REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kaum Muslimin di Jerman belum lama ini
membuka pintu sejumlah masjid yang ada di negara itu untuk masyarakat
non-Muslim. Langkah tersebut diharapkan dapat menghilangkan prasangka
buruk orang-orang Barat terhadap umat Muslim, di samping mendorong
pertukaran budaya.
“Kita menyaksikan ketakutan orang-orang semakin meningkat terhadap
Islam. Permusuhan yang ditujukan kepada kaum Muslimin pun kian
berkembang di kalangan masyarakat Jerman. Kondisi semacam ini amatlah
disayangkan,” ujar Ketua Asosiasi Masjid Sehitlik di Berlin, Ender
Cetin, di sela-sela kegiatan ‘Open Mosque Day’ yang digelar akhir pekan
lalu, seperti dikutip dari World Bulletin, Selasa (710).
Ia menuturkan, tamu-tamu non-Muslim yang berkunjung ke masjid umumnya
bertanya tentang kekerasan dan terorisme dalam pandangan Islam. “Kami
katakan kepada mereka, nilai-nilai Islam yang sebenarnya justru melawan
segala bentuk ekstremisme. Kami berusaha menjelaskan kepada mereka untuk
mengurangi prasangka-prasangka negatif terhadap kaum Muslimin,” imbuh
Cetin lagi.
Berbagai pemberitaan terbaru mengenai pembunuhan, kekerasan, dan
kekejaman yang dilakukan oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah
memicu kecurigaan dan reaksi negatif terhadap umat Islam di seluruh
Jerman. Karena itulah, Dewan Koordinasi Muslim Jerman menggelar ‘Open
Mosque Day’ pada Jumat (3/10) lalu, untuk meluruskan berbagai persepsi
keliru orang-orang Barat tentang Islam
.Jerman sendiri menjadi rumah bagi sedikitnya empat juta Muslim.
Sebanyak 75 persen dari mereka berasal dari Turki. Menurut jajak
pendapat publik terbaru yang dilakukan Infratest-dimap, 42
persen warga Jerman saat ini melihat Islam sebagai agama yang ‘agresif’.
Bahkan, sebanyak 38 persen di antara mereka malah menggangap Islam
sebagai ‘ancaman,’.
Penyelenggara ‘Open Day Mosque’ di Berlin mengatakan, tercatat lebih
dari seratus ribu pengunjung bertamu ke 700 masjid yang ada di Jerman
saat acara tersebut digelar, pekan lalu.Salah seorang pengunjung itu,
Stefan Streicher, mengaku terkesan saat mengunjungi masjid untuk pertama
kalinya.
Kepada Anadolu Agency, pemuda Jerman itu pun mengatakan kunjungannya
ke Masjid Sehitlik di Berlin telah mengubah persepsi buruknya tentang
Islam. “(Masjid) itu adalah bangunan yang indah. Melepaskan sepatu
sebelum memasuki tempat ibadah bukanlah sesuatu yang umum bagi saya.
Namun, secara keseluruhan, saya memiliki kesan yang positif (tentang
Islam),” ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda untuk menambah silaturahim.