عَنْ
أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
عَشْرًا (رواه مسلم)
“ Dari
Abi Hurairah Ra, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
: Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat
kepadanya ( melimpahkan rahmat) sepuluh kali ”. ( HR. Muslim )
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا
لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ
اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا
إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا
صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ
الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي هَذَا الشَّهْرِ
اْلعَظِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا
وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ
وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Limpahan
puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Tunggal dengan keabadian ,
Tunggal dengan kesempurnaan, Maha Tunggal menciptakan kerajaan alam semesta dan
menghamparkannya dari tiada, Yang Maha memunculkan keluhuran-keluhuran bagi
hamba-hambaNya di dunia dan di akhirat, keluhuran dunia yang fana dan keluhuran
akhirat yang abadi, dan semua ciptaan Allah telah diisi dengan segala
kenikmatan. Sebagaimana Allah subhanahu wata’ala menciptakan air maka Allah
simpan sedemikian banyak kenikmatan pada air itu, diantaranya air tersebut
sebagai penghilang haus dan dahaga, sebagai pencuci dan pensuci (bersuci),
sebagai tempat kehidupan hewan-hewan air, sebagai pemandangan yang indah dan
lain sebagainya dari manfaat-manfaat yang Allah ciptakan dalam air tersebut.
Demikian pula Allah subhanahu wata’ala menciptakan api, diantara manfaat api
adalah untuk memasak, memanaskan, menghangatkan, dan lain sebagainya dari
hal-hal yang bermanfaat dari penggunaan api tersebut.
Kemudian
Allah subhanahu wata’ala menciptakan tanah dan menumbuhkan bermacam-macam
tumbuhan di atasnya yang menghasilkan berbagai macam buah-buahan yang mana memiliki
manfaat yang berbeda-beda, menumbuhkan sayur-sayuran dan pepohoan yang dapt
digunakan uga untuk berteduh dan lainnya. Lalu Allah subhanahu wata’ala
menciptkan hewan-hewan yang memiliki manfaat yang bermacam-macam, sehingga
terkadang ada hewan yang nampaknya tidak bermanfaat namun kenyataannya justru
hewan tersebut membawa manfaat yang besar, sebagaimana yang kita ketahui bahwa
cairan yang paling manis adalah madu padahal asal mula madu adalah dikeluarkan
oleh serangga, begitu juga kain yang paling bagus dan paling mahala dalah
sutera padahal asal mulanya terbuat dari ulat, adapun minyak wangi yang paling
mahal adalah misk padahal asal mulanya berasal dari bagian darah kijang,
demikian banyak hal-hal yang berharga dan dimuliakan di muka bumi ini ternyata
berasal dari hal-hal yang hina.
Dan
Allah subhanahu wata’ala juga menjadikan dalam ciptaan-ciptaanNya itu terdapat
mudharat (bahaya), seperti air yang dapat membawa musibah, bakteri , penyakit
dan lain sebagainya, begitu juga pada ciptaan yang lainnya seperti api, tanah,
gunung-gunung, pepohonan, udara, kesemua ciptaan itu dapat juga membawa musibah
selain juga membawa manfaat. Kemudian Allah subhanahu wata’ala mengutus sang
Rahmatan Lil’alamin, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang membawa
rahmat bagi sekalian alam semesta, yang kemudian Allah menjadikan banyak hal
yang tadinya akan membawa musibah dari ciptaan-ciptaan Allah subhnahu wata’ala,
berubah menjadi membawa manfaat. Sehingga hanya dengan dzikir-dzikir yang
sepertinya sangat remeh dan tidak berartipun hal itu justru dapat menghindatkan
seseorang dari musibah, sebagaimana disebutkan dalam riwayat Shahih Muslim
bahwa seorang sahabat mengadu bahwa ia telah tersengat kalajengking, maka
Rasulullah shallallah ‘alaihi wasallam berkata : “ Jika engkau membaca doa :
أَعُوْذُ
بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
“
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang mulia dan sempurna dari
kejelekan yang diciptakan”
Sebanyak
tiga kali di pagi hari dan tiga kali sore hari, maka sungguh engkau tidak akan
ditimpa bahaya apa pun. Demikian rahasia kemuliaan dari tuntunan sayyidina
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Selanjutnya hadits riwayat Shahih
Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ
صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا ( رواه مسلم )
“Barangsiapa
yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat kepadanya (
melimpahkan rahmat) sepuluh kali”. ( HR. Muslim)
Adapun
shalawat Allah kepada hamba-hambaNya adalah bahwa Allah melimpahkan rahmat
kepada mereka. Sedangkan shalawat dari malaikat adalah bahwa malaikat
memohonkan pengampunan dosa-dosa untuk hamba kepada Allah subhanahu wata’ala.
Adapun shalawat dari manusia adalah berupa doa dan munajat kepada Allah
subhanahu wata’ala agar menambahkan kemuliaan kepada sayyidina Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam, makhluk yang paling dicintai Allah subhanahu
wata’ala. Maka dari hadits tersebut terbukalah rahasia keagungan cinta Allah
subhanahu wata’ala kepada orang-orang yang mencintai nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam. Dan Allah subhanahu wata’ala berfirman :
إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ( الأحزاب : 56 )
“Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang
beriman, bersalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya”. ( QS. Al Ahzaab : 56 )
Kemudian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa orang yang bershalawat
kepadanya sekali maka Allah akan bershalawat kepadanya (melimpahkan rahmat)
sepuluh kali. Sungguh ribuan shalawat dari kita tidak berarti dibanding dengan
shalawat Allah, bahkan jika seluruh alam semesta ini bershalawat maka hal itu
tidak akan menyamai satu shalawat dari Allah subhanahu wata’ala. Dan disini
Allah subhanahu wata’ala akan bershalawat sepuluh kali untuk orang yang
bershalawat kepada nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wasallam satu kali. Hal ini
menunjukkan sungguh besarnya sambutan Allah subhanahu wata’ala kepada yang
mencintai sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, satu kali cinta
seseorang kepada sang nabi maka Allah jawab dengan sepuluh kali cinta dari
Allah subhanahu wata’ala. Jadi mencintai nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam bukanlah perbuatan yang kultus atau syirik, namun mencintai nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah merupakan anugerah besar dan akan
berlanjut dari hal itu limpahan anugerah yang lebih besar dari Allah subhnahu
wata’ala di dunia dan di akhirat.
Selanjutnya
kita membahas kitab Ar Risalah Al Jami’ah karangan Al Imam Ahmad bin Zen Al
Habsyi Ar, dan kita telah selesai dari pembahasan kalimat :
اَلْحَمْدُللهِ
رَبِّ الْعَالمَِيْنَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ
Di
malam ini kita akan membahas kalimat وَصَلَّى اللهُ “Washalla Allahu”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda dalam :
مَنْ
صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ
وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ
“
Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, Allah bershalawat untuknya
sepuluh kali, dan dihapuskan darinya sepuluh kesalahan (dosa), dan ditinggikan
baginya sepuluh derajat”.
Adapun
yang dimaksud dengan ditinggikan sepuluh derajat adalah didekatkan kepada Allah
subhanahu wata’ala sepuluh kali lebih dekat dari keadaan sebelumnya, maka
seandainya seseorang yang hidup di saat ini ia bershalawat kepada nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasalam satu kali, maka Allah akan mendapatkan sepuluh kali
shalawat dari Allah subhanahu wata’ala, dan dihapuskan darinya sepuluh dosa,
serta ia terangkat sepuluh derajat lebih dekat kepada Allah subhanahu wata’ala,
sungguh betapa beruntungnya orang yang cinta kepada sayyidina Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam, betapa mulianya perkumpulan shalawat kepada
sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka setelah bershalawat
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, pilihlah doa yang ingin diminta
dan dipanjatkan kepada Allah subhanahu wata’ala karena orang tersebut telah
terangkat sepuluh derajat lebih tinggi, dan telah berjatuhan darinya sepuluh
dosa, sehingga ketika itu ia berada lebih dekat pada pintu terkabulnya doa-doa,
demikian agungnya kemuliaan satu shalawat. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda dan teriwayatkan dalam Mu’jam Al Kabiir oleh Al Imam At
Thabrani:
مَنْ
صَلَّى عَلَيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ عَشْرًا بِهَا مَلَكٌ مُوَكَّلٌ
بِهَا حَتَّى يُبْلِغْنِيهَا
“
Barangsiapa bershalawat kepadaku, Allah bershalawat dan bersalam kepadanya
sepuluh, dan shalawat itu ada malaikat yang membawanya hingga menyampaikannya
kepadaku”
Dalam
hadits ini ditambahkan bahwa Allah subhanahu wata’ala juga memberi salam kepada
yang bershalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Seseorang jika
mendengar bahwa pak RW kirim salam kepadanya maka ia sangat gembira, terlebih
lagi jika ia adalah lurah, bupati, gubernur, atau presiden dan terlebih lagi jika
yang bersalam adalah Rabbul ‘alamin subhanahu wata’ala karena seseorang telah
bershalawat kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka
beruntunglah orang-orang yang duduk dalam perkumpulan yang terang benderang
dengan shalawat kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Abu Kahil :
ياَ أَبَا
كَاهِل أَنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ كُلَّ يَوْمٍ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ وَكُلَّ لَيْلَةٍ
ثَلاَثَ مَرَّاتٍ حُبًّا بِيْ وَشَوْقًا إِلَيَّ كَانَ حَقًّا عَلَى اللهِ أَنْ
يَغْفِرَ لَهُ ذُنُوْبَهُ تِلْكَ اللَّيْلَةَ وَذَلِكَ الْيَوْم.
“Wahai
Aba Kahin, seseungguhnya barangsiapa yang bershalawat kepadaku di setiap siang
hari 3 kali dan setiap malam 3 kali dengan penuh kecintaan kepadaku dan
kerinduan kepadaku, sungguh Allah akan mengampuni dosa-dosanya di malam itu dan
di hari itu”
Para
pecinta dan yang rindu kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
jika bershalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam maka Allah
subhanahu wata’ala akan menghapus dosa-dosanya di malam dan di siang itu, yaitu
dengan shalawat yang dipenuhi cinta dan rindu kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam. Sayyidina Anas bin Malik berkata teriwayatkan dalam Shahih Al
Bukhari :
مَا
رَأَيْنَا مَنْظَرًا أَعْجَبَ مِنْ وَجْهِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
“
Tidaklah kami melihat pemandangan yang lebih menakjubkan dari wajah nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam”
Dalam
riwayat yang lain disebutkan :
كَأَنَّهُ
قِطْعَةُ قَمَرٍ
“
Seakan-akan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah potongan bulan
purnama”
Dan
dalam riwayat yang lain disebutkan :
كَأَنَّ
الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ تَدُوْرَانِ فِيْ وَجْهِهِ
“
Seakan-akan matahari dan bulan beredar di wajah nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam”
Wajah
terindah yang dicipta oleh Allah subhanahu wata’ala, makhluk yang paling ramah
dan paling baik kepada semua teman, dan berakhlak luhur kepada semua musuhnya.
Disebutkan dalam sebuah riwayat ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
dan para sahabat dijamu dengan makanan oleh orang-orang Yahudi, maka nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi jamuan tersebut dimana makanan
itu telah dibubuhi racun, dan ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
mengulurkan tangan pada makanan tersebut, maka makanan yang sudah dimasak itu
berbicara dengan berkata : “Wahai Rasulullah , jangan engkau memakanku
karena aku telah diberi racun”, maka Rasulullah shallallahu menarik kembali
tangan beliau dan melarang para shahabat untuk memakannya, namun sebagian dari
para sahabat ada yang telah memakannya sehingga mereka pun meninggal.
Kemudian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meminta untuk mencari dan orang yang
telah membubuhi racun pada makanan tersebut, maka tertangkaplah seorang wanita
Yahudi yang telah meracuni makanan-makanan tersebut, maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepadanya : “Mengapa engkau meracuni
makanan-makanan ini?”, wanita Yahudi itu menjawab : “Karena aku ingin
bukti bahwa engkau adalah benar sebagai Rasulullah, sebab jika engkau hanyalah
sekedar mengaku-ngaku sebagai Rasulullah maka engkau pasti akan memakan makanan
itu sehingga engkau akan meninggal, namun jika engkau adalah benar seorang nabi
maka engkau tidak akan memakan makanan yang beracun itu, dan ternyata engkau
tidak memakannya maka sungguh engkau adalah benar-benar nabi”, kemudian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : “Bebaskanlah wanita itu”,
sehingga beliau tidak menghukum wanita itu justru membebaskannya, adakah akhlak
yang lebih mulia dari akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?!.
Hal
ini juga membuktikan bahwa makanan tersebut mencintai sayyidina Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam. Demikian rahasia budi pekerti terindah sayyidina
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang mana sulit untuk kita temui di
barat dan timur serta sulit untuk kita ketahui kecuali dengan mempelajarinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat dimuliakan Allah subhanahu
wata’ala begitu juga orang-orang yang mencintainya shallallahu ‘alaihi wasallam,
sebagaimana hadits yang telah disebutkan. Dan kita berada di majelis ini, telah
berapa kali kita bershalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
semoga diantara shalawat itu ada yang menjadi penghapus atas dosa-dosa kita,
dan orang-orang yang berkumpul di tempat ini kesemuanya adalah orang-orang yang
mencintai dan rindu kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yan teriwayatkan dalam Mu’jam
Al Kabir oleh Al Imam At Thabrani Ar:
مَنْ
صَلَّى عَلَيَّ بَلَغَتْنِيْ صَلاَتُهُ وَصَلَّيْتُ عَلَيْهِ وَكُتِبَ لَهُ سِوَى
ذَلِكَ عَشْرُ حَسَنَاتٍ
“
Barangsiapa yang bershalawat untukku maka shalawat itu akan sampai kepadaku,
dan aku bershalawat untuknya, dan selain itu dituliskan baginya sepuluh
kebaikan”
Demikian
rahasia kemuliaan bershalawat kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam, dan hadits yang menjelaskan tentang kemuliaan shalawat sangatlah
banyak. Dan pembahasan kita dalam kitab Ar Risaalah Al Jaami’ah masih sampai
dalam pembahasan kalimat وَصَلَّى اللهُ “ Washalla Allahu”. Malam Selasa yang akan datang insyaallah akan kita
lanjutkan kembali pembahasan tentang makna shalawat ini, dan masih banyak
penjelasan akan hal ini dimana sebagai penyemangat dan kabar gembira untuk orang-orang
yang bershalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Meskipun
sebenarnya telah cukup bagi kita untuk memahami kemuliaan shalawat kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan firman Allah subhanahu wata’ala
:
إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ( الأحزاب : 56 )
“Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang
beriman, bersalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya”. ( QS. Al Ahzaab : 56 )
Namun
karena masih dangkalnya keilmuan kita, sehingga kita masih perlu untuk mengorek
lagi lebih dalam makna-makna dan kemuliaan dari shalawat ini, yang insyaallah
akan kita lanjutkan di majelis yang akan datang. Dan di malam ini setelah kita
bershalawat dan bersalam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kita
akan melakukan shalat ghaib untuk syarifah Nur binti Ali Al Haddad yang wafat
di Singapura, dan untuk saudari Aminah binti Amir dari Papua, yang akan
dipimpin oleh guru kita Al Habib Hud bin Muhammad Bagir Al Atthas dan sekaligus
doa penutupز
Sumber: sini dong