Senin, 22 April 2024

KH. SHOLEH BANJARMLATI KEDIRI JAWA TIMUR

Beliau adalah salah satu Ulama' Sepuh Kediri. Pengasuh Pondok Pesantren Tertua di Kota Kediri, Pesantren Banjarmlati, Mojoroto, Kota Kediri. Beliau KH. Sholeh masih Keturunan Syaikh Abdullah Mursyad, Seorang Auliya' illah yang makamnya ada di daerah Setono Lendehan, Desa Bakalan, Kec. Banyakan, Kab. Kediri.

KH. Sholeh seorang Ulama' yang disegani pada zamannya, beliau masih sezaman Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura dan Syaikh Nawawi, Banten.

KH. Sholeh Banjarmlati dikaruniai 11 orang putra-putri dan juga menantu yang Alim-alim pendiri Pondok Pesantren Di Kediri, mereka adalah:

1. Nyai Hasanah

Istri Almaghfurlah KH. Muhammad Ma'roef (Pendiri Pondok Pesantren Kedunglo, Kediri).

2. Nyai Anjar

Istri Almaghfurlah KH. Muhammad Fadli (Pondok Pesantren Batokan, Petok, Mojo, Kediri,,, Beliau Ayahanda Almaghfurlah KH. Djauhari Fadli, Kras, Kediri dan juga Kakek Almaghfurlah KH. Makhsum Djauhari / Gus Makhsum Lirboyo).

3. Nyai Artimah

Istri Almaghfurlah KH. Muhammad Dahlan (Pendiri Pondok Pesantren Jampes, Kediri,,, Beliau adalah Ayahanda Almaghfurlah Syaikh Ihsan, Jampes dan Almaghfurlah KH. Marzuqi Dahlan, Lirboyo).

4. Almaghfurlah KH. Muhammad

Pondok Pesantren Bandar Kidul, Kota Kediri.

5. Nyai Nafisah

Istri Almaghfurlah KH. Manshur (Pondok Pesantren Pucung, Blitar).

6. Nyai Khodijah atau Nyai Dlomroh

Istri Almaghfurlah KH. Abdul Karim "Mbah Manab" (Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo, Mojoroto, Kota Kediri).

7. Almaghfurlah KH. Rofi'i (Beliau Wafat di Makkah)

8. Almaghfurlah KH. Ya'qub Lirboyo

Pendiri Pondok Pesantren Haji Ya'qub, Unit Pondok Lirboyo,, Ayahanda Almaghfurlah KH. Rofi'i Ya'qub, Lirboyo.

9. Almaghfurlah KH. Asy'ari

Pondok Pesantren Sumbercangkring, Gurah, Kab. Kediri.

10. Almaghfurlah KH. Abdul Hayyi

Pondok Pesantren Alawi, Banjarmlati, Kota Kediri.

11. Almaghfurlah KH. Ibrahim

Pondok Pesantren Alawi, Banjarmalti, Kota Kediri.

-------------------------------------------------------

SILSILAH KH. SHOLEH BANJARMLATI, KEDIRI.

KH. Sholeh, Banjarmlati, Kediri

Bin

Nyai Rofi'ah, Banjarmati, Kediri

Binti

Mbah Kiai Zainal Abidin, Banjarmlati, Kediri

Bin

Mbah Kiai Ali Ma'lum, Banjarmlati, Kediri

Bin

Syaikh Ambiya', Banjarmati, Kediri

Bin

Syaikh Basyaruddin (Makam beliau di Pesarean Srigading, Kalangbret, Tulungagung), Beliau adalah Guru Bupati Pertama Tulungagung, Tumenggung Ngabehi Mangoendirono.

Bin

Syaikh Abdurrahman (Khotib Anom), Srigading, Kalangbret, Tulungangung.

Bin

Syaikh Anom Besari (Makam beliau di Daerah Kuncen, Caruban, Madiun), Beliau juga Ayahanda Syaikh Mohammad Besari, Pendiri Pondok Pesantren Tegalsari, Ponorogo.

Bin

Syaikh Abdullah Mursyad (Makam Beliau di Pesarean Setono Lendehan, Desa Bakalan, Kec. Banyakan, Kab. Kediri)

Bin

Pangeran Demang Kediri II (Makam Beliau di Pesarean Setono Gedong, Jln. Dhoho, Kota Kediri, Area Makam Syaikh Washil Syamsudin)

Bin

Pangeran Demang Kediri I / Raden Ali Layeyan (Makam Beliau di Pesarean Wali Desa Badal Nambangan, Kec. Ngadiluwih, Kab. Kediri)

Bin

Pangeran Sumendhe / Panembahan Wiro Asmoro (Makam Beliau di Pesarean Setono Gedong, Area Makam Syaikh Washil, Kota Kediri).
Pangeran Sumendhe adalah murid dari Sunan Bayat.

Bin

Sultan Prawoto / Sultan Mu'min (Demak)

Bin

Raden Trenggono / Sultan Akbar III (Demak)

Bin

Raden Fatah / Sultan Akbar I (Raja Pertama Demak, Putra Prabu Brawijaya, Mojopahit). Raden Fatah adalah menantu Raden Rahmatillah / Mbah Sunan Ampel, Surabaya.

Itulah Silsilah Mbah Sholeh, Banjarmlati, Kediri. Mertua para Pendiri Pondok Pesantren Besar di Kediri.

Monggo belajar Silsilah para Ulama' dan ziaroh teng makam beliau-beliau para Wali min Auliya' illah. Insyaallah kita sareng-sareng beliau mlebet suargo.ne Gusti Allah SWT.
Amiiiinnnn... Sumber Artikel

Minggu, 14 April 2024

KITAB AT-TADZKIRAH AN-NAFI'AH KARANGAN KH. ZAMRADJI KENCONG (bahasa jawa pegon) JUZ I

 Alhamdulillah, di sini admin ingin menginformasikan kepada kalayak umat muslim, yang ingin mengetahui ilmu Thariqah Al-Qadiriyyah wan Naqsabandiyah, segera miliki buku / kitab At-Tadzkirah karanga Al-Mursyid KH. Zamradji Kencong, dengan harga @ Rp. 35.000,- belum termasuk ongkos kirim.

 kitab ini mememuat 3 juz, yang mana setiap itemnya membahas masing-masing masalah tentang ilmu thariqah itu sendiri.
 jika berminat, lihat dulu hasil foto jelek saya.

Juz I
isi juz I

isi Juz I

Beli disini 
Shopee
Tokopedia 

JUZ II

Hubungi kami di sini





Senin, 25 Maret 2024

ULAMA' NUSANTARA: MENGENAL PENGARANG DOA KAMILIN

☪️ ULAMA' NUSANTARA: MENGENAL PENGARANG DOA KAMILIN

Siapa pengarang doa Kamilin yang dibaca setelah shalat tarawih...? 

Ada yang khas dari sejumlah masjid dan mushalla kala Ramadhan. Salah satunya adalah digunakannya"Doa Kamilin" oleh imam setelah menyelesaikan shalat tarawih. Dan sudah selayaknya, semua mengetahui siapa pengarang dari doa fenomenal tersebut.

Sekadar diketahui bahwa doa yang hampir selalu dibaca oleh umat Islam di Tanah Air ini juga termaktub dalam kitab-kitab doa ulama Nusantara. Salah satunya Majmû‘ah Maqrûât Yaumiyah wa Usbû‘iyyah karya Pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, Allahumma yarham, KH Muhammad bin Abdullah Faqih. 

Pada lembar pengantar, Sang ayah, KH Abdullah Faqih, mengatakan bahwa doa-doa dalam kitab itu merupakan hasil ijazah dari Kiai Abdul Hadi (Langitan), Kiai Ma'shum (Lasem), Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki, dan Syekh Yasin bin Isa al-Fadani. 

KH. Abdullah Faqih memberikan restu atau ijazah kepada siapa saja yang mengamalkan (dengan ijâzah munâwalah). Sejumlah takmir masjid mencetak secara khusus doa yang hendaknya dibaca usai melaksanakan shalat tarawih. Bacaan sekaligus doa dan permohonan tersebut dikenal dengan istilah Doa Kamilin. 

Sebagai imam maupun jamaah, ada baiknya mengetahui arti dari doa yang diaminkan dengan sangat antusias tersebut. Dan berikut ini adalah doa yang lazim dibaca para ulama selepas shalat tarawih sekaligus artinya: 

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
 
Artinya: Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban. Yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk. Yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat. Yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari. Yang mengenakan berbagai sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. 
📚 (Lihat: Sayyid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).  

Tampak bahwa nama "Kâmilîn" diambil dari redaksi pembuka doa ini yang memohon terbentuknya pribadi-pribadi sempurna (kâmilîn) dalam hal keimanan. Substansi doa ini cukup komplet, meliputi aspek duniawi dan ukhrawi, kenikmatan dan kesulitan, meminta keberkahan malam mulia, diterimanya amal, dan lain sebagainya.

والله اعلم بالصواب

Sabtu, 10 Februari 2024

Do'a Pagi Hari Lengkap

Assalamualaikum

Inilah Doa lengkap pagi harimu untuk menunjang aktivitas yang penuh berkah.


 1. Membaca Ta'awudz & basmalah:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْـطَانِ الرَّجِيـمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
2. Membaca Ayat Kursi (Pagi & Sore) 1X:
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
3. Membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas (Pagi & Sore) masing-masing 3X
4. Doa Pagi 1X (HR. Tirmidzi no. 3390):
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَهَ إلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَخَيرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي القَـبْر
5. Doa Pagi 1X (HR. Abu Dawud no. 5068):
اَللَّهُـمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
6. Membaca Sayyidul Istighfar (Pagi & Sore) 1X (HR. Bukhari 7/150, Nasa'i, Tirmidzi):
اللَّهُـمَّ أَنْتَ رَبِّي، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
7. Doa Pagi & Sore 4X (HR. Abu Dawud no. 5069, 5072 & At-Targhib Wat-Tarhib Al-Mundziri no. 236):
اللَّهُـمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ
8. Doa Pagi & Sore 1X (HR. Abu Dawud no. 5073 & HR. Baihaqi no. 4459):
اللَّهُـمَّ مَا أَصْبَحَ بِيَ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ، وَلَكَ الشُّكْرُ
9. Doa Pagi & Sore 3X (HR. Abu Dawud no. 5090):
اللَّهُـمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي اللَّهُـمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي اللَّهُـمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
اللَّهُـمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
10. Doa Pagi & Sore 7X (HR. Abu Dawud no. 5081 & HR. Ibnu Sunni no. As-Sunni no. 71):
حَسْبِيَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
11. Membaca Doa Dunia & Akhirat (Pagi & Sore) 1X (Al-Adab Al-Mufrad no. 1200):
اللَّهُـمَّ إِنِّي أَسْأَ لُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ‏
اللَّهُـمَّ إِنِّي أَسْأَ لُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ، وَأَهْلِي وَمَالِي‏.‏ اللَّهُـمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي‏
 اللَّهُـمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ مِنْ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
12. Doa Pagi & Sore 1X (HR. Tirmidzi no. 3529):
اللَّهُـمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ أَشْهَـدُ أَنْ لا إِلهَ إِلاّ أَنْتَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشَرَكِهِ وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
13. Doa Pagi & Sore 3X (HR. Abu Dawud no. 5088):
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
14. Doa Pagi & Sore 3X (HR. Bukhari no. 93, Ibnu Majah no. 3870, HR. Ahmad no. 18199):
رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم نَبِيًّا
15. Doa Pagi & Sore 1X (HR. Baihaqi no. 892):
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ،
16. Doa Pagi & Sore 1X (HR. Abu Dawud no. 5084 & HR. Thabrani no. 4234)
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ اللَّهُـمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ فَتْحَهُ وَنَصْرَهُ وَنُورَهُ وَبَرَكَتَهُ وَهُدَاهُ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيهِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ
17. Doa Pagi 1X (HR. Ahmad no. 14818):
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الْإِسْلَامِ وَعَلَى كَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ وَعَلَى دِينِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى مِلَّةِ أَبِينَا إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنْ الْمُشْرِكِينَ
18. Doa Pagi & Sore (HR. Muslim no. 2692) dibaca hingga 100 X:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
19. Doa Pagi & Sore (HR. Bukhari no. 3293 & HR. Muslim no. 2691) dibaca hingga 100 X:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
20. Doa Pagi 3X (HR. Abu Dawud no. 1503):
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
21. Doa Pagi 1X (HR. Ibnu Majah no. 925):
اللَّهُـمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
22. Doa Pagi & Sore (HR. Muslim no. 484 & 2702) hingga 100 X:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
23. Bershalawat Kepada Nabi Muhammad Hingga 10 X (Majma'uz Zawaid no. 3182). Shalawat yang dapat dibaca misalnya:
اَللَّــهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمَ عَـلـٰى نَبِيِّنَـا مُحَمَّدٍ 

 1. Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
2. Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.
3. Membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas (Pagi & Sore) masing-masing 3X
4. Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.
5. Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).
6. Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada Ilah (Yang berhak disembah) kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.
7. Ya Allah, aku berada di waktu pagi bersaksi atas-Mu, dan kepada para pembawa Arsy-Mu, kepada semua malaikat, dan kepada semua mahkluk-Mu, bahwa Engkau adalah Allah yang tidak ada Tuhan selain Engkau, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Mu.
8. Ya Allah, nikmat apapun yang ada padaku di waktu pagi atau yang ada pada setiap makhluk-Mu, semuanya hanya dari-Mu semata, tiada sekutu bagi-Mu, bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu segala syukur.
9. Ya Allah, perbaikilah tubuhku, perbaikilah pendengaranku, perbaikilah penglihatanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan kemiskinan. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.
10. Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.
11. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan dan kesehatan yang prima di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan dan kesehatan yang prima dalam urusan agamaku, duniaku, keluargaku dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan kejelekan) dan tenangkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, jagalah aku dari arah depan, belakang, kanan, kiri dan dari atasku, dan aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak dihancurkan dari bawahku.
12. Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.
13. Dengan nama Allah yang bila disebut tiada sesuatu pun di bumi dan di langit yang bisa menimbulkan bahaya. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
14. Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad ﷺ sebagai nabi.
15. Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku selamanya dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan-Mu.
16.Kami berada di waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan hari ini yang berupa kemengangan, pertolongan, cahaya, keberkahan, dan petunjuk. Dan aku belindung kepada-Mu dari keburukan hari itu dan keburukan apa yang ada setelahnya.
17. Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas (kalimat syahadat), agama Nabi kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama bapak kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.
18. Maha Suci Allah, dan aku memuji-Nya.
19. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.
20. Maha Suci Allah, aku memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.
21. Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).
22. Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.
23. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada nabi kami Nabi Muhammad ﷺ. 

   
 Download Aplikasi KESAN (Gratis & Tanpa Iklan)

Jumat, 12 Januari 2024

Catatan Silsilah KH. Imam Ahmad Mberuk

*Dzurriyah Rasulillah Bersembunyi* 
di Pinggiran Sungai Brantas Jawa Timur.  
Oleh: Kharisudin Aqib. 

Polemik berkepanjangan tentang keabsahan nasab para habaib klan Ba'alawi dengan menghadapkan nasab dzurriyah Walisongo lama-kelamaan menggerakkan saya untuk mengecek catatan silsilah keluarga Mbah Buyut saya (Mbah KH. Imam Ahmad Mberuk), Juwet, Ngronggot Nganjuk Jawa Timur. Saya kebetulan adalah Sekretaris Pengurus Pusat Bani KH. Imam Ahmad. Dan ternyata Mbah Imam Ahmad yang berasal Lestari Kertosono Nganjuk, memiliki Silsilah nasab yang menyambung langsung dengan Rasulullah melalui jalur Sultan Hasanuddin dan Syarif Hidayatullah, Cirebon. Kemudian melalui Sayid Ahmad Al Muhajir dan Sayidina Husain bin Ali bin Abi Tholib. Sedangkan Mbah Nyai Martijah Istri KH. Imam Ahmad, (Mbah buyut putri saya), juga memiliki Silsilah nasab yang tersambung sampai Rasulullah melalui Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Tholib. Silsilah nasab Mbah Nyai Martijah, lebih populer di internal Bani Ali Maklum Banjar Melati Kota Kediri, sebagai sebagai Dzurriyah Sunan Giri, sekaligus juga dzurriyah langsung sunan Ampel.
Asal usul Mbah KH Imam Ahmad masyhur berasal dari Mbah Nur Dzalifah yang merupakan Ki Ageng Pakuncen, yang mendampingi Tumenggung Kopek. Di Pakuncen Patianrowo. Atau Sayid Zakaria Lestari Kertosono Nganjuk, yang terkenal dengan beberapa karomah nya yang diantara Masjid Tiban Lestari Kertosono.
Dari KH Ali Maklum Banjar Melati Kota Kediri (Bani Ali Maklum) lahir banyak kyai di sepanjang bantaran sungai Brantas mulai dari Tulungagung sampai Jombang. Mulai dari kyai musholla kecil sampai pondok pesantren besar. Demikian juga dari Sayid Zakaria Lestari Kertosono. Juga banyak yang menjadi tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di Nganjuk dan Jombang dan sekitarnya.
Mencermati dua jalur nasab Mbah buyut saya, putra dan putri. Saya menemukan kesimpulan bahwa Nasab dzurriyah Walisongo, khususnya yang dari jalur Husain bin Ali bin Abi Tholib adalah bersambung dengan nasab ba'alawi, yaitu sama-sama dari *Ahmad Al Muhajir* . Beliau mempunyai anak yang bernama Abdullah, alias Ubaidillah, dan cucunya bernama Aluwi. 
Ada tiga pakar nasab yang menyusun silsilah Mbah buyut saya: KH. Mundzir Nadzir, Jamsaren kota Kediri, Mbah KH. Damiri Manukan, Mrican Kediri dan KH. Mughni Shodiq Juwet Ngronggot Nganjuk. 
Nasab Mbah KH. Imam Ahmad (jalur lestari) dengan Mbah Nyai Martijah (jalur Banjar Melati), sejak dari atas (Sayidah Fathimah sampai dengan Maulana Jamaluddin, no 19/no 21), adalah sama persis, dengan beberapa catatan:
*A. Jalur KH Imam Ahmad* (lestari atau Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullah): 
- Tidak menyebutkan nama Zainal Alim, di bawah Ali Zainal Abidin (no 3). 
- Setelah nama Ahmad Al Muhajir, adalah nama Abdullah. Bukan Ubaidillah. 
- Diantara nama Muhammad (no 11) dan Muhammad (no 14), ada dua nama : Aluwi dan Ali. Sedangkan setelah Muhammad no 14, adalah Aluwi, no 15.
 - untuk jalur kepada nasab sunan gunung jati dari Maulana Jamaluddin, kepada putranya: Ali Nuruddin, terus keputranya Amatuddin Abdullah, ke Maulana Syarif Hidayatullah, ke Sultan Hasanuddin, ke Maulana Yusuf, ke Muhammad Abdul Malik, ke Abdul Qadir, ke Nur Dzalifah, Ke Sayid Zakaria, ke Tafsirudin dan ke KH. Imam Ahmad.
*B. Jalur Mbah Nyai Martijah*, (KH. Ali Maklum Banjar Melati atau jalur Sunan Ampel dan sunan giri). 
- Ada nama Zainal Alim, di bawah nama Zainal Abidin, di atas nama Muhammad Al Baqir. 
- Setelah nama Ahmad Al Muhajir namanya 'Ubaidillah, bukan Abdullah. 
- Nama di antara dua nama Muhammad (no. 13 dan no.15), hanya satu nama Ali Aluwi. No. 14. 
- Sedangkan nama setelah nama Muhammad no 15. Ada dua nama. Ali no. 16, dan Aluwi no. 17.
 - Untuk jalur nasab Sunan Ampel dan Sunan Giri, mulai dari Maulana Jamaluddin adalah: Maulana Ishaq => Sunan Giri, dan Maulana Ibrahim As Samarqandi => Sunan Ampel. Dari Sunan Giri => R. Kawis Guwo, ke Abdulloh, ke Ali Layyin, ke Abdulloh Mursyad, ke Basyarudin, ke Abdurrahman, ke nyai Anbiya' , ke Ali Maklum, ke Zainal Abidin, ke Nyai Thowilah , ke Sayid Yusuf, ke Martijah. Atau dari sunan Ampel ke Sayid Abdul Alim, ke Sayid Qabul, ke Sayid Muslim, ke Sayid Sarkum, ke Sayid Abror, ke Martijah.
Saya menyimpulkan, bahwa *Abdullah bin Ahmad Al Muhajir adalah Ubaidillah itu sendiri.* Karena ternyata anak Abdullah dan Ubaidillah adalah nama yang sama. Yaitu Aluwi, cucunya juga sama, yaitu Muhammad, juga semua nama di bawah silsilahnya juga sama.
Oleh karena itu penjelasan dari KH Miftahul Akhyar dalam sebuah video beliau in syaa Allah benar adanya, bahwa karena tawadlu'nya Ibnu Ahmad Al Muhajir (Abdullah), tidak berkenan menyandang nama Abdullah tetapi lebih suka men-Tashghir-kan (mengecilkan namanya sendiri, yaitu Abdullah menjadi 'Ubaidillah).
Semoga dari penelitian dua jalur silsilah nasab keluarga: KH. Imam Ahmad lewat Sunan Gunung Jati, dengan jalur silsilah Nyai Martijah lewat Sunan Giri dan Sunan Ampel ke tiganya melalui jalur Abdullah bin Ahmad Al Muhajir atau 'Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir.
Dapat menjadi sebab terjadinya ishlah (rekonsiliasi), antara Keluarga besar Habib Ba'alawi dengan Keluarga besar Dzurriyah Walisongo. Karena ternyata keduanya sama-sama Dzurriyah 'Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin Isa Al Basri keturunan Rasulullah Saw.
Dengan adanya pengetahuan silsilah nasab mulia tersebut diharapkan menjadikan semakin tawadlu' dan selalu muhasabah diri, bukan sebaliknya untuk kesombongan dan melecehkan orang lain, karena sesungguhnya yang paling mulia diantara kita adalah yang paling bertaqwa kepada Allah SWT. Yang amalnya paling baik serta yang akhlaknya paling baik juga paling banyak memberikan manfaat untuk umat manusia. 
Nasab mulia harus menjadi cambuk agar juga berakhlak mulia sebagai mana nenek moyang kita yang mulia.