Senin, 30 Mei 2011

K E M I S K I N A N

KEMISKINAN


Bismillahirrahmanirrahiim.....




Allah berfirman: “(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengatahui”. (QS. Al-Baqorah 273)



Dari Abu Hurairah ra: Rasulullah saw bersabda: orang-orang miskin akan masuk surga sebelum orang kaya, dengan jangka waktu lima ratus tahun setengah hari. (HR. at-Tirmidzi 2354 dalam Az-Zuhd)




Dari Abdullah bin Mas’ud bawa Nabi bersabda: orang-orang miskin adalah bukan orang-orang yang berkeliling untuk meminta sesuap atau dua suap makanan, satu biji atau dua biji kurma. Seorang bertanya: kalau begitu siapakah mereka yaa Rasulullah? Nabi saw menjawab: orang yang tidak mendapatkan sesuatu yang bisa mencukupinya. Ia malu meminta-minta kepada orang lain dan tak mau disebut (dalam daftar) agar di beri sedekah. (HR. Imam Ahmad dalam Al-Musnad)

Ustadz Syaikh berkata: arti sabda “malu meminta-minta kepada orang lain” adalah malu kepada Allah untuk meminta kapada orang lain, bukan malu kepada manusia.

Kemiskinan adalah lambang para wali dan hiasan orang-orang yang suci, pilihan Allah kepada orang-orang istimewa yang bertakwa kepada-Nya dan para nabi-Nya.

Orang-orang miskin adalah pilihan Allah, tempat rahasia-rahasia Allah untuk diperlihatkan kepada makhluk-makhlukNya. Lantaran mereka, Allah menjaga para makhlukNya, lantaran berkah mereka, Allah meluaskan rizki para makhluk-Nya. Orang-orang miskin yang sabar adalah kawan duduk Allah di hari qiyamat.




Oleh karena itu, nabi bersabda: setiap segala sesuatu itu ada kuncinya, dan kuncinya surga adalah mengasihi orang-orang miskin. Orang-orang miskin yang sabar adalah kawan duduk Allah di hari qiyamat. (HR. Ibnu Laal dari Ibnu Umar)

Sumber rujukan: ar-Risalatul Qusyairiyyah.
Semoga bisa memetik apa yang terkandung dari tulisan ana diatas.
Sebenarnya masih panjang tapi ana tidak pandai mengetik jadi itu saja, semoga ada manfaat dan barakahnya.

Aamiin aamiin aamiin yaa Rabbal ‘alamiin.

30/05/2011

Minggu, 29 Mei 2011

SILAHKAN AMBIL DAN BERBAGI


prettygreeting




pretty.greeting




prettygreeting




pretty.greeting




prettygreeting




prettygreeting




prettygreeting




http://prettygreeting.blogspot.com/




http://prettygreeting.blogspot.com/

KALIGRAFI


prettygreeting




SayangRasul.greeting4u



SayangRasul.greeting4u



SayangRasul.greeting4u



SayangRasul.greeting4u




SayangRasul.greeting4u



SayangRasul.greeting4u



SayangRasul.greeting4u




prettygreeting




prettygreeting




prettygreeting




prettygreeting




prettygreeting




prettygreeting




prettygreeting




prettygreeting




prettygreeting




prettygreeting



seomanias.greeting4u



SEMOGA SLALU DAMAI DALAM HATI

KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR’AN

KEUTAMAAN MEMBACA DAN
MENGKAJI AL-QUR’AN






Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab
Allah swt dan mendirikan sembahyang dan menafkahkan sebagian dari rizki
yang Kami anugerahkan kepada mereka dengaan diam-diam dan terangterangan,
mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.
Agar Allah swt menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan
menambah kepada mereka dari anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah swt
Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Fathiir 35:29-30)

Telah saya sebut dari Usman bin Affan ra, katanya: rasulullah saw
bersabda: “Sebaik-baik kamu ialah orang yang belajar Al-Qur’an
dan mengajarkannya.”
(Riwayat Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al-Bukhari
dalam shahihnya)

Diriwayatkan daripada Aisyah ra, katanya: Rasulullah saw
bersabda: “Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir
melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama
dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-
Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak
agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.”
(Riwayat Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al-Hujjaj bin Muslim Al-
Qusyaiy An-Nisabury dalam dua kitab Shahih mereka.
(Riwayat Bukhari & Muslim)

Diriwayatkan daripada Abu Musa Al-Asy’aru ra, katanya:
rasulullah saw bersabda: “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an
adalah seperti buah Utrujjah yang baunya harum dan rasanya enak.
Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah
kurma yang tidak berbau sedang rasanya enak dan manis. Perumpamaan
orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah seperti raihanah yang
baunya harum sedang rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang
tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti hanzhalah yang tidak berbau
sedang rasanya pahit.”
(Riwayat Bukhari & Muslim)

Diriwayatkan dari Umar bin Al-Kattab ra, bahwa Nabi saw
Bersab: “Sesunggunya Allah swt mengangkat derajat beberapa
golongan manusia dengan kalam ini dan merendahkan derajat golongan
lainnya.”
(Riwayat Bukhari & Muslim)

Diriwayatkan daipada Abu Umamah ra, katanya: Aku
medengar Rasulullah saw bersabda: “Bacalah Al-Qur’an karena dia akan datang pada hari
Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya.”
(Riwayat Muslim)

Diriwayatkan dari pada Ibnu Umar ra, dari pada Nabi saw Baginda Bersabda:
“Tidak bisa iri hati, kecuali kepada dua seperti orang:
yaitu orang lelaki yang diberi Allah swt pengetahuan tentang Al-Qur’an dan
diamalkannya sepanjang malam dan siang; dan orang lelaki yang
dianugerahi Allah swt harta, kemudian dia menafkahkannya sepanjang
malam dan siang.”
(Riwayat Bukhari & Muslim)

Telah saya sebut pula dari Abdullah bin Mas’ud ra dari pada Nabi saw Baginda
Bersabda: “Tidak bisa iri hati, kecuali kepada dua macam orang:
yaitu orang lelaki yang dianugerahi Allah swt harta, kemudian dia
membelanjakannya dalam keperluan yang benar. Dan orang lelaki yang
dianugerahi Allah swt hikmah (Ilmu), kemudian dia memutuskan perkara
dengannya dan mengajarkannya.”
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Mas’ud ra, katanya: Rasulullah
saw bersabda: “Barangsiapa membaca satu huruf Kitab Allah, maka dia
mendapat pahala satu kebaikan sedangkan satu kebaikan dibalas sepuluh
kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tetapi Alif, satu
huruf dan Lam satu huruf serta Mim satu huruf.”
(Riwayat Abu Isa Muhammad bin Isa At-Tirmidzi dan katanya: hadits
Hasan Shahih)

Diriwayatkan daripada Abu Said Al-Khudri ra daripada NabI saw
Baginda bersabda, Allah berfirman: “Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan
menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, maka Aku
berikan kepadanya sebiak-baik pemberian yang Aku berikan kepada orangorang
yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya
adalah seperti, keutamaan Allah atas makhluk-Nya.
(Riwayat Tirmidzi dan katanya: hadits hasan)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, katanya: Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya orang yang tidak terdapat dalam rongga
badannya sesuatu dari Al-Qur’an adalah seperti rumah yang roboh.”
(Riwayat Tirmidzi dan katanya: hadits hasan sahih)
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Amrin Ibnul Ash ra dari pada
Nabi saw bersabda: “Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an, bacalah dan
naiklah serta bacalah dengan tartil seperti engkau membacanya di dunia
karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.”
(Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’I, Tirmidzi berkata, hadits
hasan sahaih)




Diriwayatkan dari Mu’adz bin Anas ra bahwa Rasulullah saw
bersabda: “Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan
isinya, Allah memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu
mahkota yang sinarnya lebih bagus dari pada sinar matahari di rumah-rumah
di dunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan
ini.”
(Riwayat Abu Dawud)

Ad-Darimi meriwayatkan dengan isnadnya dari Abdullah bin mas’ud
daripada Nabi saw: “Bacalah Al-Qur’an karena Allah tidak menyiksa hati
yang menghayati Al-Qur’an. Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah jamuan
Allah, maka siapa yang masuk di dalamnya, dia pun aman. Dan siapa
mencintai Al-Qur’an, maka berilah kabar gembira.”
Diriwayatkan daripada Abdul Humaidi Al-Hamani, katanya: “Aku
bertanya kepada Sufyan Ath-Thauri, manakah yang lebih engkau sukai,
orang yang berperang atau orang yang membaca Al-Qur’an?” Sufyan
menjawab: “Membaca Al-Qur’an. Karena Nabi saw bersabda. ‘Orang yang
terbaik di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan
mengajarkannya.”


Jadikan hidup kita selalu ada dalam Al-Quran, sehingga perjalanan kita tak akan tersesat selama-lamanya.

At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran

Jumat, 27 Mei 2011

BERSYUKUR

BERSYUKUR

Sayid Syekh Abdul Qodir berkata: Bagaimana dapat dibilang baik, jika anda mengagumi amal-amal kebajikan sendiri dan merasa bahwa semua itu karena kesanggupan diri sendiri serta minta pahala untuk itu, padahal semuanya ini karena taufiq Allah dan anugrah-Nya.
Kalau toh anda menyingkiri maksiat, maka itu juga karena bimbingan Allah.
Kapan lagi anda mau bersyukur atas semua itu, dan kapan pula anda akan mengakui kenikmatan-kenikmatan Allah yang ditumpahkan buat Anda.
Allah adalah menitahkan anda, menitahkan perbuatan anda berikut segala bentuk usaha anda.
Anda hanyalah yang berusaha dan Allah lah Yang Maha Pencipta.

KITAB NASHOIKHUL 'IBAB


CERIT-CERITA SEKILAS CHATKU

DISAAT AKU GAGAL MERAIH MIMPI DISAAT AKU MERUNDUK
DISAAT AKU KUATKAN IMAN DAN ISLAM DIDADAKU
TULISAN INI HASIL SHARING SAMA TEMEN FB
DIA SUNGGUH BERUNTUNG
MENDAPATKAN JODOH YANG SHOLIH SEMOGA (ALLAH MENGABULKAN-NYA)

SEMOGA ADA ARTI DARI POSTINGAN SAYA INI
ANA CHAT SAMA Fristina atmadirja
Assalaamu 'alaikum

Laporkan • 20:40
wa'alaikumussalam

Laporkan • 20:40
Maaf klu boleh tau, siapakah nama akhy ?

Laporkan • 20:41
syafaat mubari
ukhty sendiri

Laporkan • 20:42
Itu nama aslinya ? Bagus bngt.

Laporkan • 20:42
pemberian ortu

Laporkan • 20:43
Nama asli aku Virna Firstina Atmadirdja

Laporkan • 20:43
hemmm bagus juga ukht

Laporkan • 20:43
Kan kta jg b'teman di FB ku yg lama

Laporkan • 20:44
atmadirja nama ayah ya?
kebanyakan teman jadi aku lupa
dulu namamu siapa?

Laporkan • 20:45
FB lamaku Firstina Atmadirdja

Laporkan • 20:46
hemmm itulah kelemahanku
banyak teman jadi banyak lupanya

Laporkan • 20:47
Hehehe temenku ga t'lalu bnyk, apalg di FB ini. Krn seseorg slalu mengontrolnya dg ketat

Laporkan • 20:48
yang pasti suamimu yaa?

Laporkan • 20:50
Blm, kmi baru 6 bln ini ta'aruf. Aku s'diri tdk tau knp kmi memilih, pdhal td nya dia punya pacar n aku ada beberapa yg melamar. Tp malah memilih dia

Laporkan • 20:50
hemmm itu namanya rizki ukh

Laporkan • 20:51
Pdhal sbenarnya dia jauh lebh muda dr aku

Laporkan • 20:51
hemmm trus ukhty sendiri terima apa ndak?

Disini aja critanya ya

Laporkan • 20:54
ok
entar dulu
tak sambi fban ya?

Laporkan • 20:54
Jarak tempt kmi jauh skali. Tp 1 hal yg m'buat sy ga ngerti

Laporkan • 20:55
asli mana

Laporkan • 20:55
Dia meninggalkan kekashnya n memilih aku
Dia di Palembang

Laporkan • 20:56
wow
jauh amat
kalo aku beda lagi ceritanya
hari ini hatiku hancur
berkeping2
seperti gelas pecah

Laporkan • 20:57
Patah hatikah ? Krn apa ?

Laporkan • 20:57
aku pantang patah hati
aku merasa di hianati aja
dia anak seorang ulama dari jokja
aku merasakan
bahwa aku hanya di jadikan pelarian aja
karena keksihnya ada di madinah

Laporkan • 20:58
Koq bs ? Masya' ALLAH...

Laporkan • 20:59
ndak tahulah
dulu aku udah sya sarankan jangan memilih anak desa
anak orang yang tak punya
tapi dia tetep mendesak
ya kuterima cintanya
kami baru berjalan 3 bulan
hari ini pas
dia memutusin aku
magrib tadi
dia bilang
doain aku kang yo
aku tetap mendioakan dia
sebagai muslim aku pantang marah

Laporkan • 21:01
Bukankah dia yg memulai ?

Laporkan • 21:02
yaaa
juga yang mengahiri

Laporkan • 21:03
Beda usia brapa th ?

Laporkan • 21:03
dari awal memang aku dah curiga
8thn

Laporkan • 21:03
Lebh tua akhy ?

Laporkan • 21:03
ya
tapi magrib tadi
dia udah dapat gantinya
aku ya bersyukur
karena dia bukan rizkiku
aku kanyaknya sebagai batu luncat aja

Laporkan • 21:05
Wadduuuh... Koq bs ? Bukankah dia anak ulama ? Knp spt itu ?

Laporkan • 21:06
ndak tau
itulah
aku intropeksi

Laporkan • 21:07
Mungkn menurut ALLAH dia tdk baik buat akhy

Laporkan • 21:07
aku sangat bersyukur
mungkin kehendak Allah begito
aku bukan apa2 di bandingkan dengan
calon suaminya sekarang
padahal
pertama kali langsung ana minta tak lamar
tapi dia tak mau
eh2 selang 5 hari kemaren
pas hari ini aku diputusin
yaaaa
ucapanku tetap
ALHAMDULILLAH

Laporkan • 21:11
Maaf td servernya kputus

Laporkan • 21:12
ndak papa
itulah yang terjadi padaku Kurt
juga yang mengahiri

Laporkan • 21:03
Beda usia brapa th ?

Laporkan • 21:03
dari awal memang aku dah curiga
8thn

Laporkan • 21:03
Lebh tua akhy ?

Laporkan • 21:03
ya
tapi magrib tadi
dia udah dapat gantinya
aku ya bersyukur
karena dia bukan rizkiku
aku kanyaknya sebagai batu luncat aja

Laporkan • 21:05
Wadduuuh... Koq bs ? Bukankah dia anak ulama ? Knp spt itu ?

Laporkan • 21:06
ndak tau
itulah
aku intropeksi

Laporkan • 21:07
Mungkn menurut ALLAH dia tdk baik buat akhy

Laporkan • 21:07
aku sangat bersyukur
mungkin kehendak Allah begito
aku bukan apa2 di bandingkan dengan
calon suaminya sekarang
padahal
pertama kali langsung ana minta tak lamar
tapi dia tak mau
eh2 selang 5 hari kemaren
pas hari ini aku diputusin
yaaaa
ucapanku tetap
ALHAMDULILLAH

Laporkan • 21:11
Maaf td servernya kputus

Laporkan • 21:12
ndak papa
itulah yang terjadi padaku ukht

Laporkan • 21:13
Taukah kmu, brapa beda usia kmi ?

Laporkan • 21:15
kalo dilihat dari fotomu. km berusia 23-26
usia bedanya 5
benar ndak

Laporkan • 21:17
Sdh liat foto kami ya ?

Laporkan • 21:17
belum
cuma lewat chat ini
entar kuliat

Laporkan • 21:18
Ada photo Palembang

Laporkan • 21:18
albumnya apa?

Laporkan • 21:19
Palembang ada di FB yg baru

Laporkan • 21:20
udah analiat
ganteng sekali
dia
beruntung km
semoga menjadi berkah

Laporkan • 21:20
Amiin

Laporkan • 21:20
udah aku like

Laporkan • 21:21
Awalnya aku ga yakin ama cintanya

Laporkan • 21:21
trus

Laporkan • 21:21
Tp dia slalu meyakinkan dg kisah rosululloh n ibu khodijah

Laporkan • 21:21
siiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiip
salut ana

Laporkan • 21:22
Dia bahkn memutuskn pacarnya yg gadis u/ memilih aku yg sdh janda dg 3 anak

Laporkan • 21:23
lho kamu dah punya buah hati 3
aku tadi akan memberimu umur 28 thn

Laporkan • 21:24
Stiap di 1/3 malm t'akhir dia bangunkan u/ b'munajat kpd ALLAH

Laporkan • 21:24
kalo ana sebalikya
makanya ana bersyukur
dia ndak pernah suruh aku
ingetin aku
untuk melakukan sholat malam

Laporkan • 21:26
Kmi slalu m'bangunkn siapa yg bangun duluan. Jg puasa sunah senin - kamis juga sunah ayyamul biidh. Tiap malm selepas maghrib sampai isya kmi tadarus b'sama

Laporkan • 21:27
aku salut ukh

Laporkan • 21:27
Kmu tau brapa usia kami ?

Laporkan • 21:28
kalo kamu aku perkirakan 30
suami kamu 25
atau kamu 34
suami kamu 26
gmana?

Laporkan • 21:28
Dia 27 aku 41

Laporkan • 21:29
hemmmmmmmmmmmmmmmmmm
masya allah
sungguh mulia
hatimu

Laporkan • 21:29
Makanya dia slalu crita tentng rosululloh dg ibu khodijah

Laporkan • 21:29
semoga bisa begitu selamanya
doakan aku yaaaa
semoga ana dapat jodoh
yang slalu bisa untuk kuajak berjuang
ya
ya
ya

Laporkan • 21:31
Padahal kekasihnya kmaren 21 th, tp ga mau pake hijab n malas sholt. Pas mau diputusin tiba2 pake jilbab, kan aneh

Laporkan • 21:31
ya
ya memang aneh bin ajaib

Laporkan • 21:33
Kehidupan di rmhnya spt di ponpes. Ga boleh buka kerudung kecuali di kamar

Laporkan • 21:33
apa putra seorang ulama?
bu bu entar ya?
ana mau pamit dulu

Laporkan • 21:34
Tdk, tp keluarganya bnar2 sholeh n sholehah
Iya, kbetulan dia tlp neh

Laporkan • 21:35
ceritanya panjang sekali ukh

Laporkan • 21:35
Wassalaam

Laporkan • 21:35
kapan2 di sambung ana mau curhat
bolehkan

SAMPAI DISINI KAMI


Bekas Pelayan Tuhan Yesus Masuk Islam

Bekas Pelayan Tuhan Yesus Masuk Islam

Selasa, 24 Mei 2011

TIDAK GAMPANG




MEMBALIKKAN TELAPAK TANGAN
MENEMUKAN KUPING
MENYATUKAN PERSEPSI
MENELADANI AKHLAK NABI

SULIT DILAKUKAN
GAMPANG DI UCAPKAN
KEBANYAKA MANUSIA
LUPA AKAN PERBUATANNYA

ITU AJA SEMOGA BIS MENJADI INSPIRASIKU............


thank you Allah

Bersyukur atas karunia-Mu
doaku telah Engkau kabulkan
ketidak pastian selama 3 bulan akhirnya terjawab
ku tak mampu teteskan air mata dalam hati



begitu lelah aku mengejarnya
waktu demi waktu jam demi jam
kubentangkan semuanya
mencari titian hidup



thank you my God
kegersanganku telah Engkau lenyapkan
ketergantunganku telah Engkau lenyapkan
walau hati ini berat buat hamba-Mu


harus bisa
melupakannya
mencari yang baik
dan yaang lebih baik




thank you Allah,Engkau telah meluruskan hajatku

Senin, 23 Mei 2011

KEMATIAN YANG INDAH

Khalid bin Walid, panglima perang Islam semasa Rasulullah SAW, bercita-cita mati syahid di medan perang. Allah ternyata berkehendak lain. Pahlawan legendaris yang digelari Saifullah (pedang Allah) itu justru meninggal dalam kesendirian di kamarnya. Bagi kaum Muslimin, mati syahid dalam pertempuran melawan musuh-musuh Islam, memang, terasa gagah. Heroik dan dramatis. Mati syahid, mati saat berjihad membela kebenaran di jalan Allah dan demi memperoleh ridha Allah, bukan hanya kematian yang indah, tapi juga mulia; memenuhi janji Allah untuk hidup abadi di sisi-Nya.

Allah berfirman, ''Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka.'' (Ali 'Imran ayat 169-170).

Itulah salah satu sebab mengapa banyak orang terpanggil untuk berjihad di jalan Allah dan bercita-cita mati syahid. Persoalannya, jihad itu bukan hanya berperang melawan musuh-musuh Islam seperti di zaman Khalid bin Walid dulu. Istilah jihad, tulis Dr M Quraish Shihab dalam Wawasan Alquran, sering disalahpahami atau dipersempit artinya.

Alquran mengisyaratkan jihad sebagai perjuangan melawan kebatilan. Sepanjang hayat manusia, bahkan sampai kiamat kelak, dituntut untuk berjuang melawan segala bentuk kebatilan. ''Al-jihad madhin ila yaum al-qiyamah.'' (jihad, perjuangan, terus berlanjut sampai hari kiamat). Jihad itu banyak bentuk dan macamnya. Begitu pula kebatilan. Jihad di jalan-Nya juga bukan hanya perang secara fisik melawan kebatilan yang berada di luar, tapi juga di dalam diri kita sendiri.

Dalam surat At-Taubah ayat 24, Allah berfirman, ''Katakanlah, 'Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya'.''

Ayat tersebut menunjukkan keutamaan berjihad di jalan Allah, seperti keutamaan mencintai Allah dan Rasul-Nya. Tak ada kata pedang, senjata, atau bau darah di dalamnya. Setiap Muslim, apa pun profesi dan pekerjaannya, yang menegakkan kebenaran demi Allah, punya kesempatan yang sama untuk berjihad.

Para pemberani yang kukuh dan teguh melawan kebatilan, kezaliman, dan kebiadaban seperti Munir (almarhum), misalnya, insya Allah, termasuk orang-orang yang lulus menempuh ujian, dengan segala kemampuan, kesabaran, dan ketabahannya. Jihad adalah cara yang ditetapkan Allah untuk menguji manusia. Orang yang tahan uji seperti itu, kalaupun gugur di jalan Allah, ia menempuh kematian yang indah. Seperti kata Allah, ia tidak mati, bahkan hidup di sisi Allah dengan mendapat rezeki-Nya.


Wallahu a'lam.

Ngisor Barongan Dalam Albumku Slideshow

Ngisor Barongan Dalam Albumku Slideshow: "TripAdvisor™ TripWow ★ Ngisor Barongan Dalam Albumku Slideshow ★ to nganjuk (near Kediri). Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"

KEWAJIBAN SEORANG PERMPUAN JIKA KELUAR RUMAH





Kalaulah perempuan bermaksud keluar rumah, ia berkewajiban menutup
seluruh tubuhnya tampa kecuali termasuk kedua tangannya dari perhatian
orang banyak. Tidak hanya itu bahkan hendaknya ia menyamarkan diri dari
perhatian orang yang mungkin mengenalnya.

Jika seseorang kawan suaminya berkunjung, sementara suaminya tidak ada
di rumah, hendaknya dia tidak perlu bertanya panjang lebar. Hal itu di maksud
untuk memelihara diri dan suaminya. Demikian yang diungkapkan Imam
Ghazali dan beberapa imam lainnya.

Rasulullah S.A.W bersabda:”Sudah menjadi ketentuan bagi manusia bahwa
bagian bagian dari tubuhnya melakukan zina, hal itupasti did lakukan. Kedua
mata zinanya memandang, Kedua telinga zinanya mendengar, lisan zinanya
berbicara. Kedua tangan zinanya memaksa, kedua kaki zinanya berjalan, dan
hati zinanya menyenangi dan mengharap harap. Semmua itu di benarkan
oleh kelamin atau di dustakannya”. (riwayat Muslim dari Abu Hurairah)

Rasulullah S.A.W bersabda : ”Perkara apakah yang lebih baik bagi kaum
wanita?. Fathimah menjawab : ”Hendaknya ia tidak memandang kaum lelaki
dan lelaki tidak memandanginya. Kemudian Rasulullah S.A.W merangkul
Fathimah dna beliau bersabda:”Anak turun sebagian manusia dari sebagian
yang lain hendaknya saling menolong. Rasulullah S.A.W, merasa terharu
atas pendapat puterinya itu”.

ambilan dari kitab *Uqudul Lijain*

semoga bermanfaat

MEMULAI

MANUSIA ITU cenderung mencoba yang baru

entah apa saja
ada sesuatu yang baru dan belum pernah dilakukan maka sifat ketidaktahuan akan muncul
tengok saja anak kecil

dia ingin tahu dan terus ingin tahu

ilmu juga seperti itu
semakin kita mendalami
maka semakin kita merasa bodoh

jika ada manusia merasa pinter sendiri
maka manusia tersebut perlu di rebonding
ck ck ck ck

maksudnya perlu diluruskan
akal pemikirannya
jadi dalam hidup
so pasti jangan merasa paling handal, jago, dan paling wah wah wah

sifat kesombongan akan akan muncul
riya' juga ikut ikutan

siapa yang akan pertepuk tangan

pasti setan laknatullah akan tertawa
karena dia berhasil menggoda anak adam


salam sukses

hidup penuh tantangan
maka jangan engkau malas
untuk mewujudkan semua impianmu

Allah maha mengetahui lagi Maha Segala-galanya.

salam

Minggu, 22 Mei 2011

Mengenang Masa Tempoe Doelo Bersama Kang Syafaat m.e. Slideshow

Mengenang Masa Tempoe Doelo Bersama Kang Syafaat m.e. Slideshow: "TripAdvisor™ TripWow ★ Mengenang Masa Tempoe Doelo Bersama Kang Syafaat mubari el-baruqy. Slideshow ★ to Kediri. Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"

*NIKMAT SETEGUK MINUMAN*

Dikisahkan bahwa ada orang yang benar-benar miskin, dan dia merasa penat dan mengeluhkan keadaannya itu. Ketika tidur dia bermimpi, seakan-akan ada orang yang bertanya kepadanya, "Sukakah jika kami membuatmu lupa surat Al-An'am, dan engkau akan mendapatkan seribu dinar?"
Orang miskin menjawab, "Tidak."
"Bagaimana kalau surat Hud?"
"Tidak."
"Bagaimana kalau surat Yusuf?"
"Tidak."
"Berarti engkau kini mempunyai kekayaan senilai seratus dinar. Lalu bagaimana mungkin engkau masih mengeluh?"

Pagi harinya dia bangun dengan perasaan yang segar dan dalam keadaan riang.

Suatu kali Ibnus Sammak menemui Harun Ar-Rasyid, lalu dia memberinya nasihat, hingga membuat Ar-Rasyid menangis. Lalu dia meminta air minum. Ibnus-Sammak bertanya, "Wahai Amirul-Mukminin, andaikata minuman Tuan itu tidak bisa diminum kecuali harus ditukar dengan dunia dan seisinya. Apakah Tuan akan menebusnya?"
"Ya," jawab Ar-Rasyid.
Ibnus-Sammak berkata, "Kalau begitu minumlah dengan penuh kenikmatan, semoga Allah memberkahi bagi Tuan."
Setelah Ar-Rasyid meminumnya, Ibnus-Sammak bertanya lagi, "Wahai Amirul-Mukminin, bagaimana pendapat Tuan jika minuman itu tidak bisa dikeluarkan dari tubuh Tuan kecuali dengan dunia dan seisinya, apakah Tuan akan menebusnya?"
"Ya," jawab Ar-Rasyid.
Ibnus-Sammak berkata, "Apa yang Tuan lakukan terhadap seteguk minuman itu, maka itulah yang terbaik."

Hal ini menjelaskan bahwa nikmat Allah yang dilimpahkan kepada hamba, berupa seteguk minuman saat haus, lebih besar nilainya daripada seluruh kekayaan dunia. Kemudian keluarnya kotoran dari badan dengan cara yang mudah juga merupakan kenikmatan yang besar. Ini merupakan isyarat yang sangat sederhana tentang nikmat yang bersifat khusus.

Tidaklah ada seorang hamba yang memusatkan perhatiannya, melainkan dia pasti akan melihat nikmat-nikmat Allah yang teramat banyak, yang banyak orang lain tidak mampu melihat seperti yang dilihatnya. Tapi siapa yang berbuat seperti yang diperbuatnya, tentu akan melihat seperti yang dilihatnya pula.

Tidaklah ada seorang hamba melainkan dia ridha terhadap Allah yang telah memberinya akal, dan dia merasa yakin bahwa dialah orang yang paling berakal, padahal Allah tidak mempertanyakan akalnya, maka dia harus bersyukur kepada Allah atas yang demikian itu.

Itu baru nikmat atas air dan pembuangannya saja, belum dihitung dengan nikmat-nikmat lainnya. Dengan cara apa kita bersyukur atas seluruh nikmatnya??

Wallahu'alam bishowab.

Imam Besar Ahlusunnah Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Jangan Kafirkan Sesama Muslim !












Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki:

Jangan Kafirkan Sesama Muslim!

Menyikapi maraknya aksi adu domba antara sesama Muslim yang dipropagandakan musuh-musuh Islam wal Muslimin, Guru Besar; Sayyid Muhammad Alawi Al- Maliki-rahimahullah- telah jauh-jauh mengingatkan umat Islam agar tidak tertipu dengan tipu muslihat mereka.

Musuh-musuh Islam wal Muslimin selalu mendapatkan kesempatan untuk mengadu domba dan memecah belah kesatuan barisan Umat Islam melalui sekelompok orang/ulama/penulis yang hanya pandai menyebarkan fitnah di tengah-tengah Umat Islam.

Beliau -rahimahullah- berkata:

لَقَدْ ابْتٌلِيْنا بِجماعَةٍ تَخَصَّصَتْ في تَوْزِيْعِ الْكُفْرِ و الشِرْكِ وَ إِصْدارِ الأحكامِ بِأَلْقابٍ وَ أوْصافٍ لا يَصِحُّ ولا يَلِيْقُ أَنْ تُطْلَقَ على مًسْلِمٍ يَشْهَدُ أنْ لآإلَهَ إِلاَّ الله، وَ أَنَّ محمَّدًا رسولُ اللهِ، كقولِ بَعْضِهِمْ ِفيْمَنْ يَخْتَلِفُ في الرَّأْيِو الْمَذْهَبِ مَعَهُ: مُخَرِّفٌ… دجالٌ…مُشَعْوِذٌ… مُبْتَدِعٌ.. وَ فِيْ النهايَةِ مُشْرِكٌ… و كافِرٌ.وَلَقَدْ سَمِعْنا كَثْيْرًا مِنْ السُّفَهاءِ الذيْنَ يَنْسِبُونَ أَنْفُسَهُمْ إلى العقِيْدَةِ يَكِيْلُونَ مثْلَ هَذِهِ الألْفاظِ جُزافًا، و يزِيْدُ بَعْضُ جَهَلَتِهِمْ بقَوْلِهِ: داعِيَةُ الشرْكِ و الضلالِ في هذهِ الأزْمانِ، مُجَدِّدُ مِلَّةِ عمْرِو بْنِ لُحَيْ الْمَدْعُو بِفُلان.

هكذا نَسْمَعُ بَعْضَ السُفَهاءِ يَكسلُ مثلَ هذا السَّبِّ و الشَّتْمِ ، و بِمِثْلِ هذه الألْفاظِ القَبِيْحَةِ التِيْ لا تَصْدُرُ إلاَّ عنِ

السُوْقَةِ الذيْنَ لَمْ يُجِيْدُوا أسْلُوبَ الدعْوَةِ و طَرِيْقَةَ الأَدَبِ في النِّقاشِ.بِ في النِّقاشِ.

“Kita benar-benar telah ditimpa bencana dengan sekelompok orang yang kerjanya khusus membagi-bagi tuduhan kafir dan syirik, dan mengeluarkan vonis dengan julukan-julukan dan sifat-sifat yang tidak layak untuk dituduhkan kepada seorang Muslim yang bersyahadah bahwa ‘Tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah’, seperti ucapan sebagian dari mereka untuk orang yang berbeda pendapat atau berlainan madzhab‘ ‘ rusak akalnya… dajjâl/penipu… tukang sihir… ahli bid’ah… dan akhirnya musyrik … kafir.. .! Kita telah sering mendengar sebagian orang dungu yang mengaku-ngaku pembela akidah melontarkan tuduhan seperti itu dengan tanpa tanggung jawab, dan kaum bodoh dari mereka menambahkan dengan mengatakan: Penganjur kepada syikir dan kesesatan di zaman ini, pembaharu agama Amr bin Luhay yang bernama fulan!

Begitulah kita mendengar dari sebagian orang dungu melontarkan caci-maki dan cercaan dengan kata-kata yang jelek yang tidak selayaknya muncul kecuali dari orang pasaran yang tidak pandai menjalankan metode da’wah dan sopan santun dalam berdialoq.” (At Tahdzîr Min al Mujâzafah Bi at Takfîr:8)

Beliau -rahimahullah- juga menukil fatwa ad Dâ’i Ilallah, al Habib Ahmad Masyhûr al Haddâd yang mengingatkan kita agar menjauhkan diri dari mengafirkan Ahli Kiblah (kaum Muslimin): “Ijma’ telah tetap atas dilarangnya mengafirkan seorangpun dari Ahli Kiblah kecuali disebabkan mengingkari Allah, Dzat Maha Pencipta, atau kemusyrikan yang nyata yang tidak bias dita’wil, atau mengingkari kenabian atau mengingkari hal yang diketahui pasti dari agama, atau mengingkari yang pasti mutawâtir dari agama…”.(At Tahdzîr Min al Mujâzafah Bi at Takfîr:32 dari Syarh Asâs al Aqîdah al Islamiyah)








Jadi pengkafiran sesama kaum Muslimin dari berbagai Mazdahib Islamiyah adalah hasil kerjaan musuh-musuh Islam!

Dari madzhab manapun mereka adalah saudara kita, madzhab mereka adalah madzhab Islamiy.

Belaiu-rahimahullah- memperkenalkan kepada kita madzhab nama saja yang masih tergolong madzhab Islamiy:

فَإِنَّ كُتُبَ فِقْهِ الْمَذَاهِبِ الإسْلامِيَّةِ جَمْيْعَهَا مَشْحُوْنَةٌ و مَمْلُوءَةٌ ِهَذِهِ الْمَسْأَلَةِ، فَانْظُرْ إِنْ شِئْتَ كُتُبَ الفِقْهِ الحَنَفِيْ، وانْظُرْ إِنْ شِئْتَ كُتُبَ الفِقْهِ المالِكِيْ، وَ كُتُبَ الفِقْهِ الشَّافِعِيْ و الْحَنْبَلِيْ، وَ انْظُرْ إِنْ شِئْتَ كُتُبَ الفِقْهِ الزَيْدِيْ و ألأباضِيْ و الجَعْفََرِيْ فَإِنَّكَ تَجِدْهُمْ قَدْ عَقَدُوا بابًا مَخْصُوْصًا في الزِّيارَةِ بَعْدَ أَبْوابِ الْمناسِكِ.

“Maka sebenarnya seluruh buku-buku fikih mazhab-mazhab Islamiyah penuh dengan masalah ini. Perhatikan, jika engkau mau buku-buku fikih (mazhab) Hanafi! Perhatikan, jika engkau mau buku-buku fikih (mazhab) Maliki, dan buku-buku fikih (mazhab) Syafi’i dan Hanbali! Perhatikan, jika engkau mau buku-buku fikih (mazhab) Zaidi, Abadhi atau mazhab Ja’fari, engkau pasti temukan mereka menyusun sebuah bab khusus tentang ziarah (makam Nabi saw.) setelah bab-bab manasik (haji).” (Mafâhim Yajibu An Tushahhah:186)

Inilah madzhab-madzhab Islamiyah menurut beliau, dan seluruh penganut madzhab-madzhab ini adalah saudara kita sesama Muslimin.

Mengenang kh. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Slideshow

Mengenang kh. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Slideshow: "TripAdvisor™ TripWow ★ Mengenang kh. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Slideshow ★ to Kediri. Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"

Tanpa Ada Curiga. Tetap Relevan Menuju Kedepan Slideshow

Tanpa Ada Curiga. Tetap Relevan Menuju Kedepan Slideshow: "TripAdvisor™ TripWow ★ Tanpa Ada Curiga. Tetap Relevan Menuju Kedepan Slideshow ★ to Kediri. Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"

Foto Profil Slideshow

Foto Profil Slideshow: "TripAdvisor™ TripWow ★ Foto Profil Slideshow ★ to Indonesia. Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"

Istri Sholihah, Keutamaannya dan Sifat – Sifatnya






Apa yang sering diangankan oleh kebanyakan laki-laki tentang wanita yang bakal menjadi pendamping hidupnya? Cantik, kaya, punya kedudukan, karir bagus, dan baik pada suami. Inilah keinginan yang banyak muncul. Sebuah keinginan yang lebih tepat disebut angan-angan, karena jarang ada wanita yang memiliki sifat demikian. Kebanyakan laki-laki lebih memperhatikan penampilan dzahir, sementara unsur akhlak dari wanita tersebut kurang diperhatikan. Padahal akhlak dari pasangan hidupnya itulah yang akan banyak berpengaruh terhadap kebahagiaan rumah tangganya.

Seorang muslim yang shalih, ketika membangun mahligai rumah tangga maka yang menjadi dambaan dan cita-citanya adalah agar kehidupan rumah tangganya kelak berjalan dengan baik, dipenuhi mawaddah wa rahmah, sarat dengan kebahagiaan, adanya saling ta‘awun (tolong menolong), saling memahami dan saling mengerti. Dia juga mendamba memiliki istri yang pandai memposisikan diri untuk menjadi naungan ketenangan bagi suami dan tempat beristirahat dari ruwetnya kehidupan di luar. Ia berharap dari rumah tangga itu kelak akan lahir anak turunannya yang shalih yang menjadi qurratu a‘yun (penyejuk mata) baginya.
Demikian harapan demi harapan dirajutnya sambil meminta kepada Ar-Rabbul A‘la (Allah Yang Maha Tinggi) agar dimudahkan segala urusannya.
Namun tentunya apa yang menjadi dambaan seorang muslim ini tidak akan terwujud dengan baik terkecuali bila wanita yang dipilihnya untuk menemani hidupnya adalah wanita shalihah. Karena hanya wanita shalihah yang dapat menjadi teman hidup yang sebenarnya dalam suka maupun lara, yang akan membantu dan mendorong suaminya untuk taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hanya dalam diri wanita shalihah tertanam aqidah tauhid, akhlak yang mulia dan budi pekerti yang luhur. Dia akan berupaya ta‘awun dengan suaminya untuk menjadikan rumah tangganya bangunan yang kuat lagi kokoh guna menyiapkan generasi Islam yang diridhai Ar-Rahman.
Sebaliknya, bila yang dipilih sebagai pendamping hidup adalah wanita yang tidak terdidik dalam agama1 dan tidak berpegang dengan agama, maka dia akan menjadi duri dalam daging dan musuh dalam selimut bagi sang suami. Akibatnya rumah tangga selalu sarat dengan keruwetan, keributan, dan perselisihan. Istri seperti inilah yang sering dikeluhkan oleh para suami, sampai-sampai ada di antara mereka yang berkata: “Aku telah berbuat baik kepadanya dan memenuhi semua haknya namun ia selalu menyakitiku.”
Duhai kiranya wanita itu tahu betapa besar hak suaminya, duhai kiranya dia tahu akibat yang akan diperoleh dengan menyakiti dan melukai hati suaminya….! Namun dari mana pengetahuan dan kesadaran itu akan didapatkan bila dia jauh dari pengajaran dan bimbingan agamanya yang haq? Wallahu Al-Musta‘an.




Keutamaan wanita shalihah

Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

الدُّنْيَا مَتاَعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ


“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan2 dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu:

أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ

“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya3, bila diperintah4 akan mentaatinya5, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)
Berkata Al-Qadhi ‘Iyyadh rahimahullah: “Tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan kepada para sahabatnya bahwa tidak berdosa mereka mengumpulkan harta selama mereka menunaikan zakatnya, beliau memandang perlunya memberi kabar gembira kepada mereka dengan menganjurkan mereka kepada apa yang lebih baik dan lebih kekal yaitu istri yang shalihah yang cantik (lahir batinnya) karena ia akan selalu bersamamu menemanimu. Bila engkau pandang menyenangkanmu, ia tunaikan kebutuhanmu bila engkau membutuhkannya. Engkau dapat bermusyawarah dengannya dalam perkara yang dapat membantumu dan ia akan menjaga rahasiamu. Engkau dapat meminta bantuannya dalam keperluan-keperluanmu, ia mentaati perintahmu dan bila engkau meninggalkannya ia akan menjaga hartamu dan memelihara/mengasuh anak-anakmu.” (‘Aunul Ma‘bud, 5/57)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah pula bersabda:

أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيُّ. وَأَرْبَعٌ مِنَ الشّقَاءِ: الْجَارُ السّوءُ، وَاَلْمَرْأَةُ السُّوءُ، وَالْمَركَبُ السُّوءُ، وَالْمَسْكَنُ الضَّيِّقُ.

“Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas/ lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.” (HR. Ibnu Hibban dalam Al-Mawarid hal. 302, dishahihkan Asy-Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’ush Shahih, 3/57 dan Asy-Syaikh Al Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 282)
Ketika Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

لِيَتَّخِذْ أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا وَلِسَاناً ذَاكِرًا وَزَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِيْنُ أَحَدَكُمْ عَلَى أَمْرِ الآخِرَةِ

“Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah no. 1856, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah no. 1505)
Cukuplah kemuliaan dan keutamaan bagi wanita shalihah dengan anjuran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi lelaki yang ingin menikah untuk mengutamakannya dari yang selainnya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ ِلأََرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا. فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.” (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)
Empat hal tersebut merupakan faktor penyebabdipersuntingnya seorang wanita dan ini merupakan pengabaran berdasarkan kenyataan yang biasa terjadi di tengah manusia, bukan suatu perintah untuk mengumpulkan perkara-perkara tersebut, demikian kata Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah. Namun dzahir hadits ini menunjukkan boleh menikahi wanita karena salah satu dari empat perkara tersebut, akan tetapi memilih wanita karena agamanya lebih utama. (Fathul Bari, 9/164)
Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “(فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ), maknanya: yang sepatutnya bagi seorang yang beragama dan memiliki muruah (adab) untuk menjadikan agama sebagai petunjuk pandangannya dalam segala sesuatu terlebih lagi dalam suatu perkara yang akan tinggal lama bersamanya (istri). Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mendapatkan seorang wanita yang memiliki agama di mana hal ini merupakan puncak keinginannya.” (Fathul Bari, 9/164)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Dalam hadits ini ada anjuran untuk berteman/ bersahabat dengan orang yang memiliki agama dalam segala sesuatu karena ia akan mengambil manfaat dari akhlak mereka (teman yang baik tersebut), berkah mereka, baiknya jalan mereka, dan aman dari mendapatkan kerusakan mereka.” (Syarah Shahih Muslim, 10/52)






Sifat-sifat Istri Shalihah

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

“Wanita (istri) shalihah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka.” (An-Nisa: 34)
Dalam ayat yang mulia di atas disebutkan di antara sifat wanita shalihah adalah taat kepada Allah dan kepada suaminya dalam perkara yang ma‘ruf6 lagi memelihara dirinya ketika suaminya tidak berada di sampingnya.
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa‘di rahimahullah berkata: “Tugas seorang istri adalah menunaikan ketaatan kepada Rabbnya dan taat kepada suaminya, karena itulah Allah berfirman: “Wanita shalihah adalah yang taat,” yakni taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada.” Yakni taat kepada suami mereka bahkan ketika suaminya tidak ada (sedang bepergian, pen.), dia menjaga suaminya dengan menjaga dirinya dan harta suaminya.” (Taisir Al-Karimir Rahman, hal.177)
Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadapi permasalahan dengan istri-istrinya sampai beliau bersumpah tidak akan mencampuri mereka selama sebulan, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan kepada Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تآئِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سآئِحَاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَارًا

“Jika sampai Nabi menceraikan kalian,7 mudah-mudahan Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kalian, muslimat, mukminat, qanitat, taibat, ‘abidat, saihat dari kalangan janda ataupun gadis.” (At-Tahrim: 5)
Dalam ayat yang mulia di atas disebutkan beberapa sifat istri yang shalihah yaitu:
a. Muslimat: wanita-wanita yang ikhlas (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala), tunduk kepada perintah Allah ta‘ala dan perintah Rasul-Nya.
b. Mukminat: wanita-wanita yang membenarkan perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala
c. Qanitat: wanita-wanita yang taat
d. Taibat: wanita-wanita yang selalu bertaubat dari dosa-dosa mereka, selalu kembali kepada perintah (perkara yang ditetapkan) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun harus meninggalkan apa yang disenangi oleh hawa nafsu mereka.
e. ‘Abidat: wanita-wanita yang banyak melakukan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala (dengan mentauhidkannya karena semua yang dimaksud dengan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an adalah tauhid, kata Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma).
f. Saihat: wanita-wanita yang berpuasa. (Al-Jami‘ li Ahkamil Qur’an, 18/126-127, Tafsir Ibnu Katsir, 8/132)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan:

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.” (HR. Ahmad 1/191, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ no. 660, 661)
Dari dalil-dalil yang telah disebutkan di atas, dapatlah kita simpulkan bahwa sifat istri yang shalihah adalah sebagai berikut:
1. Mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan mempersembahkan ibadah hanya kepada-Nya tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatupun.
2. Tunduk kepada perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, terus menerus dalam ketaatan kepada-Nya dengan banyak melakukan ibadah seperti shalat, puasa, bersedekah, dan selainnya. Membenarkan segala perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
3. Menjauhi segala perkara yang dilarang dan menjauhi sifat-sifat yang rendah.
4. Selalu kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bertaubat kepada-Nya sehingga lisannya senantiasa dipenuhi istighfar dan dzikir kepada-Nya. Sebaliknya ia jauh dari perkataan yang laghwi, tidak bermanfaat dan membawa dosa seperti dusta, ghibah, namimah, dan lainnya.
5. Menaati suami dalam perkara kebaikan bukan dalam bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan melaksanakan hak-hak suami sebaik-baiknya.
6. Menjaga dirinya ketika suami tidak berada di sisinya. Ia menjaga kehormatannya dari tangan yang hendak menyentuh, dari mata yang hendak melihat, atau dari telinga yang hendak mendengar. Demikian juga menjaga anak-anak, rumah, dan harta suaminya.
Sifat istri shalihah lainnya bisa kita rinci berikut ini berdasarkan dalil-dalil yang disebutkan setelahnya:

1. Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِى إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ: لاَ أَذُوقُ غَضْمًا حَتَّى تَرْضَى

“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287)

2. Melayani suaminya (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya.

3. Menjaga rahasia-rahasia suami,

lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan suaminya. Asma’ bintu Yazid radhiallahu ‘anha menceritakan dia pernah berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan istrinya (saat berhubungan intim), dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama suaminya?” Maka mereka semua diam tidak ada yang menjawab. Aku (Asma) pun menjawab: “Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (para istri) benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para suami).” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فَلاَ تَفْعَلُوا، فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِثْلُ الشَّيْطَانِ لَقِيَ شَيْطَانَةً فِي طَرِيْقٍ فَغَشِيَهَا وَالنَّاسُ يَنْظُرُوْنَ

“Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.” (HR. Ahmad 6/456, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Adabuz Zafaf (hal. 63) menyatakan ada syawahid (pendukung) yang menjadikan hadits ini shahih atau paling sedikit hasan)

4. Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya

. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ

“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)

5. Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta‘ (bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ

“Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)

6. Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya,

karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: “Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:

لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَى امْرَأَةٍ لاَ تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لاَ تَسْتَغْنِي عَنْهُ

“Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal dia membutuhkannya.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 289)

7. Bersegera memenuhi ajakan suami untuk memenuhi hasratnya, tidak menolaknya tanpa alasan yang syar‘i, dan tidak menjauhi tempat tidur suaminya, karena ia tahu dan takut

terhadap berita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَتَأْبَى عَلَيْهِ إِلاَّ كَانَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ سَاخِطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى عَنْهَا

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.” (HR. Muslim no.1436)

إِذَا بَاتَتِ الْمَرْأَةُ مُهَاجِرَةً فِرَاشَ زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تَرْجِعَ

“Apabila seorang istri bermalam dalam keadaan meninggalkan tempat tidur suaminya, niscaya para malaikat melaknatnya sampai ia kembali (ke suaminya).” (HR. Al-Bukhari no. 5194 dan Muslim no. 1436)
Demikian yang dapat kami sebutkan dari keutamaan dan sifat-sifat istri shalihah, mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi taufik kepada kita agar dapat menjadi wanita yang shalihah, amin.

Sabtu, 21 Mei 2011

=== IMAN OBAT PALING MUJARAB ===



Salah seprang psikiater terkenal, Dr. Carl Jung, pada halaman 264 dari bukunya yang berjudul The Modern Man In Search of Spirit, menulis. “ selama 30 tahun, orang-orang dari berbagai negri beperadapan datang menemui saya untuk melakukan kosultasi, saya telah mengobati ratusan pasien dari sebagian mereka berusia setengah baya, yakni 35 tahun keatas. Dan tak seorangpun diantara mereka yang tidak mengembalikan pesoalannya kepada agama sebagai pandangan hidup. Maka, bisa saya katakana bahwa setiap dari mereka jatuh sakit karena kehilangan apa yang telah diberikan agama kepada orang-orang yang beriman. Dan, jika belum mampu mengembalikan KEIMANAN yang sejati, maka tidak bisa disembuhkan.




Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (QS. Thaahaa, 123)

“ Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim. (QS. Ali Imran, 151)





“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun. (QS. An-Nur, 40)

Semoga apa yang kami sampaikan diatas tadi dapat kita buat acuan dalam menata-meniti hidup ini.