Kamis, 03 Juli 2025

Sejarah, Asal-Usul, Budidaya, Manfaat, dan Segala Hal tentang Pohon Kluwih

Pohon kluwih (Artocarpus camansi), yang dikenal dengan berbagai nama lokal seperti kulur, timbul, kulu, atau kolor di berbagai daerah di Indonesia, adalah tanaman tropis dari keluarga Moraceae yang memiliki nilai budaya, ekonomi, dan kesehatan yang luar biasa. Buahnya yang berduri dan berbiji, daunnya yang serbaguna, serta kayunya yang bermanfaat menjadikan kluwih sebagai tanaman multifungsi yang telah dikenal sejak lama di berbagai wilayah tropis, terutama Asia Tenggara. Artikel ini akan mengupas tuntas sejarah, asal-usul, budidaya, manfaat nutrisi, resep masakan tradisional, hingga pemanfaatan industri kayu kluwih, serta mengajak Anda untuk menjelajahi produk olahan kluwih di berbagai platform belanja daring.

 Sejarah dan Asal-Usul Pohon Kluwih
Kluwih, atau dikenal sebagai breadnut dalam bahasa Inggris, memiliki nama ilmiah Artocarpus camansi, yang berasal dari nama lokalnya dalam bahasa Tagalog, kamansi, di Filipina. Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh ahli botani Spanyol, Francisco Manuel Blanco, dalam bukunya Flora de Filipinas: Según el sistema sexual de Linneo (1837), berdasarkan spesimen dari Filipina. Kluwih dianggap sebagai leluhur liar dari sukun (Artocarpus altilis), yang merupakan varietas tanpa biji yang telah didomestikasi oleh pelaut Austronesia saat mereka bermigrasi melintasi kepulauan Pasifik.[](https://id.wikipedia.org/wiki/Kluwih)[](https://en.wikipedia.org/wiki/Artocarpus_camansi)

Kluwih berasal dari wilayah Papua Nugini, Kepulauan Maluku, dan Filipina, tetapi telah menyebar luas ke berbagai wilayah tropis, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Sri Lanka. Di Indonesia, kluwih dikenal dengan berbagai nama lokal, seperti kulur atau timbul (Sunda), kulu (Aceh), kulor atau kuror (Jawa), dan kluwih dalam dialek Banyumasan. Penyebaran tanaman ini tidak lepas dari peran pelaut Austronesia, yang membawa kluwih bersama tanaman lain seperti sukun dan keladi dalam ekspedisi mereka. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa kluwih telah dibudidayakan sejak ribuan tahun lalu di wilayah Pasifik dan Asia Tenggara, menjadikannya salah satu tanaman pangan penting dalam sejarah peradaban tropis.[](https://en.wikipedia.org/wiki/Artocarpus_camansi)

Pohon kluwih sering tumbuh liar di tepi sungai, rawa, atau hutan tropis dataran rendah, tetapi juga banyak dibudidayakan di pekarangan rumah atau ladang karena kemampuan adaptasinya yang tinggi terhadap lingkungan yang kurang kondusif. Di Indonesia, kluwih menjadi bagian dari tradisi kuliner dan pengobatan tradisional, terutama di Jawa, Sunda, dan Madura, di mana buah dan daunnya dimanfaatkan dalam berbagai resep dan ramuan herbal.[](https://jateng.tribunnews.com/2023/02/02/tak-banyak-diketahui-ini-manfaat-konsumsi-kluwih)[](https://www.kaskus.co.id/thread/5fefd115337f9319fb116ec4/jarang-dibudidayakan-ternyata-tanaman-kluwih-memiliki-ragam-manfaat-untuk-kesehatan)

 Budidaya Pohon Kluwih
Pohon kluwih adalah tanaman keras yang dapat tumbuh hingga ketinggian 10-35 meter dengan daun besar berukuran 40-60 cm yang berlobus seperti jari. Pohon ini bersifat monoecious, artinya memiliki bunga jantan dan betina pada pohon yang sama, yang memungkinkan pembuahan sendiri. Buah kluwih berbentuk bulat dengan berat sekitar 800 gram, berduri lunak, dan mengandung biji yang dapat dimakan setelah dimasak.[](https://en.wikipedia.org/wiki/Artocarpus_camansi)

 Cara Budidaya
1. Perbanyakan Tanaman:
   - Biji: Secara tradisional, kluwih diperbanyak melalui biji. Biji ditanam di media tanah yang subur dan lembap, tetapi pohon dari biji membutuhkan waktu 3-4 tahun untuk berbuah.[](https://www.kaskus.co.id/thread/5fefd115337f9319fb116ec4/jarang-dibudidayakan-ternyata-tanaman-kluwih-memiliki-ragam-manfaat-untuk-kesehatan)
   - Cangkok: Dengan perkembangan teknologi pertanian, kluwih kini dapat dicangkok untuk mempercepat pertumbuhan dan produksi buah. Pohon hasil cangkok bisa berbuah dalam waktu satu tahun dan menghasilkan buah yang lebih besar.[](https://www.kaskus.co.id/thread/5fefd115337f9319fb116ec4/jarang-dibudidayakan-ternyata-tanaman-kluwih-memiliki-ragam-manfaat-untuk-kesehatan)
   - Stek: Meskipun lebih jarang, stek batang juga bisa digunakan untuk memperbanyak pohon kluwih.

2. Persyaratan Tumbuh:
   - Iklim: Kluwih tumbuh optimal di iklim tropis dengan curah hujan sedang hingga tinggi, terutama pada musim hujan, yang memicu produksi buah lebat.[](https://www.kaskus.co.id/thread/5fefd115337f9319fb116ec4/jarang-dibudidayakan-ternyata-tanaman-kluwih-memiliki-ragam-manfaat-untuk-kesehatan)
   - Tanah: Tanaman ini toleran terhadap berbagai jenis tanah, termasuk tanah liat, berpasir, atau tanah dengan drainase buruk, tetapi lebih suka tanah yang subur dan kaya bahan organik.
   - Penyiraman dan Pemeliharaan: Kluwih membutuhkan penyiraman rutin pada tahap awal pertumbuhan, tetapi setelah dewasa, pohon ini cukup tahan kekeringan. Pemangkasan cabang diperlukan untuk mencegah pohon tumbuh terlalu tinggi dan rawan tumbang.[](https://www.tokopedia.com/tanamanbuahtin/tanaman-buah-kluwih)

3. Produksi Buah:
   - Pohon kluwih mulai berbuah setelah 8-10 tahun jika ditanam dari biji, dengan hasil panen 600-800 buah per musim per pohon.[](https://id.wikipedia.org/wiki/Kluwih)
   - Buah kluwih tersedia sepanjang tahun, tetapi produksi puncak terjadi selama musim hujan.

4. Tantangan:
   - Pohon kluwih dianggap rapuh dan kayunya kurang kuat untuk bahan bangunan, sehingga jarang dipelihara dalam skala besar.[](https://www.rri.co.id/kuliner/411653/biji-kluwih-makanan-tradisional-yang-mulai-sulit-didapat)
   - Hama seperti ulat atau penyakit jamur dapat menyerang daun atau buah, tetapi dapat diatasi dengan pestisida alami atau pemangkasan rutin.

 Manfaat Pohon Kluwih
Kluwih memiliki manfaat yang sangat beragam, mulai dari nutrisi buah dan biji, khasiat daun untuk kesehatan, hingga pemanfaatan kayu untuk industri.

 Manfaat Nutrisi Buah dan Biji Kluwih
Dalam 100 gram buah kluwih, terkandung nutrisi sebagai berikut: 
- Kalori: 111 Kcal
- Protein: 1,5 gram
- Lemak: 0,3 gram
- Karbohidrat: 27,2 gram
- Kalsium: 28 mg
- Fosfor: 0,9 mg
- Zat besi: 32 mg
- Vitamin A: 20 IU
- Vitamin B: 10 mg
- Vitamin C: 19 mg[](https://kecipir.com/blog/tips-dan-trik/10-manfaat-kluwih-untuk-kesehatan/)

Manfaat kesehatan dari buah dan biji kluwih meliputi:
1. Meningkatkan Stamina dan Kesehatan Otot: Kandungan protein yang tinggi mendukung regenerasi sel dan menjaga kesehatan otot.[](https://rri.co.id/lain-lain/959562/kluwih-sayuran-buah-yang-kaya-nutrisi-untuk-kesehtan)
2. Menjaga Kesehatan Jantung: Lemak tak jenuh dan kalium dalam kluwih membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol baik (HDL), dan mengatur tekanan darah, sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.[](https://rri.co.id/lain-lain/959562/kluwih-sayuran-buah-yang-kaya-nutrisi-untuk-kesehtan)[](https://iainbukittinggi.ac.id/manfaat-buah-kluwih-discover/)
3. Mencegah Anemia: Zat besi dalam kluwih meningkatkan kadar hemoglobin, membantu mencegah anemia.[](https://rri.co.id/lain-lain/959562/kluwih-sayuran-buah-yang-kaya-nutrisi-untuk-kesehtan)
4. Mendukung Pencernaan: Serat yang tinggi membantu mencegah sembelit dan gangguan pencernaan lainnya.[](https://kecipir.com/blog/tips-dan-trik/10-manfaat-kluwih-untuk-kesehatan/)
5. Meningkatkan Kekebalan Tubuh: Vitamin C dan antioksidan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, memperkuat sistem imun, dan berpotensi mencegah kanker.[](https://iainbukittinggi.ac.id/manfaat-buah-kluwih-discover/)
6. Mendukung Program Diet: Rendah kalori dan kaya serat, kluwih cocok untuk menurunkan berat badan dan menjaga bentuk tubuh ideal.[](https://rri.co.id/lain-lain/959562/kluwih-sayuran-buah-yang-kaya-nutrisi-untuk-kesehtan)
7. Menjaga Fungsi Kelenjar Limfa: Konsumsi rutin kluwih dapat mengurangi gangguan pada kelenjar limfa, seperti demam.[](https://rri.co.id/lain-lain/959562/kluwih-sayuran-buah-yang-kaya-nutrisi-untuk-kesehtan)

Biji kluwih, yang memiliki tekstur seperti kacang dengan rasa mirip kentang, juga kaya nutrisi. Di Madura, biji kluwih tua yang direbus dianggap sebagai pengganti gandum dan membantu memperlancar pencernaan.[](https://www.rri.co.id/kuliner/411653/biji-kluwih-makanan-tradisional-yang-mulai-sulit-didapat)

 Manfaat Daun Kluwih
Daun kluwih memiliki senyawa fitokimia seperti flavonoid, terpenoid, friedelinol, squalen, β-sitosterol, dan stigmasterol, yang memberikan manfaat kesehatan berikut:
1. Mengatasi Gangguan Pencernaan: Rebusan daun kluwih tua dapat meredakan asam lambung, sembelit, dan diare.[](https://www.kaskus.co.id/thread/5fefd115337f9319fb116ec4/jarang-dibudidayakan-ternyata-tanaman-kluwih-memiliki-ragam-manfaat-untuk-kesehatan)
2. Meredakan Nyeri Otot dan Sendi: Cocok untuk pekerja berat, rebusan daun kluwih membantu mengurangi nyeri otot, sendi, dan tulang.[](https://www.kaskus.co.id/thread/5fefd115337f9319fb116ec4/jarang-dibudidayakan-ternyata-tanaman-kluwih-memiliki-ragam-manfaat-untuk-kesehatan)
3. Menurunkan Tekanan Darah dan Kolesterol: Daun kluwih dapat membantu penderita hipertensi dan kolesterol tinggi.[](https://www.kaskus.co.id/thread/5fefd115337f9319fb116ec4/jarang-dibudidayakan-ternyata-tanaman-kluwih-memiliki-ragam-manfaat-untuk-kesehatan)
4. Mencegah Stroke dan Radang Tenggorokan: Senyawa antioksidan dan antiinflamasi dalam daun kluwih mendukung kesehatan pembuluh darah dan tenggorokan.[](https://www.kaskus.co.id/thread/5fefd115337f9319fb116ec4/jarang-dibudidayakan-ternyata-tanaman-kluwih-memiliki-ragam-manfaat-untuk-kesehatan)
5. Penggunaan Kuliner: Daun kluwih sering digunakan sebagai pembungkus makanan tradisional seperti pepes atau sebagai bumbu dalam sambal kluwih dan pecel kluwih, memberikan aroma dan rasa unik yang mirip pete namun lebih ringan.[](https://www.perbedaan.co.id/perbedaan-daun-sukun-dan-kluwih/)

 Manfaat Industri Kayu Kluwih
Kayu kluwih, meskipun dianggap rapuh untuk konstruksi bangunan, memiliki nilai dalam industri ringan, seperti:
- Pembuatan perabotan sederhana, peti, atau palet.
- Kerajinan tangan, seperti ukiran atau hiasan.
- Bahan bakar kayu, meskipun kurang umum karena rendahnya kepadatan kayu.[](https://id.wikipedia.org/wiki/Kluwih)[](https://iainbukittinggi.ac.id/manfaat-buah-kluwih-discover/)

 Resep Masakan Tradisional Berbahan Kluwih
Kluwih adalah bahan makanan serbaguna yang sering digunakan dalam masakan tradisional Indonesia, terutama sayur lodeh, yang dikenal sebagai hidangan nostalgik khas pedesaan Jawa. Berikut beberapa resep populer:

 1. Sayur Lodeh Kluwih
Bahan:
- 250 gram kluwih muda, potong kecil
- 200 ml santan kental
- 500 ml air
- 100 gram kacang panjang (opsional)
- 2 lembar daun salam
- 1 batang serai, memarkan
- 1 ruas lengkuas, memarkan
- Bumbu halus: 3 bawang merah, 2 bawang putih, 2 kemiri, 1 sdt kunyit, 3 cabai merah
- Garam, gula, dan kaldu bubuk secukupnya

Cara Membuat:
1. Rebus kluwih hingga empuk, tiriskan.
2. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan daun salam, serai, dan lengkuas.
3. Tambahkan air, masukkan kluwih dan kacang panjang, masak hingga mendidih.
4. Tuang santan, aduk perlahan agar tidak pecah, tambahkan garam, gula, dan kaldu.
5. Koreksi rasa, sajikan hangat dengan nasi dan lauk seperti tempe goreng atau ikan asin.[](https://www.fimela.com/food/read/5359083/5-resep-sayur-lodeh-kluwih-khas-jawa-yang-empuk-dan-gurih)[](https://www.kompas.com/food/read/2024/09/27/110300675/resep-sayur-lodeh-kluwih-nostalgia-rasa-rumahan-yang-mulai-langka)

 2. Emping Kluwih
Bahan:
- Biji kluwih tua
- Minyak untuk menggoreng
- Garam secukupnya

Cara Membuat:
1. Kupas biji kluwih, tumbuk hingga pipih.
2. Jemur biji hingga kering (1-2 hari).
3. Goreng dalam minyak panas hingga renyah, taburi garam.
4. Sajikan sebagai camilan atau pelengkap makanan.[](https://id.wikipedia.org/wiki/Kluwih)

 3. Jenang Kluwih
Bahan:
- Biji kluwih matang
- 200 gram gula aren
- 200 ml santan
- 100 gram tepung ketan
- Garam secukupnya

Cara Membuat:
1. Rebus biji kluwih hingga empuk, blender dengan sedikit air hingga halus.
2. Campur adonan biji dengan gula aren, santan, garam, dan tepung ketan.
3. Masak adonan dengan api kecil selama 2-4 jam hingga mengental.
4. Cetak atau sajikan jenang dalam mangkuk sebagai hidangan penutup.[](https://id.wikipedia.org/wiki/Kluwih)

 4. Abon Kluwih
Bahan:
- 500 gram daging buah kluwih muda
- Bumbu halus: 5 bawang merah, 3 bawang putih, 2 sdm ketumbar, 1 sdt merica
- Gula, garam, dan minyak secukupnya

Cara Membuat:
1. Rebus kluwih hingga empuk, suwir-suwir kecil.
2. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan kluwih suwir.
3. Tambahkan gula dan garam, sangrai hingga kering dan berwarna kecokelatan.
4. Simpan dalam wadah kedap udara, sajikan sebagai lauk nasi.[](https://id.wikipedia.org/wiki/Kluwih)

 Pemanfaatan Kluwih dalam Kehidupan Sehari-Hari
Selain untuk konsumsi, kluwih memiliki nilai estetika dan ekonomi. Pohon kluwih yang besar dan rindang sering ditanam di halaman rumah sebagai peneduh alami. Buahnya yang melimpah memberikan peluang usaha, seperti penjualan buah segar, biji rebus, atau olahan seperti emping dan jenang. Di pasar tradisional, seperti di Sumenep, Madura, biji kluwih rebus dijual sebagai makanan ringan dengan harga terjangkau (Rp1.000 per tusuk isi 5 biji).[](https://www.rri.co.id/kuliner/411653/biji-kluwih-makanan-tradisional-yang-mulai-sulit-didapat)

Daun kluwih juga sering digunakan dalam tradisi kuliner, seperti pembungkus pepes ikan atau botok, karena aroma dan teksturnya yang khas. Di beberapa daerah, kluwih menjadi simbol budaya pedesaan yang sederhana namun kaya manfaat, sering disajikan dalam acara keluarga atau kenduri.[](https://www.perbedaan.co.id/perbedaan-daun-sukun-dan-kluwih/)

 Tantangan dan Prospek Masa Depan
Meskipun kluwih memiliki banyak manfaat, tanaman ini jarang dibudidayakan secara intensif karena dianggap kurang ekonomis dibandingkan tanaman komersial seperti kelapa sawit atau karet. Kayunya yang rapuh dan waktu berbuah yang relatif lama (jika dari biji) juga menjadi kendala. Namun, dengan teknik cangkok dan kesadaran akan manfaat nutrisinya, kluwih berpotensi menjadi tanaman pangan alternatif yang mendukung ketahanan pangan lokal, terutama di daerah tropis.[](https://www.rri.co.id/kuliner/411653/biji-kluwih-makanan-tradisional-yang-mulai-sulit-didapat)[](https://www.kaskus.co.id/thread/5fefd115337f9319fb116ec4/jarang-dibudidayakan-ternyata-tanaman-kluwih-memiliki-ragam-manfaat-untuk-kesehatan)

Penelitian modern juga mulai menyoroti potensi kluwih sebagai sumber antioksidan dan senyawa bioaktif untuk pengobatan alami, seperti pencegahan kanker dan penyakit jantung. Dengan pengembangan produk olahan seperti selai, sirup, atau suplemen berbasis kluwih, tanaman ini bisa menjadi komoditas bernilai tinggi di masa depan.[](https://iainbukittinggi.ac.id/manfaat-buah-kluwih-discover/)
 
Jika Anda tertarik untuk menikmati kelezatan dan manfaat kluwih, baik dalam bentuk buah segar, biji rebus, emping, jenang, atau abon, kunjungi Toko Emperan Omah! Toko ini menyediakan bibit pohon kluwih berkualitas. Belanja sekarang di platform favorit Anda:  
- Shopee: Temukan bibit kluwih dengan promo menarik.  
- Lazada: Nikmati kemudahan belanja dengan pengiriman cepat.  
- Tokopedia: Dapatkan bibit kluwih berkualitas dengan harga terjangkau.  
- Blibli: Pilih bibit kluwih untuk menanam sendiri di rumah.  
- TikTok Shop: Saksikan ulasan bibit kluwih dan beli langsung dengan mudah.  

Jangan lewatkan kesempatan untuk menanam kluwih sendiri dan merasakan manfaatnya. Dukung produk lokal dan jadilah bagian dari pelestarian warisan kuliner Indonesia bersama Toko Emperan Omah!
---

Dengan kekayaan sejarah, manfaat, dan potensi kluwih, tanaman ini bukan hanya bagian dari tradisi kuliner Indonesia, tetapi juga simbol ketahanan dan keberlanjutan. Mari lestarikan dan manfaatkan kluwih untuk kesehatan, ekonomi, dan budaya kita!

Cara Budidaya Melinjo Dan Sejarahnya

Berapa Lama Menyemai Buah Melinjo dari Biji?

Proses menyemai melinjo (Gnetum gnemon) dari biji hingga menghasilkan buah memerlukan waktu beberapa tahun dengan tahapan sebagai berikut:

1. Perkecambahan Biji:  
   - Biji melinjo segar membutuhkan waktu 2-4 minggu untuk berkecambah. Faktor seperti suhu (ideal 25-30°C), kelembapan, dan perawatan awal memengaruhi kecepatan perkecambahan.  
   - Tips: Rendam biji dalam air hangat (sekitar 40-50°C) selama 24 jam, lalu ganti air setiap 12 jam untuk menghilangkan zat penghambat perkecambahan. Gunakan media semai berupa campuran tanah, pasir, dan kompos (rasio 1:1:1) dengan drainase baik.

2. Pertumbuhan Bibit:  
   - Setelah berkecambah, bibit memerlukan 3-6 bulan untuk tumbuh setinggi 30-50 cm dan cukup kuat untuk dipindahkan ke lahan permanen. Pada tahap ini, bibit harus disiram 1-2 kali sehari (jaga kelembapan, hindari genangan) dan diberi naungan 50% untuk melindungi dari sinar matahari langsung.  
   - Pemupukan ringan dengan pupuk organik cair setiap 2 minggu dapat mempercepat pertumbuhan.

3. Pemindahan ke Lahan:  
   - Bibit yang berumur 6 bulan dapat dipindahkan ke lahan dengan jarak tanam 4-6 meter antar tanaman untuk memberikan ruang tumbuh optimal. Proses ini biasanya dilakukan di awal musim hujan untuk mendukung adaptasi tanaman.  
   - Tanaman melinjo mulai berbunga setelah 3-5 tahun, tergantung pada jenis kelamin tanaman (melinjo berumah dua: pohon jantan untuk penyerbukan, pohon betina untuk buah). Produksi buah optimal biasanya terjadi setelah 5-7 tahun.

4. Faktor yang Mempengaruhi:  
   - Kualitas Biji: Biji dari buah matang (berwarna merah/oranye) memiliki tingkat perkecambahan lebih tinggi. Biji yang disimpan terlalu lama (lebih dari 2 bulan) sering kali sulit berkecambah.  
   - Iklim: Melinjo tumbuh baik di daerah tropis (ketinggian 0-1.200 mdpl) dengan curah hujan 1.000-2.500 mm/tahun.  
   - Perawatan: Penyiraman rutin, pemupukan, dan pengendalian hama (seperti ulat daun) mempercepat pertumbuhan.

Ringkasan Waktu: Dari penyemaian hingga panen pertama, prosesnya memakan waktu 3-7 tahun, dengan perkecambahan 2-4 minggu dan bibit siap tanam dalam 3-6 bulan.

---

 Sejarah Singkat Melinjo

Melinjo (Gnetum gnemon) adalah tanaman asli Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Papua Nugini. Tanaman ini telah dibudidayakan selama berabad-abad, terutama oleh masyarakat adat untuk dimanfaatkan sebagai sumber pangan, obat tradisional, dan bahan kerajinan. Dalam budaya Jawa dan Sunda, melinjo dikenal sebagai bahan utama emping, camilan tradisional yang dibuat dari biji matang. Nama "melinjo" berasal dari bahasa lokal, dan tanaman ini juga disebut "belinjo" atau "bago" di beberapa daerah.

Secara botanis, melinjo termasuk dalam keluarga Gnetaceae, yang unik karena memiliki karakteristik antara tumbuhan berbiji terbuka (Gymnosperm) dan berbunga. Dalam sejarah kuliner Indonesia, melinjo telah menjadi bagian dari masakan tradisional seperti sayur asem, lodeh, dan sambal goreng, mencerminkan peran pentingnya dalam kehidupan masyarakat agraris.

---

 Manfaat Melinjo

Melinjo memiliki berbagai manfaat, baik dari biji, daun, kulit kayu, hingga akarnya:

1. Manfaat Biji:  
   - Pangan: Biji melinjo diolah menjadi emping, camilan kaya protein (7-10%) dan serat. Biji muda juga digunakan dalam masakan seperti sayur asem atau lodeh.  
   - Nutrisi: Mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta anti-ksidan seperti flavonoid dan resveratrol yang membantu melawan radikal bebas.

2. Manfaat Daun:  
   - Daun muda melinjo sering dikonsumsi sebagai lalapan atau sayuran dalam masakan tradisional. Daun mengandung vitamin A, vitamin E, dan anti-ksidan yang mendukung kesehatan mata.
   - Dalam pengobatan tradisional, daun melinjo digunakan untuk mengatasi anemia, meningkatkan produksi ASI, dan mengurangi nyeri sendi.

3. Manfaat Lain:  
   - Obat Tradisional: Kulit kayu dan akar melinjo digunakan dalam jamu untuk mengobati demam, diabetes, dan pencernaan.  
   - Ekologi: Pohon melinjo membantu mencegah erosi tanah karena akarnya yang kuat dan dapat digunakan sebagai peneduh di perkebunan.
   - Industri: Kayu melinjo dimanfaatkan untuk bahan kerajinan dan konstruksi ringan, sementara serat kulitnya dapat diolah menjadi tali atau kain tradisional.

Peringatan: Konsumsi biji melinjo secara berlebihan (terutama emping mentah) dapat meningkatkan kadar uric acid, sehingga penderita asam urat disarankan untuk membatasi konsumsi.

---

 Cara Penanaman Melinjo Secara Detail

Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk menanam melinjo dari biji:

 1. Persiapan Biji
- Pilih biji dari buah matang (berwarna merah atau oranye) yang jatuh dari pohon. Buah yang terlalu muda atau busuk menghasilkan biji berkualitas rendah.
- Kupas kulit luar buah hingga tersisa biji keras. Cuci bersih biji untuk menghilangkan sisa daging buah yang dapat menyebabkan jamur.
- Rendam biji dalam air hangat (40-50°C) selama 24-48 jam, ganti air setiap 12 jam. Buang biji yang mengapung karena biasanya tidak viable.
- Opsional: Gunakan larutan fungisida alami (misalnya, ekstrak bawang putih) untuk mencegah jamur selama perendaman.

 2. Penyemaian
- Media semai: Siapkan campuran tanah, pasir, dan kompos (1:1:1) dalam polybag berukuran 15x20 cm. Pastikan media gembur dan memiliki drainase baik.
- Tanam biji dengan posisi horizontal, tutup dengan media setebal 2-5 cm. Jangan menanam terlalu dalam karena dapat menghambat perkecambahan.
- Siram media hingga lembap, lalu letakkan polybag di tempat teduh dengan sinar matahari tidak langsung (naungan 50-70%).
- Jaga kelembapan dengan menyiram 1-2 kali sehari. Perkecambahan biasanya terjadi dalam 2-4 minggu.

 3. Perawatan Bibit
- Setelah berkecambah, pindahkan bibit ke area dengan sinar matahari lebih banyak secara bertahap (naungan 30-50%).
- Siram bibit setiap pagi, hindari genangan air. Jika cuaca sangat kering, tambahkan penyiraman sore hari.
- Berikan pupuk organik cair (misalnya, air rendaman kompos) setiap 2 minggu untuk mendukung pertumbuhan.
- Lindungi bibit dari hama seperti ulat atau semute dengan menaburkan abu kayu di sekitar media atau menggunakan insektisida alami.
- Setelah 3-6 bulan (tinggi 30-50 cm, daun 6-12 helai), bibit siap dipindahkan ke lahan.

 4. Penanaman di Lahan
- Pilih Lokasi: Pilih tanah yang subur, gembur, dan memiliki pH 5.5-6.5. Melinjo tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 1.200 mdpl. Pastikan lokasi mendapat sinar matahari penuh atau setengah teduh.
- Persiapan Lahan:  
  - Bersihkan lahan dari gulma dan bebatuan.  
  - Gali lubang tanam berukuran 50x50x50 cm dengan jarak 4-6 m antar lubang.
  - Isi lubang dengan campuran tanah, kompos, dan pupuk kandang yang sudah matang (rasio 2:1:1). Diamkan lubang selama 1-4 minggu sebelum tanam.
- Penanaman:  
  - Pindahkan bibit ke lubang tanam, pastikan akar tidak terlipat. Tutup dengan tanah dan padatkan perlahan.  
  - Siram bibit segera setelah tanam dan buat sisis di sekitar untuk menahan air.
- Catatan: Tanam beberapa pohon (jantan dan betina) dalam satu area untuk memastikan penyerbukan. Rasio ideal adalah 1 pohon jantan untuk 5-10 pohon betina.

 5. Perawatan Tanaman
- Penyiraman: Siram setiap hari selama 3-6 bulan pertama, lalu kurangi menjadi 2-3 kali seminggu setelah tanaman beradaptasi. Pada musim hujan, pastikan tidak ada genangan di akar.
- Pemupukan:  
  - Berikan pupuk kandang (10-15 kg/pohon) setiap 6 bulan.  
  - Tambahkan pupuk NPK (15:15:15) dengan dosis 100-200 g/pohon setiap 3-4 bulan, tingkatkan dosis seiring pertumbuhan tanaman.  
- Pemangkasan: Pangkas ranting yang kering atau rusak setiap 6-12 bulan untuk menjaga sirkulasi udara dan bentuk pohon.  
- Pengendalian Hama dan Penyakit:  
  - Hama umum: Ulat penggerek daun, semute, dan kutu daun. Gunakan insektisida alami (misalnya, larutan sabun) atau pestisida jika infestasi parah.  
  - Penyakit: Busuk akar akibat drainase buruk. Pastikan lahan tidak tergenang dan gunakan fungisida jika diperlukan.  
- Penyerbukan: Jika penyerbukan alami kurang efektif (misalnya, kurangnya lebah), lakukan penyerbukan manual dengan menggosok bunga jantan ke bunga betina.

 6. Panen
- Waktu Panen: Pohon melinjo mulai berbuah setelah 3-5 tahun, dengan produksi optimal pada 5-7 tahun. Buah muda (hijau) dipanen untuk sayuran, sedangkan buah matang (merah/oranye) untuk biji atau emping.  
- Cara Panen: Petik buah secara manual atau gunakan galah untuk buah yang tinggi. Panen sebaiknya dilakukan pagi hari untuk menjaga kesegaran.  
- Hasil: Satu pohon dewasa dapat menghasilkan 10-50 kg buah/tahun, tergantung pada perawatan dan kondisi lingkungan.

---

 Tips Tambahan
- Pilih Varietas Lokal: Beberapa varietas melinjo, seperti melinjo daun kecil atau daun besar, memiliki karakteristik berbeda. Konsultasi dengan petani lokal untuk memilih varietas yang cocok dengan iklim daerah Anda.  
- Rotasi Tanaman: Jika menanam melinjo dalam skala besar, hindari menanam di lahan bekas tanaman sekerabat untuk mencegah penyakit.  
- Pengolahan Pasca-Panen: Untuk membuat emping, biji direbus, dikupas, dijemur, lalu ditumbuk tipis. Pastikan biji dikeringkan dengan baik untuk mencegah jamur selama penyimpanan.  
- Ekonomi: Melinjo memiliki nilai jual tinggi, terutama emping dan biji kering. Pertimbangkan pasar lokal atau ekspor untuk meningkatkan keuntungan.

---

 Kesimpulan
Proses penyemaian melinjo dari biji hingga panen membutuhkan waktu 3-7 tahun, dengan perkecambahan 2-4 minggu dan bibit siap tanam dalam 3-6 bulan. Melinjo memiliki sejarah panjang sebagai tanaman pangan dan obat tradisional di Asia Tenggara, dengan manfaat nutrisi, kesehatan, dan ekologi yang signifikan. Penanaman melinjo memerlukan perhatian terhadap kualitas biji, media tanam, perawatan bibit, dan pengelolaan lahan untuk hasil optimal. Dengan perawatan yang baik, melinjo dapat menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan baik secara ekonomi maupun lingkungan.

Jumat, 20 Juni 2025

Tanaman Keji Beling: Sejarah, Manfaat, dan Panduan Budidaya

Tanaman keji beling (Strobilanthes crispus), yang dikenal juga sebagai pecah beling atau enyoh kelo, adalah tanaman herbal yang populer dalam pengobatan tradisional. Dengan daun bergerigi dan bunga ungu yang khas, tanaman ini tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga kaya manfaat kesehatan. Artikel ini akan mengulas sejarah, manfaat, serta cara budidaya keji beling secara lengkap untuk Anda yang ingin mengenal lebih dalam tanaman herbal ini. Yuk, simak informasinya dan temukan alasan mengapa keji beling wajib ada di pekarangan Anda!

Sejarah Tanaman Keji Beling

Keji beling berasal dari wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Madagaskar. Tanaman ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional oleh masyarakat lokal, khususnya untuk mengatasi masalah kesehatan seperti batu ginjal dan infeksi saluran kemih. Dalam budaya Jawa, keji beling sering disebut sebagai "pecah beling" karena khasiatnya yang dipercaya mampu "memecah" batu ginjal.
Menurut catatan sejarah, penggunaan keji beling sebagai obat herbal telah ada secara turun-temurun. Nenek moyang kita memanfaatkan daun dan batangnya untuk ramuan tradisional, seperti jamu atau rebusan, guna mengobati berbagai keluhan kesehatan. Dengan meningkatnya tren "back to nature" di era modern, keji beling kembali populer sebagai alternatif pengobatan alami yang minim efek samping jika digunakan dengan benar. Penelitian ilmiah modern juga mulai memvalidasi khasiatnya, menjadikan tanaman ini semakin dikenal di kalangan pecinta herbal.[sumber]

Manfaat Tanaman Keji Beling untuk Kesehatan

Keji beling kaya akan senyawa aktif seperti flavonoid, polifenol, alkaloid, dan sinensetin, yang memberikan berbagai manfaat kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama keji beling berdasarkan penggunaan tradisional dan penelitian awal:

1. Meluruhkan Batu Ginjal 
   Daun keji beling dikenal efektif meluruhkan kristal kalsium oksalat, penyebab utama batu ginjal. Sifat diuretiknya membantu meningkatkan produksi urin, sehingga membersihkan saluran kemih.[sumber]

2. Mengatasi Infeksi Saluran Kemih 
   Sifat antibakteri dalam keji beling membantu melawan infeksi pada saluran kemih, menjadikannya solusi alami untuk masalah ini.

3. Menangkal Radikal Bebas 
   Kandungan antioksidan seperti flavonoid membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat memicu penyakit kronis seperti kanker.[sumber]

4. Mengontrol Gula Darah
   Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak keji beling memiliki potensi antidiabetes, membantu mengatur kadar gula darah. Namun, penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan.[link]

5. Menurunkan Tekanan Darah  
   Efek antihipertensi keji beling dapat membantu menurunkan tekanan darah, mendukung kesehatan jantung.

6. Potensi Antikanker
   Beberapa studi awal menunjukkan bahwa keji beling memiliki sifat antikanker, meskipun masih memerlukan validasi lebih lanjut.[link]

Peringatan: Meskipun keji beling memiliki banyak manfaat, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping. Selalu konsultasikan dengan dokter atau herbalis sebelum menggunakannya, terutama jika Anda sedang mengonsumsi obat medis.[link]

 Cara Budidaya Tanaman Keji Beling

Budidaya keji beling relatif mudah dan cocok dilakukan di pekarangan rumah atau dalam pot. Berikut adalah panduan lengkap untuk membudidayakan tanaman ini:

1. Pemilihan Bibit
- Pilih bibit keji beling yang sehat dan bebas dari penyakit. Anda bisa menggunakan stek batang sepanjang 10-15 cm atau biji berkualitas.
- Pastikan bibit berasal dari tanaman induk yang kuat untuk hasil optimal. link (link)

2. Persiapan Media Tanam
- Gunakan tanah gembur yang kaya bahan organik dengan drainase baik. Campuran ideal adalah tanah kebun, kompos, dan pasir (perbandingan 2:1:1).
- Pastikan pH tanah netral hingga sedikit asam (pH 6-7).[link]

3. Penanaman
- Tanam stek atau biji di lokasi yang mendapat sinar matahari parsial (4-6 jam per hari).
- Untuk penanaman di tanah, buat jarak 30-40 cm antar tanaman agar tidak saling berebut nutrisi.[link]

4. Perawatan
- Penyiraman: Siram secara rutin untuk menjaga kelembapan, tetapi hindari genangan air yang dapat membusukkan akar.
- Pemupukan: Berikan pupuk kompos atau pupuk kandang setiap 1-2 bulan untuk mendukung pertumbuhan.
- Pengendalian Hama: Periksa secara berkala untuk mencegah hama seperti ulat atau kutu daun. Gunakan pestisida alami jika diperlukan.[link]

 5. Panen
- Daun keji beling dapat dipanen setelah tanaman berumur 2-3 bulan. Pilih daun yang sehat dan hijau untuk hasil terbaik.
- Panen dilakukan dengan memotong daun atau batang secara hati-hati agar tidak merusak tanaman.

Dengan perawatan yang tepat, keji beling dapat tumbuh subur dan menjadi sumber herbal segar di rumah Anda.

Tips Pengolahan Keji Beling
Untuk memanfaatkan keji beling, Anda bisa mengolahnya dengan beberapa cara:
- Rebusan Daun : Rebus 5-7 lembar daun keji beling dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas, lalu minum airnya setelah disaring.
- Teh Herbal: Keringkan daun di bawah sinar matahari, lalu seduh seperti teh.
- Ekstrak: Daun dan batang dapat diolah menjadi ekstrak untuk produk kesehatan.[link]

Mengapa Memilih Keji Beling?
Keji beling adalah tanaman serbaguna yang tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga mudah dibudidayakan dan ramah lingkungan. Menanam keji beling di rumah mendukung gaya hidup sehat, pelestarian budaya pengobatan tradisional, dan penghijauan lingkungan. Selain itu, tanaman ini dapat menjadi peluang bisnis karena permintaan produk herbal terus meningkat.[](Link)

Dapatkan Keji Beling di Emperan Omah!
Ingin memiliki tanaman keji beling atau produk olahannya? Kunjungi Emperan Omah, toko terpercaya yang menyediakan bibit, daun segar, dan produk herbal keji beling berkualitas. 

Baik secara online melalui platform e-commerce favorit Anda atau offline di toko fisik kami, Emperan Omah siap memenuhi kebutuhan herbal Anda. Dapatkan sekarang dan mulailah hidup sehat dengan keji beling!

Kunjungi Emperan Omah sekarang!  
- Online: Cek katalog kami di [ Shopee, Tokopedia, lazada, Blibli dan Toco ]
- Offline: Datang langsung ke [alamat toko Emperan Omah].  

Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan manfaat keji beling dan dukung gaya hidup sehat alami! Bagikan artikel ini kepada teman dan keluarga agar mereka juga tahu khasiat luar biasa tanaman ini.[](Link)

---

Tag: Tanaman keji beling, manfaat keji beling, budidaya keji beling, tanaman herbal, obat tradisional, batu ginjal, pengobatan alami, tanaman obat keluarga, TOGA, kesehatan alami, Emperan Omah.

Kamis, 19 Juni 2025

Mengenal Bibit Tanaman Mangga Miyazaki: Si Telur Matahari yang Mewah dan Menggiurkan

Mangga Miyazaki, yang sering disebut Taiyo-no-Tamago atau "Telur Matahari," bukanlah mangga sembarangan. Buah ini adalah simbol kemewahan di dunia pertanian, terkenal sebagai mangga termahal di dunia dengan harga satu buah yang bisa mencapai Rp700.000 hingga jutaan rupiah di Jepang! Berasal dari kota Miyazaki, Jepang, mangga ini kini mulai menarik perhatian pecinta tanaman di Indonesia, baik petani maupun penghobi tanaman buah. Apa yang membuat bibit tanaman mangga Miyazaki begitu istimewa? Mari kita ulas secara lengkap pesona dan potensinya dalam artikel ini!

### Keistimewaan Mangga Miyazaki
Mangga Miyazaki memiliki karakteristik yang membedakannya dari varietas mangga lainnya. Berikut adalah beberapa keunggulannya:

1. Rasa dan Tekstur Luar Biasa
   Mangga Miyazaki memiliki kandungan gula 15% lebih tinggi dibandingkan mangga biasa, menghasilkan rasa manis yang sangat legit dan memanjakan lidah. Teksturnya lembut, tanpa serat, dengan daging buah berwarna kuning cerah yang menggoda. Aromanya yang harum juga menjadi daya tarik tersendiri, menjadikannya salah satu mangga terenak di dunia.

2. Penampilan Menawan
   Kulit mangga ini berwarna merah cerah yang memukau, berbeda dari mangga pada umumnya yang biasanya hijau atau kuning. Warna merah ini semakin mencolok jika perawatan tanaman dilakukan dengan baik, membuatnya tidak hanya enak dimakan, tetapi juga indah dipandang.

3. Kandungan Gizi Tinggi
   Mangga Miyazaki kaya akan antioksidan, beta-karoten, dan asam folat, yang baik untuk kesehatan mata dan tubuh secara keseluruhan. Buah ini juga mendukung daya tahan tubuh dan kesehatan pencernaan.

4. Budidaya Eksklusif 
   Di Jepang, mangga Miyazaki dibudidayakan dengan teknik khusus. Buahnya dipanen saat benar-benar matang menggunakan metode "pemanenan bersih," di mana buah ditangkap dengan jaring lembut agar tidak jatuh ke tanah. Hanya buah dengan berat minimal 350 gram dan kadar gula tertentu yang berhak menyandang label Taiyo-no-Tamago.

### Mengapa Menanam Bibit Mangga Miyazaki di Indonesia?
Indonesia, dengan iklim tropisnya, adalah tempat ideal untuk membudidayakan mangga Miyazaki. Berbeda dengan iklim subtropis Jepang yang membutuhkan perawatan ekstra, di Indonesia, mangga ini dapat tumbuh lebih mudah karena cuaca hangat dan sinar matahari melimpah. Berikut beberapa alasan untuk menanam bibit mangga Miyazaki:

Potensi Ekonomi Tinggi 
  Dengan harga jual buah yang fantastis, budidaya mangga Miyazaki bisa menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan. Di Indonesia, bibit mangga Miyazaki tersedia dengan harga terjangkau, mulai dari Rp27.000 hingga Rp250.000, tergantung tinggi dan metode budidayanya (okulasi atau sambung).

- Cocok untuk Berbagai Lahan  
  Mangga Miyazaki dapat ditanam di lahan terbuka atau dalam pot (tabulampot), sehingga cocok untuk pekarangan rumah, kebun, maupun lahan komersial. Bibit setinggi 50-100 cm sudah ideal untuk ditanam dan dapat berbuah dalam 3-4 tahun.

- Perawatan Relatif Mudah 
  Meskipun terkesan eksklusif, perawatan mangga Miyazaki tidak terlalu rumit. Dengan teknik yang tepat, Anda bisa menghasilkan buah berkualitas tinggi di rumah sendiri.

### Tips Menanam Bibit Mangga Miyazaki dengan Sukses
Untuk memastikan bibit mangga Miyazaki tumbuh sehat dan berbuah lebat, ikuti panduan berikut:

1. Pilih Bibit Berkualitas  
   Pastikan membeli bibit dari penjual terpercaya yang menjamin keaslian varietas Miyazaki. Bibit ideal memiliki tinggi minimal 50 cm dan berasal dari metode sambung atau okulasi. Periksa apakah penjual menyediakan foto indukan yang sudah berbuah untuk memastikan keaslian.

2. Persiapan Bibit Setelah Pembelian Online
   Jika membeli secara online, hindari langsung menempatkan bibit di bawah sinar matahari. Siram media tanam hingga cukup basah, lalu simpan bibit di tempat teduh dan sejuk (misalnya, di teras) selama 1-2 bulan untuk adaptasi.

3. Persiapan Media Tanam 
   Buat lubang tanam dan biarkan selama sebulan agar media tanam menjadi netral. Gunakan campuran tanah, pupuk kompos, dan sekam untuk memastikan drainase yang baik.

4. Perawatan Rutin
   Siram tanaman secara teratur, terutama di musim kemarau, dan berikan pupuk organik setiap 2-3 bulan. Pastikan tanaman mendapat sinar matahari cukup, tetapi hindari paparan berlebihan saat masih dalam tahap adaptasi.

5. Waspada terhadap Bibit Palsu  
   Karena popularitasnya, banyak bibit yang dijual dengan label Miyazaki, tetapi tidak asli. Pastikan membeli dari toko terpercaya seperti Toko Emperan Omah, yang memiliki ulasan positif dan menjamin keaslian bibit.

### Tantangan dan Solusi dalam Budidaya
Meski menjanjikan, budidaya mangga Miyazaki memiliki tantangan, seperti risiko bibit palsu dan kebutuhan perawatan awal yang cermat. Untuk mengatasinya, selalu minta bukti keaslian bibit, seperti foto indukan, dan konsultasikan dengan penjual atau ahli pertanian jika Anda baru memulai. Toko Emperan Omah, misalnya, menawarkan konsultasi gratis untuk membantu Anda.

### Potensi di Pasar Indonesia
Di Indonesia, mangga Miyazaki masih jarang, sehingga peluang pasarnya sangat terbuka. Anda bisa menjual buahnya ke restoran premium, pasar eksklusif, atau bahkan mengekspornya. Selain itu, budidaya mangga Miyazaki juga bisa menjadi daya tarik agrowisata, mengingat keunikan dan keindahan buahnya.

### Ayo Tanam Mangga Miyazaki Sekarang!
Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki bibit mangga Miyazaki dan menikmati buah termahal di dunia langsung dari kebun Anda sendiri! Bibit mangga Miyazaki kini tersedia di Toko Emperan Omah, platform online terpercaya yang menawarkan bibit berkualitas dengan harga -+ Rp. 90.000. Anda juga bisa mengunjungi toko bibit lokal di daerah seperti Nganjuk, Demak, Bekasi, atau Depok untuk mendapatkan bibit asli.

Untuk Anda yang ingin memulai budidaya atau menambah koleksi tanaman eksotis, hubungi Toko Emperan Omah sekarang juga. Dapatkan bibit asli dengan jaminan kualitas, dan mulailah petualangan Anda menanam "Telur Matahari" yang mewah ini! Yuk, tanam sekarang, panen keuntungan di masa depan! 🌱🥭

Dapatkan di 

Selasa, 03 Juni 2025

Bibit Tanaman Buah Black Sapote Dengan Keunggulannya

Deskripsi Produk: Bibit Tanaman Buah Black Sapote (400-750 gram)

Nama Produk: Bibit Tanaman Buah Black Sapote  
Berat: 400-750 gram (tergantung varian)  
Asal Bibit: Semai biji (generatif) dan okulasi (vegetatif)  
Toko: Emperan Omah  
Kondisi: Bibit siap tanam  

Deskripsi Detail Produk  
Black Sapote (Diospyros nigra), atau dikenal sebagai sawo hitam, adalah tanaman buah eksotis yang berasal dari Meksiko dan Amerika Latin. Buah ini sering disebut sebagai "puding cokelat" karena tekstur daging buahnya yang lembut menyerupai puding dengan cita rasa manis mirip cokelat. Bibit tanaman ini ditawarkan dalam dua jenis perbanyakan, yaitu:

1. Semai Biji (Generatif): Bibit yang ditanam dari biji black sapote. Bibit ini biasanya digunakan sebagai batang bawah untuk pembibitan vegetatif. Namun, jika ditanam langsung, pohon cenderung tumbuh lebih tinggi, membutuhkan waktu lebih lama untuk berbuah (sekitar 3-4 tahun), dan sifat buahnya kadang tidak konsisten dengan induknya.
   
2. Okulasi (Vegetatif): Bibit hasil okulasi atau sambung pucuk memiliki keunggulan berbuah lebih cepat (1-2 tahun setelah tanam) dan menghasilkan buah yang lebih seragam dengan induk unggul, seperti varietas Black Sapote Giant. Bibit okulasi juga cenderung menghasilkan pohon yang lebih pendek, cocok untuk ditanam di pot (tabulampot) atau lahan terbatas.

Karakteristik Bibit:  
- Berat: 400-750 gram, tergantung pada ukuran dan varian bibit. Berat ini menunjukkan bibit sudah cukup besar dan siap tanam, dengan tinggi rata-rata sekitar 30-100 cm saat dikirim.  
- Kondisi: Bibit siap tanam, dengan akar yang sudah lebat dan sehat, cocok untuk pengiriman jarak jauh.  
- Kemasan: Biasanya dikemas dalam polybag untuk menjaga kelembapan dan kesehatan akar selama pengiriman.  
- Varietas: Tergantung stok di Emperan Omah, bisa termasuk varietas unggul seperti Black Sapote Giant (jumbo) yang menghasilkan buah berukuran besar.

Syarat Tumbuh:  
- Iklim: Black sapote tumbuh optimal di iklim tropis hingga subtropis, pada ketinggian 0-1800 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan hasil terbaik di bawah 600 m dpl.  
- Tanah: Membutuhkan tanah gembur dengan pH 5,5-6,5. Jika tanah terlalu asam, bisa ditambahkan kapur dolomit.  
- Sinar Matahari: Membutuhkan sinar matahari penuh sepanjang hari untuk pertumbuhan optimal.  
- Perawatan: Penyiraman teratur, pembersihan gulma, dan pemupukan dengan pupuk kandang untuk memastikan nutrisi cukup. Pemangkasan dapat dilakukan untuk menjaga tinggi pohon agar lebih pendek (ideal untuk tabulampot).

Karakteristik Pohon dan Buah:  
- Pohon: Dapat tumbuh hingga 5-25 meter tanpa pemangkasan, tetapi dengan pemangkasan atau bibit okulasi, tinggi bisa dikontrol hingga 2-8 meter. Daunnya lonjong, panjang 10-25 cm, tersusun selang-seling.  
- Buah: Berbentuk bulat seperti apel atau tomat, dengan kulit hijau saat matang. Daging buah berwarna cokelat kehitaman, tekstur lembut seperti puding, dan rasa manis dengan sedikit sensasi "spicy". Biasanya mengandung 0-6 biji oval pipih. Buah harus diperam 1-2 minggu setelah panen untuk mencapai kematangan sempurna.

Manfaat Black Sapote  
Black Sapote tidak hanya menawarkan rasa yang unik, tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan dan nilai estetika, di antaranya:

1. Manfaat Kesehatan:  
   - Kaya Nutrisi: Black Sapote mengandung vitamin C yang tinggi, rendah lemak, serta merupakan sumber energi alami.  
   - Membantu Insomnia: Dipercaya memiliki efek menenangkan yang dapat membantu mengatasi gangguan tidur.  
   - Mendukung Kesehatan Mata: Kandungan nutrisinya dapat meningkatkan penglihatan.  
   - Memperbaiki Sistem Pernapasan dan Kulit: Dapat membantu mengatasi masalah pernapasan atau iritasi kulit.  
   - Pencahar Alami: Membantu melancarkan pencernaan.  
   - Mendukung Program Diet: Rendah lemak dan memberikan rasa kenyang lebih lama, cocok untuk program penurunan berat badan.

2. Manfaat Estetika dan Budidaya:  
   - Tanaman Hias: Pohon Black Sapote memiliki daun hijau yang rimbun, cocok sebagai tanaman hias di halaman rumah atau taman.  
   - Tabulampot (Tanam Buah dalam Pot): Bibit okulasi sangat cocok untuk ditanam di pot berdiameter 60 cm, ideal untuk lahan terbatas seperti di perkotaan.  
   - Peluang Ekonomi: Karena buah ini masih langka di Indonesia, harganya cukup tinggi (Rp 100.000-300.000 per kg), menjadikannya komoditas yang menjanjikan untuk budidaya komersial atau ekspor.

3. Keunggulan Bibit Okulasi:  
   - Berbuah lebih cepat (1-2 tahun) dibandingkan bibit dari biji (3-4 tahun).  
   - Menghasilkan buah yang konsisten dengan induk unggul, seperti ukuran besar atau rasa lebih manis.  
   - Cocok untuk pemula karena perawatan relatif mudah, terutama untuk budidaya di pot.

Informasi Tambahan dari Toko Emperan Omah  
- Harga: Berdasarkan informasi, bibit Black Sapote di Emperan Omah dijual seharga Rp 97.500 (data Mei 2025). Harga dapat bervariasi tergantung varian dan stok.  
- Ketersediaan: Toko Emperan Omah menyediakan bibit Black Sapote hasil okulasi, yang siap berbuah lebih cepat. Pastikan untuk menghubungi toko terlebih dahulu untuk memeriksa stok, karena bibit ini tergolong langka.  
- Pengiriman: Bibit dikirim dalam kondisi siap tanam, dengan kemasan yang mendukung pengiriman jarak jauh melalui ekspedisi seperti J&T, Wahana, atau Lion Parcel.

Catatan Penting  
- Pemilihan Bibit: Untuk hasil optimal, pilih bibit hasil okulasi, karena lebih cepat berbuah dan memiliki sifat buah yang lebih seragam. Bibit dari biji lebih cocok untuk batang bawah atau jika Anda bersedia menunggu lebih lama.  
- Perawatan Awal: Pastikan media tanam gembur (campuran tanah dan sekam bakar 1:1), lakukan penyiraman teratur, dan hindari gulma agar nutrisi terserap maksimal.  
- Peringatan: Buah Black Sapote yang belum matang mengandung zat astringent yang dapat menyebabkan iritasi, jadi konsumsi hanya saat sudah matang sempurna (setelah diperam). Biji dan kulit buah tidak boleh dimakan.

Jika Anda tertarik untuk membudidayakan tanaman ini, Black Sapote dari Emperan Omah adalah pilihan yang menjanjikan baik untuk konsumsi pribadi, hiasan, maupun investasi jangka panjang. Untuk pemesanan atau informasi lebih lanjut, hubungi Emperan Omah melalui platform seperti Blibli atau kontak langsung toko.

Minggu, 16 Februari 2025

mengenal Tanaman Pohon atau Bunga Tanjung


Tanjung (biasanya mengacu pada pohon atau bunga Mimusops elengi) adalah spesies pohon yang berasal dari Asia Tenggara dan India. Berikut beberapa detail tentang pohon dan bunganya:

Pohon Tanjung:
Nama Ilmiah: Mimusops elengi
Keluarga: Sapotaceae
Ukuran: Pohon ini bisa tumbuh hingga 15-25 meter tingginya, dengan batang yang lurus dan daun yang lebat.
Daun: Daunnya oval, berwarna hijau gelap, dan memiliki tekstur yang agak kasar di permukaan atasnya.
Habitat: Biasanya ditemukan di hutan tropis, tepi sungai, atau daerah yang lembab, sering kali di dataran rendah hingga sedang.

Bunga Tanjung:
Bentuk dan Warna: Bunga tanjung berbentuk kecil, berwarna putih, dan memiliki aroma harum yang kuat. Bunga ini sering digunakan dalam acara adat atau sebagai hiasan karena wangi dan keindahannya.
Kelopak: Bunga ini memiliki kelopak yang tebal dan bertahan lama, biasanya terdiri dari 5 kelopak.
Periode Berkembang: Bunga tanjung biasanya mekar sepanjang tahun, meski puncaknya sering terjadi pada musim kemarau.
Pembuahan: Setelah bunga dibuahi, akan menghasilkan buah yang kecil, berbentuk bulat, dan berwarna kuning saat matang. Buah ini bisa dimakan, meski tidak terlalu populer karena rasa yang agak hambar.

Kegunaan:
Kegunaan Tradisional: Di beberapa budaya, bunga tanjung digunakan dalam upacara adat, pembuatan minyak wangi, dan dalam obat tradisional untuk berbagai penyakit seperti infeksi saluran pernafasan, sakit kepala, dan masalah kulit.
Estetika: Pohon tanjung sering ditanam sebagai pohon hias di taman karena keindahan bunganya dan aroma yang menyenangkan.

Jika Anda membutuhkan pohon atau bunga tanjung, bisa kunjungi link produk berikut :

Mengenal Tanaman Sayur Bayam Brazil Yang Populer Di Indonesia


Bayam Brazil, atau dikenal juga sebagai Alternanthera sissoo, adalah sejenis sayuran daun yang berasal dari Brazil dan Amerika Selatan. Berikut adalah detail tentang sayuran ini:

Morfologi:
Tinggi Tanaman: Bayam Brazil biasanya tumbuh hingga sekitar 30 cm tinggi, meskipun dapat mencapai 50 cm dalam kondisi optimal.
Daun: Daunnya berbentuk hampir bulat, bergelombang, berwarna hijau gelap, dan tidak berlendir. Ukuran daun berkisar antara 2.0-3.5 cm lebar.
Bunga: Memiliki bunga kecil yang berwarna putih, tetapi ini tidak sering ditemukan karena biasanya tanaman ini dipanen sebelum berbunga.
Akarnya: Akarnya tunggang dengan panjang sekitar 20-40 cm.

Budidaya:
Perkembangbiakan: Sangat mudah untuk dibudidayakan melalui keratan batang. Cukup dengan memotong batang sepanjang 6 cm dan menanamnya langsung ke dalam tanah.
Kondisi Tanam: Toleran terhadap berbagai kondisi pH tanah dan dapat tumbuh di tempat teduh parsial maupun di bawah sinar matahari penuh. Cocok untuk daerah tropis dan subtropis.
Perawatan: Tidak membutuhkan perawatan khusus; cukup disiram secara teratur dan diberi baja organik sesuai kebutuhan.

Kandungan Nutrisi:
Vitamin dan Mineral: Kaya akan vitamin A, C, K, magnesium, kalsium, fosfor, zat besi, dan berbagai antioksidan seperti flavonoid, karotenoid, dan asam askorbat.
Serat: Mengandung serat yang cukup tinggi, bermanfaat untuk kesehatan pencernaan.

Manfaat Kesehatan:
Imunitas: Vitamin C yang tinggi membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Kesehatan Tulang: Vitamin K dan kalsium mendukung pembentukan dan kekuatan tulang.
Mata: Vitamin A baik untuk kesehatan mata, mencegah rabun senja.
Sistem Kardiovaskular: Nitrat dalam bayam Brazil membantu melancarkan peredaran darah dan menurunkan tekanan darah.
Pencegahan Kanker: Antioksidan dalam sayuran ini diyakini bisa menghambat pertumbuhan sel kanker.
Pencernaan: Seratnya membantu mencegah dan mengatasi sembelit.

Pengolahan:
Bayam Brazil dapat dimakan mentah sebagai ulam atau salad, direbus, ditumis, atau bahkan diolah menjadi keripik atau nugget. Daunnya rangup dan tidak berlendir, membuatnya cocok untuk berbagai jenis masakan.

Kepopuleran di Indonesia:
Meskipun kurang dikenal di masa lalu, popularitas bayam Brazil mulai meningkat di Indonesia karena manfaat kesehatannya dan kemudahannya dalam budidaya.

Bayam Brazil tidak hanya memberikan manfaat nutrisi tetapi juga mudah ditanam, menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang ingin menambahkan sayuran segar ke dalam diet mereka atau untuk hobi berkebun.

Jika Anda ingin budidaya, silahkan kunjungi di  toko online kami :

Kamis, 13 Februari 2025

Kisah KH.As'ad Syamsul Arifin Saat Disuruh Mbah Kholil Bangkalan (Pada Tahun 1924)

Kisah KH.As'ad Syamsul Arifin Saat Disuruh Mbah Kholil Bangkalan (Pada Tahun 1924) 

Asalnya saya ini mengaji di pagi hari, dimarahi oleh kyai, karena saya tidak bisa mengucapkan huruf Ro'. Saya ini pelat (cadal). “Arrohman Arrohim…”

Kyai marah: “Bagaimana kamu membaca al-Quran kok seperti ini? Disengaja apa tidak?!”

“Saya tidak sengaja Kyai. Saya ini pelat.”

Kyai kemudian keluar (Kyai Kholil melakukan sesuatu). Kemudian esok harinya pelat saya ini hilang. Ini salah satu kekeramatan Kyai yang diberikan kepada saya.

Kedua, saya dipanggil lagi: “Mana yang cedal itu? Sudah sembuh cedalnya?”

“Sudah Kyai.”

“Ke sini. Besok kamu pergi ke Hasyim Asy’ari Jombang. Tahu rumahnya?”

“Tahu.”

“Kok tahu? Pernah mondok di sana?”

“Tidak. Pernah sowan.”

“Tongkat ini antarkan, berikan pada Hasyim. Ini tongkat kasihkan.”

“Ya, kyai.”

“Kamu punya uang?”

“Tidak punya, kyai.”

“Ini.”

Saya diberikan uang Ringgit, uang perak yang bulat. Saya letakkan di kantong. Tidak saya pakai. Sampai sekarang masih ada. Tidak beranak, tapi berbuah (berkah). Beranaknya tidak ada. Kalau buahnya banyak. Saya simpan. Ini berkah. Ini buahnya.

Setelah keesokan harinya saya mau berangkat, saya dipanggil lagi: “Ke sini kamu! Ada ongkosnya?”

“Ada kyai.”

“Tidak makan kamu? Tidak merokok kamu? Kamu kan suka merokok?”

Saya dikasih lagi 1 Ringgit bulat. Saya simpan lagi. Saya sudah punya 5 Rupiah. Uang ini tidak saya apa-apakan. Masih ada sampai sekarang. Kyai keluar: “Ini (tongkat) kasihkan ya, (Kyai Kholil membaca QS. Thaha ayat 17-21):

وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَى ﴿١٧﴾ قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَى غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَى ﴿١٨﴾ قَالَ أَلْقِهَا يَا مُوسَى ﴿١٩﴾ فَأَلْقَاهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعَى ﴿٢٠﴾ قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الْأُولَى ﴿٢١

“Apakah itu yang di tangan kananmu hai Musa? Berkata Musa: “Ini adalah tongkatku, aku berpegangan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya.” Allah berfirman: “Lemparkanlah ia, hai Musa!” Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Allah berfirman: “Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula.”

Karena saya ini namanya masih muda. Masih gagah. Sekarang saja sudah keriput. Gagah pakai tongkat dilihat terus sama orang-orang. Kata orang Arab Ampel: “Orang ini gila. Muda pegang tongkat.”

Ada yang lain bilang: “Ini wali.”

Wah macam-macam perkataan orang. Ada yang bilang gila, ada yang bilang wali. Saya tidak mau tahu, saya hanya disuruh Kyai. Wali atau tidak, gila atau tidak terserah kamu.

Saya terus berjalan. Saya terus diolok-olok, gila. Karena masih muda pakai tongkat. Jadi perkataan orang tidak bisa diikuti. Rusak semua, yang menghina terlalu parah. Yang memuji juga keterlaluan. Wali itu, kok tahu? Jadi ini ujian. Saya diuji oleh Kyai. Saya terus jalan.

Sampai di Tebuireng, (Kyai Hasyim bertanya): “Siapa ini?”

“Saya, Kyai.”

“Anak mana?”

“Dari Madura, Kyai.”

“Siapa namanya?”

“As'ad.”

“Anaknya siapa?”

“Anaknya Maimunah dan Syamsul Arifin.”

“Anaknya Maimunah kamu?”

“Ya, Kyai”

“Keponakanku kamu, Nak. Ada apa?”

“Begini Kyai, saya disuruh Kyai (Kholil) untuk mengantar tongkat.”

“Tongkat apa?”

“Ini, Kyai.”

“Sebentar, sebentar…”

Ini orang yang sadar. Kyai ini pintar. Sadar, hadziq (cerdas). “Bagaimana ceritanya?”

Tongkat ini tidak langsung diambil. Tapi ditanya dulu mengapa saya diberi tongkat. Saya menyampaikan ayat:

وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَى ﴿١٧﴾ قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَى غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَى ﴿١٨﴾ قَالَ أَلْقِهَا يَا مُوسَى ﴿١٩﴾ فَأَلْقَاهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعَى ﴿٢٠﴾ قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الْأُولَى ﴿٢١

“Apakah itu yang di tangan kananmu hai Musa? Berkata Musa: “Ini adalah tongkatku, aku berpegangan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya.” Allah berfirman: “Lemparkanlah ia, hai Musa!” Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Allah berfirman: “Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula.”

"Alhamdulillah, Nak. Saya ingin mendirikan Jam’iyah Ulama. Saya teruskan kalau begini. Tongkat ini tongkat Nabi Musa yang diberikan Kyai Kholil kepada saya.”

Inilah rencana mendirikan Jam’iyah Ulama. Belum adaNahdlatul Ulama. Apa katanya? Saya belum pernah mendengar kabar berdirinya Jam’iyah Ulama. Saya tidak mengerti.

Setelah itu saya mau pulang. “Mau pulang kamu?”

“Ya, Kyai.”

“Cukup uang sakunya?”

“Cukup, Kyai.”

“Saya cukup didoakan saja, Kyai.”

“Ya, mari. Haturkan sama Kyai, bahwa rencana saya untuk mendirikan Jam’iyah Ulama akan diteruskan.”

Inilah asalnya Jam’iyatul Ulama.

Tahun 1924 akhir, saya dipanggil lagi oleh Kyai Kholil: “As'ad, ke sini! Kamu tidak lupa rumahnya Hasyim?”

“Tidak, Kyai.”

“Hasyim Asy'ari?”

“Ya, Kyai.”

“Di mana rumahnya.”

“Tebuireng.”

“Dari mana asalnya?”

“Dari Keras (Jombang). Putranya Kyai Asy’ari Keras.”

“Ya, benar. Di mana Keras?”

“Di baratnya Seblak.”

“Ya, kok tahu kamu?”

“Ya, Kyai.”

“Ini tasbih antarkan.”

“Ya, Kyai.”

Kemudian diberi uang 1 Ringgit dan rokok. Saya kumpulkan. Semuanya menjadi 3 Ringgit dengan yang dulu. Tidak ada yang saya pakai. Saya ingin tahu buahnya.

Terus, pagi hari Kyai keluar dari Langgar: “Ke sini, makan dulu!”

“Tidak, Kyai. Sudah minum wedang dan jajan,”

“Dari mana kamu dapat?”

“Saya beli di jalan, Kyai”

“Jangan membeli di jalan! Jangan makan di jalan! Santri kok makan di jalan?”

“Ya, Kyai.”

Saya makan di jalan dimarahami. Santri kok menjual harga dirinya? Akhirnya saya ditanya: “Cukup itu?”

“Cukup, Kyai.”

“Tidak!”

Diberi lagi oleh Kyai. Dikasih lagi 1 Ringgit. Saya simpan lagi. Kemudian tasbih itu dipegang ujungnya: “Ya Jabbar, Ya Jabbar, Ya Jabbar. Ya Qahhar, Ya Qahhar, Ya Qahhar.” Jadi Ya Jabbar 1 kali putaran tasbih. Ya Qahhar 1 kali putaran tasbih. Saya disuruh dzikir.

“Ini.”

Disuruh ambil. Saya tengadahkan leher saya. “Kok leher?”

“Ya, Kyai. Tolong diletakkan di leher saya supaya tidak terjatuh.”

“Ya, kalau begitu.”

Jadi saya berkalung tasbih. Masih muda berkalung tasbih. Saya berjalan lagi, bertemu kembali dengan yang membicarakan saya dulu: “Ini orang yang megang tongkat itu? Wah.. Hadza majnun.” Ada yang bilang "wali", ya seperti tadi. Jadi saya tidak menjawab. Saya tidak bicara kalau belum bertemu Kyai. Saya berpuasa. Saya tidak bicara, tidak makan, tidak merokok, karena amanatnya Kyai. Saya tidak berani berbuat apa-apa. Sebagaimana kepada Rasulullah, ini kepada guru. Saya tidak berani. Saya berpuasa. Saya tidak makan, tidak minum tidak merokok. Tidak terpakai uang saya.

Ada yang narik: “Karcis! karcis!”

Saya tidak ditanya. Saya pikir ini karena tasbih dan tongkat. Saya pura-pura tidur karena tidak punya karcis. Jadi selama perjalanan 2 kali saya tidak pernah membeli karcis. Mungkin karena tidak melihat saya. Ini sudah jelas keramatnya Kyai. Jadi Auliya' itu punya karomah. Saya semakin yakin dengan karomah. Saya semakin yakin.

Saya lalu sampai di Tebuireng, Kyai (Hasyim) tanya: “Apa itu?”

“Saya mengantarkan tasbih.”

“Masya Allah, Masya Allah. Saya diperhatikan betul oleh guru saya. Mana tasbihnya?”

“Ini, Kyai.” (dengan menjulurkan leher).

“Lho?”

“Ini, Kyai. Tasbih ini dikalungkan oleh Kyai ke leher saya, sampai sekarang saya tidak memegangnya. Saya takut su'ul adab (tidak sopan) kepada guru. Sebab tasbih ini untuk Anda. Saya tidak akan berbuat apa-apa terhadap barang milik Anda.”

Kemudian diambil oleh Kyai: “Apa kata Kyai?”

“Ya Jabbar, Ya Jabbar, Ya Jabbar. Ya Qahhar, Ya Qahhar, Ya Qahhar.”

“Siapa yang berani pada NU akan HANCUR.
Siapa yang berani pada ulama akan HANCUR.” Ini dawuhnya.

ALLAHUMMA sholli 'alaa sayyidina muhammad wa angzilhu almaq 'ada almuqorrobba 'indaka yaumal qiyyamah
wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa barrik wa sallim ajma'iin..

Wallahu a'lam bishawab.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّد في الأَوَّلِينَ وَالآخِرِينَ وَفِي الْمَلأِ الأَعْلَى إِلَى يَوْمِ الْدِّينِ

Rabu, 05 Februari 2025

Cara Membuat Channel Saluran Di WhatsApp

Untuk membuat saluran Chanel di WhatsApp, Anda harus memiliki akun WhatsApp Business. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat saluran Chanel di WhatsApp:

Langkah-langkah Membuat Saluran Chanel di WhatsApp
1. Unduh dan Instal WhatsApp Business: Jika Anda belum memiliki WhatsApp Business, unduh dan instal aplikasi tersebut dari Google Play Store atau App Store.

2. Verifikasi Nomor Telepon: Pastikan Anda memiliki nomor telepon yang aktif dan verifikasi nomor tersebut di WhatsApp Business.

3. Buat Profil Bisnis: Lengkapi profil bisnis Anda dengan informasi yang akurat, seperti nama bisnis, alamat, dan deskripsi.

4. Aktifkan Fitur Chanel: Pastikan Anda memiliki fitur Chanel yang diaktifkan di WhatsApp Business. Jika tidak, Anda dapat menghubungi tim dukungan WhatsApp untuk meminta bantuan.

5. Buat Saluran Chanel: Setelah fitur Chanel diaktifkan, buat saluran Chanel baru dengan mengklik tombol "Buat Saluran" di aplikasi WhatsApp Business.

6. Tentukan Nama dan Deskripsi Saluran: Beri nama saluran Chanel Anda dan tambahkan deskripsi singkat tentang apa yang akan dibagikan di saluran tersebut.

7. Konfigurasi Pengaturan Saluran: Atur pengaturan saluran, seperti memilih apakah saluran akan bersifat publik atau pribadi, dan menentukan siapa yang dapat bergabung dengan saluran.

8. Bagikan Saluran: Bagikan tautan saluran Chanel Anda dengan orang lain, sehingga mereka dapat bergabung dan menerima pembaruan dari saluran tersebut.

Tips
- Pastikan Anda mematuhi kebijakan dan pedoman WhatsApp saat membuat dan mengelola saluran Chanel.
- Gunakan saluran Chanel untuk berbagi informasi yang relevan dan bermanfaat dengan audiens Anda.
- Jangan lupa untuk memantau dan merespons komentar dan pertanyaan dari pengikut saluran Chanel Anda.
Itulah cara membuat Chanel saluran di WhatsApp, semoga bermanfaat.