Sabtu, 01 Oktober 2011

KEMACETAN DO'A DAN PERNIK-PERNIK

Penghambat Kemakbulan Doa


Allah SWT memang akan mengabulkan doa setiap hamba-Nya

Namun banyak hamba Allah yang doanya tertolak. Mengapa?, Syekh Ibrahim bin Adham seorang sufi termasyhur menunjukkan sepuluh macam penyebabnya.

  1. Engkau mengenali Allah, tetapi tidak menunaikan hak-Nya.
  2. Engkau membaca kitab Allah, tetapi tidak mengamalkan isinya.
  3. Engkau mengaku memusuhi Iblis, tetapi suka mengikuti jejaknya.
  4. Engkau mengaku mencintai Rasulullah, tetapi suka meninggalkan sunnahnya.
  5. Engkau ingin masuk surga, tetapi tidak pernah melakukan pebuatan yang membawa ke situ.
  6. Engkau tidak mau ke neraka, tetapi selalu berbuat pekerjaan yang mengarah ke sana.
  7. Engkau mengaku bahwa kematian itu hak, tetapi tidak pernah bersiap menghadapinya.
  8. Engkau selalu asyik meneliti aib orang lain, tetapi melupakan aib sendiri.
  9. Engkau makan rezeki Allah, tetapi tidak pernah mensyukuri-Nya.
  10. Engkau sering mengantar jenazah ke kubur, tetapi tidak pernah menyadari bahwa engkau pun akan mengalami hal itu.
Do'a yang Bermanfaat

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kehinaan, kemelaratan dan dari kesombongan kekayaan. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perolehan ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu, dari nafsu yang tidak pernah kenyang (puas) dan dari doa yang tidak didengarkan."


Doa al-Khalil bin Ahmad

Do'a yang dapat kita amalkan sehingga kita dapat diberkahi dunia akhirat.

"Ya Allah, jadikanlah aku dalam pandangan-Mu sebagai makhluk-Mu yang paling tinggi, dalam pandanganku sebagai makhluk-Mu yang paling rendah dan dalam pandangan manusia sebagai makhluk-Mu yang di tengah-tengah."


Dosa dan Ampunan

Dosa yang kita lakukan tidak akan pernah kita sadari, bahkan ampunan dari-Nya pun tak akan pernah kita sadari.

Penyair al-Hasan bin Hani, yang lebih terkenal dengan sebutan Abu Nawas, menulis sebuah syair ratapan tentang dosa dan ampunan yang intinya sebagai berikut:

"Dosaku amat banyak, bertimbun-timbun. Namun ampunan Allah SWT lebih banyak lagi, melebihi timbunan dosaku. Aku tak dapat mengandalkan amal perbuatan sendiri, karena nilainya belum tentu baik, bahkan mungkin saja amat jelek. Maka aku sangat mengandalkan limpahan rahmat Allah SWT semata. Aku berseru memohon ampunan-Nya. Jika turun ampunan tersebut, itulah rahmat yang diharapkan. Tetapi jika ampunan tidak didapat, apakah yang harus kuperbuat?"

Seorang guru spritual mengomentari syair di atas :

"Itulah gambaran seorang manusia yang tahu diri. Suatu kondisi yang sulit ditemukan pada zaman sekarang, ketika semua manusia selalu merasa paling benar dan selalu merasa tidak berdosa, meskipun setiap saat mereka berbuat zalim."


Diperbolehkan Tergesa-Gesa

Hathim al-Asham berkata, "Boleh berbuat tergesa-gesa dalam lima perkara yang merupakan sunnah Rasulullah SAW: menyediakan makanan bagi tamu yang menginap, menguburkan jenazah, menikahkan anak perempuan yang sudah baligh, membayar hutang jika sudah jatuh tempo dan bertaubat jika melakukan dosa."

SEDIKIT semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda untuk menambah silaturahim.