Kamis, 08 Maret 2018

WALI PAIDI II

Sehabis dari pertemuan dimakkah, Wali Paidi kembali lagi keindonesia, Wali Paidi pingin mencoba ilmu yang baru saja didapat dari temannya wali dari india, naseer khan yaitu ilmu melipat bumi, teman Wali Paidi ini memang terkenal sakti,
seluruh biksu di india tidak dapat menandingi kesaktiannya, bahkan biksu dari tibet banyak yang masuk islam, setelah kalah bertarung dengan naseer khan ini, ketika berangkat kemakkah Wali Paidi “nunut” temannya dari india ini, Wali Paidi hanya disuruh menggandeng tangannya lalu tiba-tiba saja cling Wali Paidi dan temannya naseer khan sudah berada dimakkah diatas bukit tempat pertemuan.

dan karena kasihan wali naseer khan ini meng ijazahkan ilmu melipat bumi kepada wali paidi, supaya diacara pertemuan-pertemuan yang akan datang Wali Paidi tidak repot mencari tunutan lagi.


Wali Paidi memejamkan matanya dan mulutnya mulai berkomat kamit membaca doa-doa khusus, tiba – tiba tubuh Wali Paidi terasa dingin, bumi yang didudukinya terasa seperti es, Wali Paidi membuka matanya tampak didepannya bukit yang tertutup es, dia melihat kebawah, bumi yang didudukinya juga terbuat dari es, “dimanakah aku ini “ bathin wali paidi

Wali Paidi berdiri, melihat sekelilingnya, semuanya tampak putih tertutup salju, Wali Paidi berjalan mengitari tempat yang belum pernah dilihat selama hidupnya, sepi tiada orang sama sekali, lamat lamat Wali Paidi mendengar ada orang yang bersenandung membaca sholawat, Wali Paidi dengan langkah perlahan lahan mengikuti asal suara senandung sholawat tersebut, dan tampaklah di depannya beruang besar putih, membungkuk ditepi sungai mencari makanan ikan segar, masya Allah ternyata yang bersenandung itu bukan manusia tapi beruang putih ini, Wali Paidi berhenti, beruang putih itu menoleh kepada Wali Paidi dan berkata kepadanya “assalamu’alaikum “ucap beruang itu “wa alaiku salam “jawab Wali Paidi dengan perasaan kaget dan heran

“kamu Wali Paidi ya, aku tadi dapat khabar kalau nanti ada orang yang kesasar kesini, namanya wali paidi, “ucap beruang itu, setelah memakan ikan yang baru didapatnya beruang putih itu melanjutkan berkata lagi “kamu jangan kuatir memang sudah biasa orang belajar itu tidak bisa lansung menguasai ilmu yang baru didapatnya, cobalah sekali lagi ” kata beruang tersebut lalu pergi meninggalkan wali paidi

Wali Paidi diam seribu bahasa, Wali Paidi mendongak ke atas melihat posisi matahari, ternyata dia kesasar ke kutub selatan , dan bertemu beruang putih yang bisa bicara, Setelah sholat sunnah dua rokaat, Wali Paidi mulai merapal doanya kembali dan cling....

Wali Paidi membuka matanya kembali, dan betapa kagetnya wai paidi ketika membuka matanya tampak disekelilingnya banyak orang berlarian dengan memakai baju gamis selutut dengan memakai surban, tampak ditangan mereka senjata AK 47, terdengar suara bising peluru berseliweran “aduh..kesasar lagi aku ini, tadi kesasar kekutub selatan , sekarang kesasar lagi ke afghanistan, wes- wes kok gak kesasar ke hollywood saja...”

Wali Paidi mengamati salah satu pasukan yang semuanya berjenggot panjang, Wali Paidi tersenyum sendiri melihat jenggot mereka, memang di negara yang dikuasai taliban ini bukan operasi helm yang dilakukan disana tapi operasi jenggot, kalau ada laki-laki yang tidak berjenggot maka kena tilang.
Wali Paidi berdiri berjalan mencari ketempat yang sepi, Wali Paidi tidak suka dengan peperangan,Wali Paidi memutuskan untuk lansung pergi saja, setelah menemukan tempat yang sepi Wali Paidi mulai merapal do’a-do’a ilmu melipat buminya lagi.
Angin sepoi-sepoi menerpa wajah wali paidi, Wali Paidi membathin mudah-mudahan tidak kesasar lagi, Wali Paidi membuka matanya perlahan-lahan tampak didepannya rumah yang terbuat dari kayu, persis rumah para transmigrasi diluar pulau, tidak lama kemudian keluarlah seorang tua berpeci putih dengan baju taqwa dan bersarung melambaikan tangannya memanggil wali paidi, Wali Paidi teringat dengan orang tua ini, beliau adalah habib ali alhabsyi pahat malasya, yang kemarin juga ikut pertemuan di makkah, “masya Allah ternyata aku masih kesasar lagi “ bathin wali paidi

Wali Paidi melangkahkan kakinya mendekati habib ali alhabsyi, Wali Paidi teringat beberapa tahun yang lalu ketika sayyid maliki dari makkah mau berkunjung ke ndalemnya habib ali ini, di dalam perjalanan sayyid maliki ini tiba- tiba merasakan kangen yang amat sangat terhadap datuknya baginda Nabi Muhammad, setelah sampai didepan ndalem habib ali ,habib ali hanya menyuruh masuk sayyid maliki, sedang rombongan yang lain disuruh menunggu diluar, beberapa menit kemudian sayyid maliki keluar dengan beruraikan air mata, sayyid maliki menangis tersedu- sedu “sudah terobati kangenku...”ucap sayyid maliki dengan masih menangis

Ternyata ketika sayyid maliki masuk ke ndalemnya habib ali, Sayyid Maliki dipertemukan oleh habib ali dengan baginda Nabi Muhammad subhanallah.....

“mari masuk nak, jangan melamun saja “ucap habib ali
“inggih mbah...” jawab wali paidi, lalu melangkah mendekati habib ali , setelah mencium tangan beliau, Wali Paidi masuk ke ndalem “ kamu memang gak bakat dengan ilmu melipat bumi itu nak paidi, jadi nanti gak usah dicoba lagi, kamu naik pesawat saja dari sini ke indonesia “kata habib ali “ inggih mbah “ jawab Wali Paidi “siapa tahu nanti ketika kamu naik pesawat, kamu bertemu dengan mulan jameela yang kamu gandariungi itu “ goda habib ali “hahaha....”Wali Paidi hanya bisa tertawa mendengar godaan habib ali ini
Setelah makan bersama, Wali Paidi pamit pulang, habib ali menepuk- nepuk pundak Wali Paidi mengantarkannya keluar dari ndalem “ingat perintah sang sultan nak paidi, setelah sampai ke rumah segeralah ke gunung arjuna untuk kholwat disana..”
“inggih mbah “ jawab Wali Paidi Setelah mencium tangan habib ali, Wali Paidi beranjak pergi kebandara , naik pesawat pulang ke Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda untuk menambah silaturahim.