Kamis, 08 November 2012

METODOLOGI


METODOLOGI
Oleh :
Dra.Rumina. M.Pd
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HASANUDDIN-PARE
2008
TOPIK
Aspek atau bagian pokok dari bidang ilmu yang menjadi obyek penelitian   yang di dalamnya mengandung sesuatu yang tidak sesuai dengan yang seharusnya menurut teori
Setiap Variabel atau aspek yang terkandung dalam judul penelitian diberi rumusan secara oprasional (definisi oprasional).
Definisi oprasional adalah Rumusan yang menggambarkan keadaan atau prilaku yang dapat diukur/definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati
Definisi oprasional diperlukan dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu sebagai acuan dalam penyusunan instrumen.


Sedang dalam penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan rumusan oprasional cukup penjelasan istilah saja dan makna sesuatu aspek atau kegiatan dalam penelitian kualitatif akan berkembang dalam proses pengumpulan data.

MERUMUSKAN DEFINISI OPRASIONAL
         Berisi rumusan tentang variabel atau aspek,dan hubungan antar variabel atau aspek yang menggambarkan keadaan atau prilaku yang dapat diukur atau diamati.
         Menggambarkan hirarki dan keluasan segi yang dicakup oleh variabel atau aspek tersebut.
         Definisi variabel atau aspek menjadi acuan dalam menyusun instrumen.Definisi hubungan antar variabel atau aspek menjadi acuan dalam analisis statistik.
         Untuk penelitian kualitatif cukup dalam bentuk penjelasan istilah.
Judul penelitian harus dapat menggambarkan obyek studi, sifat , ruang lingkup dan metodologi yang digunakan.
Judul penelitian mencakup :
  1. Sifat dan jenis penelitian
  2. Obyek yang diteliti
  3. Subyek penelitian
  4. Lokasi/daerah penelitian
  5. Tahun/waktu terjadinya peristiwa.

KAJIAN TEORI
Mendeskripsikan mengenai fakta,konsep,prinsip,prosedur,ide, gagasan,pendapat,dan model yang telah ditulis oleh para ahli yang relevan dengan masalah/focus penelitian.
Disamping itu perlu juga diungkapkan mengenai hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah/focus penelitian.

PENYUSUNAN KERANGKA TEORITIK
PENELITIAN
         Kerangka teoritik disusun dari teori yang kita cari dari teori yang digunakan  untuk mengkonstruksi  ilmu terkait, yang salah satu topiknya sedang kita teliti. Kerangka teoritik sangat penting untuk pedoman dalam menentukan konsep, variabel, jenis data dan ruang lingkup penelitian dari topik kita serta pedoman dalam memilih metodologi penelitian yang tepat.
         Kerangka teoritik akan menjelaskan bagaimana saling hubungan antar konsep dan antar variabel dalam proses  pembentukan teori tersebut, sehingga peneliti bisa menelusuri proses terjadinya fenomena atau peristiwa  yang sedang diteliti, mencari jawab mengapa bisa terjadi.
          
MENEMUKAN TEORI
Yang perlu ditemukan teori berdasarkan data,bukan teori hasil telaah kita.Ada dua jenis teori yaitu:
Teori substantif ditemukan dan dibentuk untuk daerah substantive tertentu
Teori formal ditemukan dan dibentuk untuk kawasan kategori konseptual teoriti

PERANAN TEORI
  1. Menggambarkan hubungan sebab akibat diantara variable-variabel.
  2. Terkandung keunggulan untuk bisa menjelaskan sebab akibat sesuatu gejala.
  3. Berkekuatan untuk memprediksi suatu gejala.
SEBELUM MENGAJUKAN HIPOTESIS PENELITI HARUS MENGKAJI TEORI-TEORI DAN HASIL-HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN DENGAN MASALAH YANG DITELITI,YANG DIPAPARKAN DALAM BAB II

MASALAH YANG SIGNIFIKAN


         Idealnya Masalah yang pemecahannya dapat memberikan sumbangan bangunan keilmuan bidang pendidikan
         Masalah yang dapat merangsang untuk dilakukan penelitian berikutnya
         Masalah tersebut harus bisa diteliti
         Masalah harus sesuai dengan disiplin ilmu peneliti
HAKEKAT MASALAH
         Pertanyaan-pertanyaan tentang fakta,konsep,prinsip,dan prosedur yang melekat pada bidang keilmuan tertentu
         Semua masalah selalu berkaitan dengan jawaban yang akan dicari dalam penelitian
          
RASIONAL
         Penelitian yang sistematis diawali dengan suatu masalah
         Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah pengakuan akan adanya kesulitan hambatan atau masalah yang membingungkan
         Penelitian tidak dapat dilakukan sebelum masalah diidentifikasi,difikirkan secara tuntas dan dirumuskan secara baik
         Setelah memilih masalah perlu mempersempit masalah sampai menjadi masalah yang sangat khusus
         Masalah harus dinyatakan dengan tepat apa yang akan dilakukan untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian
         Penelitian pada dasarnya usaha untuk untuk mencari jawaban pertannyaan yang telah dirumuskan
         Dalam batas-batas tertentu masalah bisa berkembang setelah masuki lapangan
          
BATASAN MASALAH
         Kesenjangan antara idealitas dengan realitas
         Kesenjangan antara pengalaman dengan kenyataan
         Adanya konflik
         Adanya pengaduan dari berbagai pihak
         Keluar dari kelaziman
         Adanya kesangsian terhadap sesuatu atau fenomena
          
MASALAH
Masalah akan muncul bila ada kesenjangan antar teori dan fenomena yang nampak,yang seharusnya menurut teori begini,yang terjadi kok begitu.
Yang dapat mengethui adanya kesenjangan itu hanya mereka yang mempunyai dan menguasai ilmu yang obyek formilnya sedang diteliti,sebab dia tau pasti seharusnya bagaimana,sehingga dengan cepat dapat mengetahui bila yang tidak sama dengan yang diteorikan.Disitulah ada masalah yang perlu diteliti.
Teori pendidikan dapat digunakan untuk melihat ada tidaknya masalah pendidikan dalam suatu fenomena social,demikian juga teori psikologi,ekonomi,hokum,bahasa,juga teori sains dan teknologi untuk fenomena alam/fisik.
Bila masalah telah ketemu,maka dengan teori itu pula peneliti bisa menlacak lebih lanjut untuk mengidentifikasi konsep,proposisi,klasifikasi dan variabel yang ada dari fenomena itu.

JENIS MASALAH PENELITIAN
         MASALAH DESKRIPTIF yaitu bila kejadian itu belum jelas,belum bisa digambarkan atau dilukiskan dengan gamblang fenomenanya seperti apa adanya.
         MASALAH FUNGSIONAL yaitu bila kejadian penyimpangan itu diduga berkaitan dengan fungsi tidaknya suatu organisme lembaga tersebut
         MASALAH KORELATIF yaitu bila munculnya fenomena itu berkaitan dengan ada tidaknya hubungan antara dua faktor atau variabel atau lebih.
         MASALAH KAUSAL yaitu bila adanya fenomena itu adalah hasil dari proses sebab akibat
         MASALAH KOMPARATIF yaitu bila membandingkan dua factor atau variabel atau lebih.
         MASALAH IMAJINATIF yaitu bila memprediksi apa yang akan terjadi pada masa depan
          
Adapun perumusannya bisa dalam bentuk :
pertanyaan (what, who, when, where, why dan how )
pernyataan ( bahwa ini begini, itu begitu ).

Dalam penelitia ini, peneliti ingin meneliti
PERSEPSI MAHASISWA STAI HASANUDIN PARE TENTANG ADANYA KONSENTRASI PENDIDI-KAN AGAMA ISLAM  PARE TAHUN 2008

DALAM PENELITIAN INI, BERTUJUAN UNTUK
         Mendeskripsikan persepsi mahasiswa Stai hasanudin pare tentang eksistensi konsentrasi pendidikan agama Islam tahun 2008
         Mendeskripsikan persepsi mahasiswa stai Hasanudin pare tentang pengembangan konsentrasi pendidikan agama Islam tahun 2008
         Mendeskripsikan persepsi mahasiswa Stai Hasanudin pare tentang konsentrasi pendidikan agama Islam tahun 2008 ke depan.

RUMUSAN MASALAH PENELITIANNYA
         Bagaimana eksistensi konsentrasi pendidikan agama Islam di Pare tahun 2008?
         Bagaimana pengembangan konsentrasi pendidikan agama Islam diPare tahun 2008?
         Bagaimana konsentrasi pendidikan agama Islam tahun 2008 ke depan?

HIPOTESIS

JAWABAN SEMENTARA TERHADAP MASALAH PENELITIAN YANG KEBENARANNYA HARUS DIUJI SECARA EMPIRIS/KETERANGAN SEMENTARA DARI HUBUNGAN FENOMENA-FENOMENA YANG KOMPLEKS
MACAM-MACAM HIPOTESIS
         Hipotesis  alternatif yaitu hipotesis yang dinyatakan seperti apa yang diduganya , seperti: ada pengaruh X terhadap Y.
         Hipotesis Nol yaitu hipotesis yang dinyatakan kebalikan dari hipotesis alternatif, seperti: tidak ada pengaruh (nol) X terhadap Y.

Note :  Hipotesis Nol baru disusun bila hipotesis tersebut akan diuji dengan teknik statistik.

BAGAIMANA MERUMUSKAN HIPOTESIS

Hipotesis dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan yang menghubungkan dua atau lebih konsep atau variabel yang dapat diuji dengan data emperis. Oleh karena itu, diterima atau ditolaknya hipotesis tergantung didukung data emperis atau tidak.

CIRI HIPOTESIS YANG BAIK
         Bisa diterima oleh akal sehat
         Mempunyai daya penjelas/eksplanasi yang rasional
         Menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variable-variabel yang dimasalahkan
         Harus dapat diuji atau ditemukan benar-benar salahnya
         Konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada/konsisten dengan teori/fakta yang telah di ketahui
         Di nyatakan sesederhana dan seringkas mungkin

DARI MANA HIPOTESIS ITU DIPEROLEH
Pada dasarnya suatu hipotesis bisa dikembangkan/dimunculkan berdasarkan deduksi dari suatu teori.

HIPOTESIS DEDUKTIF:
 Dimunculkan dari suatu pemikiran/pandangan teoritis,apakah yang terdapat dalam sumber-sumber kepustakaan,hasil penelitian/lembaga-lembaga lain.

HIPOTESIS INDUKTIF:
   Dikembangkan dari hasil mengamati,menjajaki,mengalami sejumlah kasus/fenomena empiris.
PERSEPSI MAHASISWA STAI HASANUDIN PARE TENTANG ADANYA KONSENTRASI PENDIDI-KAN AGAMA ISLAM  PARE TAHUN 2008
hipotesis yang muncul adalah adanya persepsi positif mahasiswa STAI Hasanudin tentang adanya konsentrasi pendidikan agama Islam di STAI Hasanudin pare  tahun 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda untuk menambah silaturahim.