By Ayah Manjel Dech
- Benih dan
Varietas
- Semua varietas
kacang hijau yang telah dilepas cocok ditanam di lahan sawah maupun
tegalan.
- Varietas terbaru
tahan penyakit embun tepung dan bercak daun seperti Sriti, Kutilang,
Perkutut, dan Mural dapat dianjurkan untuk ditanam pada daerah yang
endemik penyakit tersebut.
- Kebutuhan benih
sekitar 20 kg/ha dengan daya tumbuh 90%.
- Penyiapan lahan
- Pada lahan bekas
padi, tidak perlu dilakukan pengolahan tanah (Tanpa Olah Tanah = TOT).
- Tunggul padi
perlu dipotong pendek dan dibersihkan seperlunya atau dipinggirkan.
- Apabila tanah
becek maka perlu dibuat saluran drainase dengan jarak 3 - 5 m
- Pada lahan
tegalan atau bekas tanaman palawija lain (jagung) perlu pengolahan tanah:
- pembajakan
sedalam 15 - 20 cm,
- kemudian
dihaluskan dan diratakan.
- saluran irigasi
dibuat dengan jarak 3 - 5 m.
5.
Kocorkan ROMA cukup pekat 1 liter untuk 1 tangki kemudian kocor/semprot ke
lahan secara merata biarkan selama 3 hari
6.
Masukan pupuk kandang/kohe (yg bagus kohe ayam BR) untuk 1 Ha idealnya 4
ton untuk lahan yg sebelumnya belum pernah pakai organik, bagi yang sebelumnya
dah masuk pupuk organik bisa 2 ton per Ha
7.
Kocorkan TRICHODERMA 1 Liter dan ROTAN 1 liter tambahkan air 200 liter
selanjutnya tanah di campur/aduk, biarkan selama 5-7 hari
Cara tanam
- Tanam dengan
sistem tugal, dua biji/lubang.
- Pada musim
hujan, digunakan jarak tanam 40 cm x 15 cm sehingga mencapai populasi 300
- 400 ribu tanaman/ha.
- Pada musim
kemarau digunakan Jarak tanam 40 cm x 10 cm sehingga populasinya sekitar
400-500 ribu tanaman/ha.
- Pada bekas
tanaman padi, penanaman kacang hijau tidak boleh lebih dari 5 hari
sesudah padi dipanen,
- Penyulaman
dilakukan pada saat tanaman berumur tidak lebih dari 7 hari.
- WAJIB
DIPERHATIKAN : Bagi lahan yg sbelumnya belum pernah ditanami kacang hijau
maka wajib benih kacang direndam dengan PGPR murni selama 2-4 jam dan
langsung tanam jika sudah direndam
- Pemupukan
- Untuk lahan yang
kurang subur, tanaman dipupuk dengan POC Vegetatif seminggu setelah tanam.
Dengan dosis 200 ml untuk 1 tangki
- Disusul nanti
pada hari ke 25 setelah tanam sama dengan pupuk spt di atas
- Pada hari ke 35
masuk POC Generatif dengan dosis 200 ml untuk 1 tangki ( 14 liter)
- Pada hari ke 45
masuk POC Generatif dengan dosis 200 ml untuk 1 tangki ( 14 liter)
·
Mulsa jerami
Untuk menekan serangan
hama lalat bibit, pertumbuhan gulma, dan penguapan air, jerami padi sebanyak 5
ton/ha dapat diberikan sebagai mulsa.
- Penyiangan
Penyiangan dilakukan
dua kali pada saat tanaman berumur 2 dan 4 minggu.
- Pengairan
- Pada daerah
panas (suhu udara 30 -31 0C) dan kelembaban udara rendah (54 – 52 %)
pertanaman perlu diairi dua kali pada umur 21 hari dan 33 hari.
- Pada daerah
sedang (suhu udara 24 - 26 0C) dan kelembaban udara sedang hingga tinggi
(77 - 82 %) pengairan cukup diberikan satu kali pada umur 21 hari atau 38
hari.
- Periode kritis
kacang hijau terhadap ketersediaan air adalah pada saat menjelang
bertunga (umur 25 hari) dan pengisian polong (45 - 50 hari), sehingga
jika kekurangan air pada periode tersebut perlu dilakukan pengairan.
Pengendalian
hama
- Hama utama
kacang hijau adalah : lalat kacang Agmmyxa
phaseoti, ulat jengkal Piusia chaitites, kepik hijau Nezara virfduta,
kepik coklat Riptonus tinearis, penggerek polong Maruca testutalis dan
Etietla ztnckenetta, dan Kutu Thrips.
- Pengendalian
hama dapat dilakukan dengan ROMA + Bawang putih + Cabe rawit merah +
tembakau dengan dosis 150 ml per tangki setiap seminggu sekali mulai hari
ke 5 setelah tanam
- Pengendalian
penyakit
- Penyakit utama
adalah bercak daun fcrcospeiu w-cscenst busuk batang, embun tepung
Erysiptiepoiygoni, dan penyakit puru Bsinos giycines.
- Pengendalian
dilakukan dengan penyemprotan Trichoderma atau Glio dengan dosis 10 ml
untuk 1 tangki setip 2 minggu sekali mulai hari ke 10 setelah tanam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda untuk menambah silaturahim.