JIKA istilah overdosis biasanya lebih dikenal terjadi pada mereka yang terlalu banyak mengkonsumsi obat, maka kini ditemukan bahwa kelebihan juga bisa terjadi jika anda terlalu banyak mengkonsumsi suplemen vitamin.
Hati-hati, efeknya berbahaya bagi tubuh. "Suplemen satu nutrisi tertentu, seperti zat besi, sebaiknya dikonsumsi hanya dalam kondisi defisiensi akibat gizi kurang atau pada wanita yang sedang merencanakan kehamilan," kata ahli gizi dari Deakin University, Tim Crowe, seperti dilansir laman ABC.net.au, Kamis (15/5).
Banyaknya pilihan saat ini membuat orang-orang merasa harus melengkapi diet sehari-hari dengan asupan suplemen vitamin agar tetap sehat. Sebuah studi yang dilakukan oleh Australian Bureau of Statistics menemukan 82 persen orang yang mengkonsumsi suplemen melakukannya untuk mencegah penyakit, namun tidak ada bukti yang mendukung kebenaran gagasan ini.
"Kelebihan dosis vitamin dan mineral dari makanan sangat jarang dan hampir tidak mungkin terjadi, lain ceritanya dengan kelebihan dosis dari suplemen," kata Crowe.
Beberapa efek samping yang umum dapat terjadi akibat kelebihan dosis suplemen vitamin sehari-hari meliputi:
- Vitamin C: diare
- Zinc atau seng: mengurangi atau mencegah penyerapan zat besi dan dapat berkontribusi terhadap gangguan imunitas, masalah jantung dan anemia
- Zat besi: gangguan pencernaan, mual, kelelahan dan nyeri sendi
- Selenium: rambut rontok, gangguan pencernaan, kelelahan dan kerusakan saraf ringan
- Vitamin B6: kerusakan saraf
- Vitamin A: gangguan hati, tulang dan kulit
Crowe juga memperingatkan bahwa keracunan zat besi yang disengaja adalah penyebab utama kematian akibat keracunan pada anak-anak.
"Anak-anak biasanya mendapat akses mengambil suplemen zat besi karena tidak disimpan dengan aman di rumah," kata Crowe lebih lanjut.
Oleh sebab itu, untuk menjaga kesehatan tubuh sebaiknya pilihlah cara alami misalnya dengan menyeimbangkan pola makan nutrisi seimbang.
"Makanan adalah campuran kompleks vitamin, mineral dan fitokimia (kimia tumbuhan), yang bekerja bersama-sama. Suplemen cenderung bekerja dalam isolasi, tidak memberikan manfaat fitokimia dan komponen lain yang ditemukan dalam makanan," pungkas Crowe.(fny/jpnn)
Hati-hati, efeknya berbahaya bagi tubuh. "Suplemen satu nutrisi tertentu, seperti zat besi, sebaiknya dikonsumsi hanya dalam kondisi defisiensi akibat gizi kurang atau pada wanita yang sedang merencanakan kehamilan," kata ahli gizi dari Deakin University, Tim Crowe, seperti dilansir laman ABC.net.au, Kamis (15/5).
Banyaknya pilihan saat ini membuat orang-orang merasa harus melengkapi diet sehari-hari dengan asupan suplemen vitamin agar tetap sehat. Sebuah studi yang dilakukan oleh Australian Bureau of Statistics menemukan 82 persen orang yang mengkonsumsi suplemen melakukannya untuk mencegah penyakit, namun tidak ada bukti yang mendukung kebenaran gagasan ini.
"Kelebihan dosis vitamin dan mineral dari makanan sangat jarang dan hampir tidak mungkin terjadi, lain ceritanya dengan kelebihan dosis dari suplemen," kata Crowe.
Beberapa efek samping yang umum dapat terjadi akibat kelebihan dosis suplemen vitamin sehari-hari meliputi:
- Vitamin C: diare
- Zinc atau seng: mengurangi atau mencegah penyerapan zat besi dan dapat berkontribusi terhadap gangguan imunitas, masalah jantung dan anemia
- Zat besi: gangguan pencernaan, mual, kelelahan dan nyeri sendi
- Selenium: rambut rontok, gangguan pencernaan, kelelahan dan kerusakan saraf ringan
- Vitamin B6: kerusakan saraf
- Vitamin A: gangguan hati, tulang dan kulit
Crowe juga memperingatkan bahwa keracunan zat besi yang disengaja adalah penyebab utama kematian akibat keracunan pada anak-anak.
"Anak-anak biasanya mendapat akses mengambil suplemen zat besi karena tidak disimpan dengan aman di rumah," kata Crowe lebih lanjut.
Oleh sebab itu, untuk menjaga kesehatan tubuh sebaiknya pilihlah cara alami misalnya dengan menyeimbangkan pola makan nutrisi seimbang.
"Makanan adalah campuran kompleks vitamin, mineral dan fitokimia (kimia tumbuhan), yang bekerja bersama-sama. Suplemen cenderung bekerja dalam isolasi, tidak memberikan manfaat fitokimia dan komponen lain yang ditemukan dalam makanan," pungkas Crowe.(fny/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda untuk menambah silaturahim.