula mereka membangun peninggalan Muhammad bin Abdul Wahhab seperti
rumah Muhammad bin Abdul Wahhab, benteng Muhammad bin Abdul Wahhab, dan
lainnya dan bahkan peninggalan sejarah Muhammad bin Abdul Wahhab dijaga
dengan baik serta diperbaiki lebih bagus lagi dengan alasan menjaga
sejarah monumental syaikh mereka tersebut. Begitu pula dengan
peninggalan syaikh-syaikh Wahabi lainnya yang dibangunkan sebuah monumen
yang begitu megah yang didalamnya menyimpan pernak-pernik yang pernah
dipakai oleh syaikh mereka seperti kacamata, arloji, dan pena yang
pernah digunakannya.
Add captionRumah Muhammad bin Abdul Wahhab (pendiri Wahabi) |
Add captionBenteng Peninggalan Muhammad bin Abdul Wahhab Berdiri Kokoh |
Add captionMasjid Muhammad bin Abdul Wahhab Najed |
Apa yang dilakukan oleh Wahabi Saudi
tidak lepas dari ulama Wahabi itu sendiri. Fatwa-fatwa ulama Wahabi ikut
berperan untuk menghancurkan dan memusnahkan peninggalan sejarah Nabi
Muhammad bin Abdullah SAW beserta keluarga dan para sahabatnya tetapi di
sisi lain justru mengagungkan dan membangun peninggalan Muhammad bin
Abdul Wahhab. Ironis sekali, peninggalan Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab (Muhammad BAW) yang tidak bernilai malah dilestarikan sementara
peninggalan Nabi Muhammad SAW dimusnahkan.
Mari kita lihat dan teliti kembali
fatwa-fatwa hina dan nista ulama Wahabi yang berkaitan dengan pribadi
dan haq Nabi Muhammad SAW:
- Fatwa: Wajib dibakar dan dihacurleburkan kamar Nabi Muhammad SAW begitu juga dengan kubah makam Nabi (lihat Mughni Al-Murid oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, hal. 1601).
- Fatwa: Nabi Muhammad SAW adalah sesat sebelum menjadi Nabi (lihat Fatawa oleh Syaikh Nashiruddin Al-Albani, hal. 432).
- Fatwa: Nabi Muhammad SAW bukanlah makhluk yang termulia (lihat At-Tawassul ‘Anwa’uhu wa Ahkamuhu oleh Syaikh Nashiruddin Al-Albani, hal. 149).
- Fatwa: Mengharamkan safar (perjalanan) untuk ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW (lihat Fatawa Al-Albani fil Madinah wal Imarat oleh Syaikh Amr Abdul Mun’im Salim, hal. 12).
- Fatwa: Wajib menghancurkan kubah makam Nabi Muhammad SAW (lihat Riyadlul Jannah oleh Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i).
- Fatwa: Wajib membongkar dan memindahkan makam Nabi Muhammad SAW keluar masjid karena membiarkan makam di dalam Masjid Nabawi adalah perbuatan bid’ah (lihat Manasik al-Hajji wal ‘Umrah oleh Syaikh Nashiruddin Al-Albani, hal. 57).
- Fatwa: Berdo’a menghadap makam Nabi Muhammad SAW adalah bid’ah dan syirik (lihat Fatwa Ibnu Utsamain min Durus wa Fatawa al-Harami al-Madani).
- Dan masih banyak lagi fatwa ulama-ulama Wahabi yang melecehkan Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.
Dan berikut adalah beberapa bukti peninggalan sejarah Islam yang telah dihancurkan oleh Wahabi:
- Rumah kelahiran Nabi Muhammad SAW
- Rumah Sayyidah Khadijah yang diubah jadi toilet
- Rumah Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq yang diubah jadi Hotel Hilton
- Rumah Nabi Muhammad SAW di Madinah
- Darul Arqam, tempat pertama di mana Nabi Muhammad SAW mengajarkan Islam
- Rumah Imam Ja’far ash-Shadiq di Madinah
- Rumah Sayyidina Ali bin Abi Thalib dimana Sayyidina Hasan dan Husein lahir
- Komplek Manhalla Bani Hasyim di Madinah
- Pemakaman Jannat al-Baqi di Madinah
- Pemakaman Jannat al-Mu’alla di Makkah
- Makam Sayyidah Aminah binti Wahhab, ibunda Rasulullah SAW, yang diratakan dan dibakar pada 1998
- Makam Sayyid Abdullah, ayahanda Rasulullah SAW di Madinah
- Masjid di makam Sayyid al-Syuhada Hamza bin Abdul Muthalib
- Masjid Fatimah az-Zahra Masjid al-Manaratain
- Masjid dan makam Sayyid Imam al-Uraidhi bin Ja’far ash-Shadiq
- Empat masjid di lokasi pertempuran Parit di Madinah
- Masjid Abu Rasyid Masjid Salman al-Farsi
- dan masih banyak lagi
Sampai kapan ini akan berlanjut?
Kejahatan-kejahatan Wahabi dibalik label “pemurnian tauhid”,
‘pemberantas syirik dan bid’ah” atau label “Kembali kepada Quran dan
Sunnah” akan terus berlanjut hingga tibanya sang penegak keadilan di
akhir zaman kelak yaitu al-Imam Muhammad bin Abdullah yang tersohor
dengan sebutan Imam Mahdi dan beliaulah kelak yang akan memerangi mereka
dan menumpas mereka yang berlindung dibawah naungan Dajjal.
Renungkan beberapa hadits Nabi Shallahu ‘alihi wa sallam berikut ini:
Uqbah bin Umair ra, suatu ketika
menuturkan bahwa Rasulullah Shallahu alaihi wassalam, pergi ke kuburan
Uhud. Rasulullah menshalati mereka, sesudah delapan tahun mereka
dikuburkan seperti seorang yang mengucapkan kalimat perpisahan kepada
orang-orang yang meninggal.
Usai menshalati para pejuang Uhud itu,
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan nasehat, “Aku adalah
pendahulu kalian dan saksi atas kalian. Tempat bertemu kalian adalah
telaga, dan aku benar-benar melihatnya (telaga) dari tempatku berdiri
ini. Aku tidak khawatir kalian akan syirik, akan tetapi aku khawatir
kalian akan bersaing memperebutkan dunia”,
Kemudian, Uqbah bin Umair menyatakan :
“Itu adalah saat terakhir aku melihat dan memandang Rasulullah Shallahu
alaihi wassalam”. (Hadits Riwayat Imam Bukhari 3736)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda “Aku lebih dahulu wafat daripada kalian, dan aku menjadi saksi
atas kalian, dan aku demi Allah, sungguh aku melihat telagaku sekarang,
dan aku diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bumi,
demi Allah, saya tidak mengkhawatirkan kalian akan berbuat syirik
sepeninggalku, namun yang aku khawatirkan atas kalian adalah kalian
berlomba-lomba mendapatkannya.” (Hadits Riwayat Imam Bukhari 6102).
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda “Aku lebih dahulu wafat daripada kalian, dan aku menjadi saksi
atas kalian, dan aku demi Allah, sungguh telah melihat telagaku
sekarang, dan aku diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi atau
kunci-kunci bumi. Demi Allah, saya tidak mengkhawatirkan kalian akan
berbuat syirik sepeninggalku, namun yang justru aku khawatirkan atas
kalian adalah kalian bersaing terhadap kekayaan-kekayaan bumi.” (Hadits
Riwayat Imam Bukhari 5946).
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda “Aku mendahului kalian ke telaga. Lebar telaga itu sejauh
antara Ailah ke Juhfah. Aku tidak khawatir bahwa kalian akan kembali
musyrik sepeninggalku. Tetapi yang aku takutkan ialah kamu terpengaruh
oleh dunia. Kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya kemudian
berbunuh-bunuhan, dan akhirnya kalian musnah seperti kemusnahan umat
sebelum kalian”. (Hadits Riwayat Imam Muslim 4249).
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda, “Sungguh demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan
dari kalian. Akan tetapi yang aku khawatirkan atas kalian adalah bila
kalian telah dibukakan (harta) dunia sebagaimana telah dibukakan kepada
orang-orang sebelum kalian lalu kalian berlomba-loba untuk
memperebutkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba memperebutkannya
sehingga harta dunia itu membinasakan kalian sebagaimana telah
membinasakan mereka.” (Hadits Riwayat Imam Bukhari 2924).
Dan kini nyatalah hadits Rasulullah SAW
di atas. Makkah dan Madinah yang menjadi pusat peradaban umat Islam
sudah berubah menjadi “Las Vegas”-nya umat Islam. Proyek-proyek
pembangunan yang bernilai triliyunan dollar mengalir deras di kedua kota
suci umat Islam itu menggeser gaya tradisional Hijaz. Tempat yang suci
nan sakral itu pun menjadi surga para pecinta dunia. Segala kemewahan
dunia bisa didapat dengan mudah. Dan ini akan terus berlangsung sampai
munculnya Dajjal.
يخرج قوم من قبل المشرق يقرءون القرآن لا يجاوز تراقيهم كلما قطع قرن نشأ قرن حتى يخرج فى بقيتهم الدجال
“Akan keluar dari arah timur sekelompok
orang yang membaca Al-Quran namun tidak sampai ke kerongkongan mereka
(tidak pandai memahami kandungan Al-Quran dan semua nasehat al-Quran
tidak masuk ke dalam hati mereka), tiap kali putus qornnya (tanduknya/
kurunnya/ masanya) maka muncullah qorn yang lainnya (mereka akan selalu
ada di setiap kurun/ qorn) hingga generasi mereka selanjutnya akan
bersama Dajjal “. (Hadits Riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda untuk menambah silaturahim.