Senin, 21 Juni 2010

UBUDIYYAH

Ubudiyyah
Bolehkah Penguburan Jenazah Ditunda?
25/05/2010
Pengurusan jenazah hukumnya Fardhu Kifayah, dan anjuran Rasulullah SAW dalam hal ini adalah perlunya mengubur jenazah sesegera mungkin. Namun kadangkala pada praktiknya muncul beberapa masalah karena berkenaan dengan kepentingan studi pelatihan medis untuk operasi bedah, atau untuk penyelidikan hukum seperti penyelidikan terhadap pembunuhan, atau penundaan itu terkait adat masyarakat setempat. Ada kisah lain di beberapa daerah kota Bandung pemandian jenazah ditunda dikarenakan takut munculnya hadats dan najis berkali-kali.

Di dunia kedokteran, lazim dilakukan pengawetan jenazah untuk kepentingan studi, di mana pihak calon mayyit telah berwasiat dan disetujui oleh keluarganya untuk menjadi bahan latihan tenaga medis. Kemudian setelah meninggal dunia jenazahnya tersebut diawetkan dalam batas waktu tertentu untuk bahan latihan para calon dokter.

Setelah digunakan untuk latihan, kemudian mayyit tersebut dirapikan kembali dan dilakukan prosesi penguburan jenazah sebagaimana mestinya menurut ajaran Islam. Dengan deminkian, otomatis hal ini menimbulkan masalah tertundanya penguburan jenazah.

Pertanyaannya, bagaimanakah hukum mengakhirkan penguburan jenazah, baik karena tujuan otopsi, studi dan mensucikan jenazah seperti dalam beberapa kasus di atas? Bolehkan membedah jenazah setelah lama diawetkan untuk kepentingan studi? Berapa lama batas mengakhirkan penguburan jenazah?

Hasil Bahtsul Masail Diniyah Waqi’iyah Muktamar ke-32 NU di Makassar akhir Maret 2010 kemarin memberikan beberapa penjelasan berikut ini: Mengakhirkan penguburan jenazah pada dasarnya tidak diperbolehkan kecuali;

(a) untuk mensucikan jenazah berpenyakit menular yang menurut dokter harus ditangani secara khusus;

(b) untuk dilakukan otopsi dalam rangka penegakan hukum;

(c) untuk menunggu kedatangan wali jenazah dan atau menunggu terpenuhinya empat puluh orang yang akan menshalati dengan syarat diberitahukan segera selama tidak dikhawatirkan ada perubahan pada jenazah.

Adapun mengakhirkan penguburan jenazah untuk keperluan studi hanya boleh dilakukan pada jenazah kafir harbi, orang murtad dan zindik. Sementara membedah jenazah setelah lama diawetkan untuk kepentingan studi dibolehkan dalam kondisi darurat atau hajat.

Adapun batas mengakhirkan penguburan jenazah adalah sampai khaufut taghayur (jenazah berubah) atau sampai selesainya kebutuhan di atas.

Komisi Bahtsul Masail Diniyah Waqi’iyah Muktamar ke-32 NU
23-27 Maret 2010
« Kembali ke arsip Ubudiyyah | PrintShare
Berita Terkait:

ketaw ketiwi

Ijazah 'Palsu tapi Asli'
02/01/2009
Pada zaman reformasi ini banyak kesempatan untuk menjadi pejabat, sehingga kadang-kadang para calon pejabat kurang persiapan. Termasuk menyiapkan ijazah yang asli.

Di salah satu kabupaten di Jawa, saat menjabat, seorang bupati kedapatan berijazah palsu. Ia pun disidang di pengadilan.

“Anda dituntut hukuman penjara karena ijazah anda ini palsu,” kata hakim kepada bupati sambil mengangkat ijazah yang dibawakan penuntut umum.

Tapi sang bupati menolak ijazahnya dikatakan palsu. ”Enggakbapak hakim. Sungguh, saya ndak bohong. Kata yang njual,ijazah itu katanya asli pak”. (nam)
« Kembali ke arsip Humor | PrintShare
Berita Terkait:

ketaw ketiwi

Doa dan Lampirannya
14/02/2010
Alkisah, Ahmad, seorang ketua RT akan menunaikan ibadah haji. Sebagai seorang ketua RT yang berpengaruh, Ahmad didatangi oleh para tetangganya.

“Tolong, nanti kalau di depan Multazam, anak saya si Badu didoakan agar meninggalkan sikap badungnya,” kata Pak Kasimo yang memiliki anak super badung, dan selalu meresahkan kampong.

“Saya mohon pak Ahmad mendoakan saya agar segera naik pangkat, karena status saya sebagai pegawai kok stagnan,” pinta Pak Abdul, seorang pegawai rendahan di sebuah instansi.

“Semoga saya segera mendapatkan jodoh yang baik,” harap Alisa yang usianya kian menua, tapi tak kunjung dapat jodoh.

Walhasil, ternyata yang meminta didoakan pak Ahmad cukup banyak, sehingga pak Ahmad berinisiatif untuk mencatat semua “aspirasi” warganya itu.

Tiba hari H, ketika pak Ahmad selesai melakukan thawaf, pak Ahmad berdoa di depan Multazam dengan khusyu’, sambil mengeluarkan catatan “aspirasi” warganya yang berlembar-lembar.

Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Suasana di depan Multazam sangat padat, dan sangat riuh oleh orang-orang yang berdoa atau orang-orang yang bertawaf. Setiap pak Ahmad mulai menyebut nama tetangganya satu persatu, pada saat itu juga datang arus besar massa yang mendesak tubuhnya. Praktis ia kesulitan untuk dapat membaca lampiran catatan aspirasi warganya.

Dan tiba-tiba, lampiran catatan aspirasi warganya pun hilang, sehingga pak Ahmad pun agak panik dan sedih. Maka meluncurlah kata-kata pak Ahmad dalam doanya “Ya Allah, kabulkanlah doaku beserta lampirannya!” Amin !

Kiriman Muhammad Nuh Sholeh, Sidoarjo-Jatim
« Kembali ke arsip Humor | PrintShare

ketaw ketiwi

Mic Tanpa Kabel
02/04/2010
Seorang peserta muktamar dalam komisi bahtsul masail diniyah waqiiyah sempat marah-marah karena suaranya terdengar putus-putus saat ia menyampaikan pendapat. Mungkin karena microphonnya rusak. Tapi dia merasa ada yang sengaja menghalanginya berbicara.

"Ini tidak betul ini. Masak giliran saya bicara mic-nya putus-putus begini. Padahal saya kan mau menyampaikan ta'bir (referensi) dari pendapat yang saya kemukakan tadi," katanya.

"Tenang-tenang. Mohon bersabar dulu biar mic-nya dibetulkan sama panitia," kata ketua sidang.

Seorang panitia yang mengetahui hal itu secara cekatan langsung menghampiri muktamirin dan langsung mengganti mic yang dipakai seorang muktamirin tadi dengan mic baru yang lebih bagus, yakni mic tanpa kabel atau memakai wire less. Namun ternyata peserta muktamirin tadi tambah marah.

"Ini mic yang pakai kabel aja putus-putus. Apa lagi yang nggakpakai kabel," katanya. (nam)
« Kembali ke arsip Humor | PrintShare
Berita Terkait:

lagu 17 agustus

Bertempur dengan musuh-musuhku
‘Tuk dapatkan cintamu
Memenangkan hatimu
Walau berat kaki melangkah
Dan tubuhku berdarah
Aku takkan menyerah
Demi mendapatkanmu


Aku bukanlah seorang pria
Yang ‘kan merayumu dengan sebuah materi
Ku rayu kamu dengan laguku
Penenang hidupmu
Engkau akan bahagia
Selamanya denganku


Reff:
Akulah satu yang pantas mendampingimu
Lainnya tak punya cinta sehebat milikku
Akulah satu yang pantas mendampingimu
Lainnya hanya singgah sesaat berlalu


Back to Reff


Koleksi Newdays  yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Newdays – Lagu Perjuangan
Gambar Artis Indonesia


Senin, 07 Juni 2010

HUMORIA

Humor
Gara-gara Tahlil Kelamaan
31/07/2009
Malam itu, seorang santri bandel duduk di pojok ruangan. Kelihatannya ia tidak nyaman. Posisi duduknya berubah berkali kali. Kadang ia bersila, kadang seperti orang sedang duduk tahiyat akhir, kadang kedua tangannya merangkul lutut lalu janggutnya ditempelkan di atas lutut itu. Kadang kepalannya bersandar di tembok sambil mendongak ke atas.

Saat itu sedang diadakan tahlilan untuk salah seorang keluarga santri yang pagi tadi meninggal dunia. Bacaan tahlil kali ini terasa terlalu lama sekali.... Kemudian, usai tahlilan, kiai yang memimpin tahlil memanggil santri itu. Sementara yang lainnya disuruh ke kamar masing-masing. Rupanya kiai tahu gelagat santri itu.

"Tadi kenapa?" kata kiai. "Sakit ya?"

"Tidak kiai."

"Lalu kenapa?"

Santri yang memang terkenal paling bandel ini malah bertanya, "Kenapa tadi tahlillnya lama sekali kiai?"

"Lho almarhum itu malah seneng kalau tahlilnya lama," kata kiai. "Kamu besok juga begitu kalau meninggal."

"Apa iya?"

"Ya iya, kalau tidak percaya tanya aja ke kuburan."

"???"

Malam itu juga kiai memberi ta'zir atau sangsi kepada santri untuk membaca surat Yasiin tiga kali di pemakaman samping pesantren. (nam)

HUMOR

Humor
Tugas Imam Shalat bertambah
16/01/2007
Perkembangan teknologi ini ternyata pengaruhnya besar sekali dalam kehidupan.
"Termasuk agama, sehingga dalam menjalankan solat pun mengalami perubahan," kata seorang santri.
“Tidak bisa, masalah sholat adalah masalah qoth’i, mutlak tidak bisa diijtihadi lagi, tak boleh diubah semodern apapun perkembangan zaman.”
“Tetapi dalam kenyataannya mengalami perubahan sendiri,” tegasnya.
“Ah tidak.. Mana contohnya?? Sholat di mana-mana tetap seperti zaman Nabi”
“Ente tidak tahu, kalau selama ini imam shalat hanya menyarankan kepada jamaah untuk merapatkan dan meluruskan barisan sholat, tetapi sekarang ini tugasnya tambah satu, yaitu menyerukan untuk mematikan HP!!”
“:Benar juga ya, masak lagi shalat lalu menerima telepon nanti shalatnya bisa batal.” (Munim)

HUMOR

Gus Dur dan Sepatu Bush
09/01/2009
Terjadilah insiden pelemparan sepatu oleh wartawan stasiun TV di Irak ke arah presiden Amerika Serikat George W. Bush. Dunia jadi geger. Semua media menyajikannya sebagai berita utama. Tokoh-tokoh dunia berkomentar.

Mayoritas memberikan dukungan kepada sang wartawan. "Lemparan penghinaan itu adalah tanggapan balik terhadap invasi Amerika ke Irak." Dunia Arab kontan memberinya gelar pahlawan, meski belakangan wartawan ini babak belur.

Para tokoh di Indonesia pun tidak ketinggalan. Ada yang menyesalkan sikap wartawan yang emosional, tidak beretika. Namun umumnya memberikan acungan jempol kepada wartawan.

Tibalah saatnya dalam suatu forum politik para wartawan merangsek mendekati mantan presiden RI Gus Dur, meminta pendapatnya soal sepatu Bush.

"Gus Dur bagaimama pendapat anda tentang insiden pelemparan sepatu? Apakah itu termasuk bentuk kejengkelan warga Irak?"

"Apakah anda mendukung itu Gus?"

"Gus, apakah Bush pantas mendapatkan itu"

Gus Dur masih diam. Wartawan mulai tenang, menunggu kejutan.

"Ah wong nggak kena aja kog pada ribut," kata Gus Dur sambil lalu. Wartawan pun tertawa puas. (nam)

HUMORIA

Gus Dur Berbagi Amplop
01/01/2010
Usai memberikan ceramah di suatu acara pengajian, Gus Dur dihampiri banyak orang yang ingin bersalaman dengannya. Seperti kiai pada umumnya, masyarakat memberikan amplop berisi uang kepada Gus Dur, atau kita kenal dengan salaman templek, pada saat bersalaman. Ini sebagai satu bentuk penghormatan. Isi amplopnya bisa beragam, sesuai kadar kemampuan ekonomi si pengamplop.

Setelah acara, Gus Dur berkumpul dengan teman-temannya. Amplop yang diterimanya tidak diambil semua untuk pribadinya. Beberapa amplop yang diterima dibagikan kepada tema-temannya yang adalah para kader dan pengawal yang setia mendampingi Gus Dur kemana-mana. Nah, karena Gus Dur baik hati, amplop yang berisi tebal justru dikasihkan kepada teman-temannya itu.

Teman-temannya berterima kasih kepada Gus Dur, seraya langsung menerima amplop dengan penuh semangat dan berbisik, "Wah Gus Dur ini baik sekali. Amplop yang tebal malah diberikan kepada kita. Alhamdulillah."

Nah sekarang tibalah saatnya membuka amplop. Hah... Ternyata, amplop yang tebal berisi berlembar-lembar uang ribuan saja dan paling gede hanya pecahan lima ribuan. Sementara amplop Gus Dur yang tipis berisi beberapa lembar saja, tapi bergambar Sueharto tersenyum, alias uang limapuluh ribuan. Jadi tetap saja bagian Gus Dur lebih besar dibanding yang lain.

Semua menggerutu, "Ah mestinya pilih amplop yang tipis saja." Gus Dur hanya tersenyum. "Tapi dari mana Gus Dur tahu isi amplop ya?" (Anam)

HUMORIA BIKIN KETAWA KETIWI

Banser VS Tentara AS
22/01/2010
Saat berada di sebuah kapal pesiar, presiden Indonesia (Gus Dur, pastinya), presiden AS dan perdana menteri Jepang saling memamerkan keberanian tentara masing-masing.

Presiden AS bilang tentaranya bisa mengelilingi kapal 10 kali tanpa berhenti, dan langsung dibuktikan, ternyata benar. Perdana Menteri Jepang malah bilang tentaranya bisa menglilingi kapal selama 25 kali.

Ia panggil salah seorang prajurit untuk terjun ke laut berenang mengelilingi kapal 25 kali dan... luar biasa, ternyata ia bisa.

Gus Dur hampir-hampir dipermalukan dalam perdebatan itu. Prajurit AS dan Jepang benar-benar pemberani. Untung Gus Dur segera punya ide. Dipangilnya seorang angota Banser NU yang kebetulan diajak.

"Ini bapak-bapak, dia seorang anggota Banser NU. Dia bukan tentara, dan tidak pernah mengikuti latihan militer resmi. Dia akan saya suruh berenang 100 kali," kata Gus Dur sambil menepuk-nepuk pundak anggota Banser. Presiden AS dan perdana menteri Jepang melongo.

"Ayo sekarang kamu nyebur ke laut dan berenang keliling kapal sampai seratus kali," kata Gus Dur kepada anggota Benser tadi dengan penuh percaya diri.

"Mana mungkin Gus, saya masak disuruh berenang mengelilingi kapal sebesar ini, saya tidak mau Gus," kata anggota Banser.

"Ya sudah kalau begitu kamu balik ke tempat," kata Gus Dur dan angota Banser tadi balik ke tempatnya semula.

Gus Dur lalu mendekati dua pimpinan negara adidaya itu. "Tuh kan bapak-bapak, sekarang tentara siapa yang lebih berani coba? Pasti lebih berani tentara saya. Lha wong perintah presidennya aja tidak dipatuhi??" kata Gus Dur sambil menepuk-nepukkan tangan kanan ke pahanya. (anam)